Gulbis kritik gaya wawancara penghuni empat besar dunia
A
A
A
Sindonews.com - Pemain tenis putra Latvia, Ernests Gulbis, memberikan cap membosankan kepada empat besar petenis putra, ketika mereka melakukan wawancara. Gulbis mengatakan bahwa ia tidak takut menyinggung siapa pun selama wawancara, dan merasa bahwa para pemain empat besar harus mengatakan apa yang mereka pikirkan bukannya ucapan diplomatis.
"Saya menghormati Roger (Federer), Rafa (Nadal), Novak (Djokovic) dan (Andy) Murray tetapi, bagi saya, mereka semua adalah pemain membosankan," tegasnya kepada L'Equipe. "Wawancara mereka membosankan. Jujur, mereka tidak bagus. Saya sering mengakses YouTube untuk menyaksikan wawancara, tetapi saat berhubungan dengan tenis, saya cepat-cepat hentikan. Itu adalah lelucon."
Petenis peringkat 40 dunia itu, menuduh Federer sebagai pemain yang memulai wawancara gaya seperti itu. "Dia adalah gambaran yang luar biasa dari petenis putra Swiss yang sempurna. Saya tekankan lagi, saya menghormati Federer, tapi saya tidak suka jika para pemain muda mencoba meniru gayanya (dalam wawancara)."
"Saya tidak tertarik tampil bagus. Di lapangan, itu adalah perang. Di luar lapangan, tidak ada masalah. Saya memiliki hubungan yang baik dengan sebagian besar pemain. Saya hanya ingin mengatakan apa yang saya pikirkan. Dan jika saya memprediksikan bahwa saya akan memenangkan pertandingan, itu tidak mengganggu saya untuk mengatakan apa yang ada."
Gulbis, yang disingkirkan Gael Monfils di babak kedua Prancis Terbuka 2013, berharap bahwa wawancara yang dilakukan pemain tenis bisa seperti yang biasa dilakukan atlet tinju. "Mungkin mereka bukan orang-orang yang paling brilian di bumi, tapi ketika mereka saling berhadapan ketika melakukan timbang badan, mereka akan melakukan apa yang diinginkan para penggemarnya: perang, berdarah-darah, dan emosi."
"Saya menghormati Roger (Federer), Rafa (Nadal), Novak (Djokovic) dan (Andy) Murray tetapi, bagi saya, mereka semua adalah pemain membosankan," tegasnya kepada L'Equipe. "Wawancara mereka membosankan. Jujur, mereka tidak bagus. Saya sering mengakses YouTube untuk menyaksikan wawancara, tetapi saat berhubungan dengan tenis, saya cepat-cepat hentikan. Itu adalah lelucon."
Petenis peringkat 40 dunia itu, menuduh Federer sebagai pemain yang memulai wawancara gaya seperti itu. "Dia adalah gambaran yang luar biasa dari petenis putra Swiss yang sempurna. Saya tekankan lagi, saya menghormati Federer, tapi saya tidak suka jika para pemain muda mencoba meniru gayanya (dalam wawancara)."
"Saya tidak tertarik tampil bagus. Di lapangan, itu adalah perang. Di luar lapangan, tidak ada masalah. Saya memiliki hubungan yang baik dengan sebagian besar pemain. Saya hanya ingin mengatakan apa yang saya pikirkan. Dan jika saya memprediksikan bahwa saya akan memenangkan pertandingan, itu tidak mengganggu saya untuk mengatakan apa yang ada."
Gulbis, yang disingkirkan Gael Monfils di babak kedua Prancis Terbuka 2013, berharap bahwa wawancara yang dilakukan pemain tenis bisa seperti yang biasa dilakukan atlet tinju. "Mungkin mereka bukan orang-orang yang paling brilian di bumi, tapi ketika mereka saling berhadapan ketika melakukan timbang badan, mereka akan melakukan apa yang diinginkan para penggemarnya: perang, berdarah-darah, dan emosi."
(nug)