Derby surut gengsi

Minggu, 28 April 2013 - 17:29 WIB
Derby surut gengsi
Derby surut gengsi
A A A
Sindonews.com -- Derby Kota Malang bakal tersaji di Stadion Gajayana kala Arema IPL meladeni Persema Malang, Senin (29/4). Sayang derby kali ini sepertinya tidak melibatkan gengsi dalam skala besar mengingat kondisi tidak menentu yang dihadapi kedua klub.

Arema dan Persema dihadapkan pada problem keuangan sehingga tidak bisa membangun tim yang benar-benar kompetitif. Dua klub yang sama-sama berkandang di Gajayana tersebut pun memiliki masa depan yang redup setelah diputuskan tak bisa mengikuti kompetisi unifikasi 2014 nanti.

Perjalanan di kompetisi Indonesian Premier League (IPL) juga jauh dari cemerlang. Arema dan Persema masih berada di papan bawah klasemen sementara karena jarang menang dan sama-sama dua kali menderita kalah walk over (WO).

Kendati begitu, kedua kubu tampaknya mengobarkan semangat derby dengan harapan timnya bisa berapi-api. "Bagi kami, ini pertandingan yang masih penuh dengan gengsi. Apa pun kondisi klub, pastinya tetap penting untuk meraih kemenangan," cetus Pelatih Arema IPL Abdulrahman Gurning.

Arema kurang meyakinkan kendati tampil di kandang. Pekan lalu Legimin Raharjo dkk ditahan imbang tim debutan PSIR Rembang. Sedangkan Persema harus menyerah di kandang Persiba Bantul. Performa ini terancam mengurangi gereget keduanya kala bentrok nanti.

Sesuai sejarah, derby Kota Malang selalu menyajikan sepakbola ngotot dan keras. Abdulrahman Gurning siap menghadapi situasi itu, sejauh kedua tim tetap dalam koridor fair play. "Tak masalah main keras. Yang penting tetap menjaga profesionalisme," tambahnya.

Kendati mempunyai pemain yang lebih berpengalaman dibanding Persema, mantan pelatih PSPS Pekanbaru ini tidak mau jumawan. Dia melihat Bledeg Biru mempunyai semangat tinggi di pertandingan derby walau dipadati pemain muda minim pengalaman.

"Pemain Persema masih muda tapi berani bermain keras. Sebuah tim bisa tampil beda di pertandingan yang penuh gengsi. Kami akan menghadapi mereka dengan permainan taktis dan sebisa mungkin tidak terpancing permainan kasar," tandasnya.

Sementara, pihak Persema yang merasa 'memiliki' Stadion Gajayana, tidak mau kalah menghadapi saudara mudanya. Klub yang kini dilatih Rudi Hariantoko bertekas meladeni Arema dengan segala kemampuan agar bisa mendapatkan tiga angka.

Kini Persema belum mengoleksi angka satu pun alias nol, karena dua kemenangan sebelumnya untuk menutup poin yang hilang karena kalah WO. "Kami sangat membutuhkan angka, jadi paling realistis adalah mewujudkannya di Malang. Kami memiliki kesempatan untuk menang," ujar Rudi Hariantoko.

Kendati hanya mengandalkan pemain muda yang secara mental masih labil, dirinya meminta tim tidak grogi menghadapi Singo Edan. Apalagi dia dua pertandingan kandang di Stadion Gajayana sebelumnya Persema terbukti sudah bisa memetik kemenangan.

"Saya pikir tidak ada istilah tandang atau kandang di pertandingan ini, karena Persema dan Arema sama-sama memakai Stadion Gajayana. Jadi kedua kubu memiliki peluang sama untuk memenangkan pertandingan. Kami akan menampilkan sepakbola khas Malang," tandas Rudi.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0821 seconds (0.1#10.140)