Permainan sepak bola Inggris kuno
A
A
A
Sindonews.com - Inggris gagal meraih kemenangan ketika berhadapan dengan Republik Irlandia dalam laga persahabatan di Stadion Wembley, Rabu atau Kamis (30/5/2013) dini hari WIB. Kedua tim bermain imbang 1-1. dan hal ini membuat permainan dianggap terlalu kuno dan akan dengan mudah dikalahkan lawan-lawan tangguh seperti Brasil.
Penilaian ini disampaikan mantan penyerang Gary Lineker setelah Inggris bermain 1-1 dalam pertandingan persahabatan melawan Repulik Irlandia di Stadion Wembley, London, Rabu malam (29/05). "Saya merasa taktik dan permainan Inggris mengalami kemunduran yang sangat besar," kata Lineker seperti dilansir bbcsport.
Dalam pertandingan ini pelatih Roy Hodgson memakai formasi 4-4-2, yang disebut Lineker terlalu kaku dan mudah dibaca lawan. "Saya tidak suka dengan formasi tersebut. Terlalu mudah untuk dibaca dan dipatahkan," kata Lineker.
Inggris menerapkan sistem itu dengan sangat kaku, akibatnya menjadi miskin kreativitas," jelas pemain yang telah 80 kali membela Inggris tersebut.
Sejak disingkirkan Italia di babak perempat final Piala Eropa 2012, Inggris sebenarnya lebih sering menggunakan sistem yang lebih fleksibel. Di 10 pertandingan berikutnya Inggris mencatat lima kali menang, empat kali seri, dan sekali kalah.
Namun hasil ini belum cukup mengantarkan Inggris berada di posisi teratas grup di kualifikasi Piala Dunia 2014. Senada dengan Lineker, mantan manajer Tottenham Hotspur David Pleat mengatakan kelemahan Inggris adalah minimnya pemain tengah yang bagus.
"Inggris perlu pemain tengah yang kreatif seperti Jack Wilshere, yang bisa mengatur irama serangan dan menggedor pertahanan lawan," kata Pleat.
Penilaian ini disampaikan mantan penyerang Gary Lineker setelah Inggris bermain 1-1 dalam pertandingan persahabatan melawan Repulik Irlandia di Stadion Wembley, London, Rabu malam (29/05). "Saya merasa taktik dan permainan Inggris mengalami kemunduran yang sangat besar," kata Lineker seperti dilansir bbcsport.
Dalam pertandingan ini pelatih Roy Hodgson memakai formasi 4-4-2, yang disebut Lineker terlalu kaku dan mudah dibaca lawan. "Saya tidak suka dengan formasi tersebut. Terlalu mudah untuk dibaca dan dipatahkan," kata Lineker.
Inggris menerapkan sistem itu dengan sangat kaku, akibatnya menjadi miskin kreativitas," jelas pemain yang telah 80 kali membela Inggris tersebut.
Sejak disingkirkan Italia di babak perempat final Piala Eropa 2012, Inggris sebenarnya lebih sering menggunakan sistem yang lebih fleksibel. Di 10 pertandingan berikutnya Inggris mencatat lima kali menang, empat kali seri, dan sekali kalah.
Namun hasil ini belum cukup mengantarkan Inggris berada di posisi teratas grup di kualifikasi Piala Dunia 2014. Senada dengan Lineker, mantan manajer Tottenham Hotspur David Pleat mengatakan kelemahan Inggris adalah minimnya pemain tengah yang bagus.
"Inggris perlu pemain tengah yang kreatif seperti Jack Wilshere, yang bisa mengatur irama serangan dan menggedor pertahanan lawan," kata Pleat.
(wbs)