Burdette tempa fisik dan mental di kampus
A
A
A
Sindonews.com - Dalam beberapa dekade ini, sistem perguruan tinggi di Amerika Serikat telah memainkan perannya dalam mengarahkan mahasiswa berbakat di bidang olahraga, yang tersebar di seluruh dunia. Mereka dipersiapkan secara fisik dan psikologis untuk ketatnya kehidupan di dunia profesional, khususnya cabang olahraga tenis.
Beberapa nama tenar, mulai dari Billie Jean King dan Stan Smith ke Lisa Raymond dan Bryan bersaudara, mereka merupakan hasil dari tempaan di kampusnya. Mereka pun bisa dibedakan dengan hasil produksi atlet yang lain. Terakhir, Mallory Burdette, yang datang ke Stanford dengan beasiswa, merupakan pemain terbaru yang menunda bergabung mengikuti turnamen tur WTA guna mendukung menyelesaikan pendidikan akademik dan olahraganya.
Pasca kemenangan atas Donna Vekic dalam debutnya di Prancis Terbuka 2013, Burdette mengungkapkan pentingnya masa tiga tahun pembinaan mental, yang itu memungkinkan dia untuk menjalani masa transisi yang mulus menuju jajaran profesional.
"Ketika Anda berada di kampus, itu terserah Anda untuk mengatur akademik Anda dan berurusan dengan tanggung jawab tim juga," kata Burdette. "Ini adalah tempat di mana Anda dapat tumbuh dan berkembang dan berjalan melalui beberapa masa sulit."
"Anda memiliki tim di sana, yang bisa mendukung Anda, dan pelatih bersama Anda setiap saat. Sedangkan di tur, Anda sedikit lebih fokus pada Anda sendiri. Saya pikir perguruan tinggi mempersiapkan saya sangat baik, karena harus mengatur waktu saya di tur pro."
"Bahkan, akan lebih mudah bagi saya dalam beberapa hal sekarang, karena saya hanya perlu fokus pada satu hal di suatu waktu. Saya hanya fokus pada karir tenis saya," tandas petenis berusia 22 tahun itu. Namun, Burdette cukup berpikiran terbuka untuk menyadari bahwa jalan yang dipilihnya tidak bisa dilalui semua orang.
Beberapa nama tenar, mulai dari Billie Jean King dan Stan Smith ke Lisa Raymond dan Bryan bersaudara, mereka merupakan hasil dari tempaan di kampusnya. Mereka pun bisa dibedakan dengan hasil produksi atlet yang lain. Terakhir, Mallory Burdette, yang datang ke Stanford dengan beasiswa, merupakan pemain terbaru yang menunda bergabung mengikuti turnamen tur WTA guna mendukung menyelesaikan pendidikan akademik dan olahraganya.
Pasca kemenangan atas Donna Vekic dalam debutnya di Prancis Terbuka 2013, Burdette mengungkapkan pentingnya masa tiga tahun pembinaan mental, yang itu memungkinkan dia untuk menjalani masa transisi yang mulus menuju jajaran profesional.
"Ketika Anda berada di kampus, itu terserah Anda untuk mengatur akademik Anda dan berurusan dengan tanggung jawab tim juga," kata Burdette. "Ini adalah tempat di mana Anda dapat tumbuh dan berkembang dan berjalan melalui beberapa masa sulit."
"Anda memiliki tim di sana, yang bisa mendukung Anda, dan pelatih bersama Anda setiap saat. Sedangkan di tur, Anda sedikit lebih fokus pada Anda sendiri. Saya pikir perguruan tinggi mempersiapkan saya sangat baik, karena harus mengatur waktu saya di tur pro."
"Bahkan, akan lebih mudah bagi saya dalam beberapa hal sekarang, karena saya hanya perlu fokus pada satu hal di suatu waktu. Saya hanya fokus pada karir tenis saya," tandas petenis berusia 22 tahun itu. Namun, Burdette cukup berpikiran terbuka untuk menyadari bahwa jalan yang dipilihnya tidak bisa dilalui semua orang.
(nug)