Komisaris NBA segera perbaiki aturan diving

Jum'at, 07 Juni 2013 - 17:14 WIB
Komisaris NBA segera perbaiki aturan diving
Komisaris NBA segera perbaiki aturan diving
A A A
Sindonews.com - David Stern menegaskan akan memperbaiki aturan hukuman menjatuhkan diri dengan sengaja (diving) bagi para pemain basket ke depannya. Pengakuan yang dilontarkan itu terkait komentar miring yang terus menghantuinya selama menjabat sebagai Komisaris NBA. Pembahasan ini dijadwalkan akan berlangsung pada pekan depan di San Antonio, Amerika Serikat.

Sejak September tahun lalu, pihak liga lewat juru bicara NBA, Tim Frank, mengatakan bahwa seni menjatuhkan diri biasanya dilakukan ketika terjadi sedikit kontak tubuh antar pemain. Hal itu merupakan salah satu upaya mengecoh wasit untuk memberi hukuman pelanggaran. Bahkan untuk meningkatkan program ini, maka sebuah video review akan membantu pengadil di lapangan memberikan keputusan.

Meski begitu, penerapan ini sepertinya belum berjalan dengan efektif. Pasalnya, sejauh ini hanya 12 pemain yang mendapatkan denda USD5 ribu atau sekitar Rp48 juta. Lima pemain di antaranya menerima hukuman selama menjalani musim reguler. Sementara tujuh pemain lainnya terkena di babak playoff.

Sekarang Stern mengisyaratkan akan meningkatkan hukuman bagi mereka yang terbukti bersalah melakukan diving. "Ini tidak cukup, tidak cukup. Saat ini terlihat denda tersebut tidak begitu berjalan dengan baik. Saya belum bisa memastikan apakah denda itu terlalu rendah atau tidak, yang jelas kami ingin meningkatkan perbaikan peraturan," harap Stern seperti dilansir USA Today, Jumat (7/6/2013).

Stern menambahkan, saat ini liga memiliki informasi yang kuat untuk mengevaluasi seluruh permasalahan yang terjadi di musim ini, terutama meningkatkan hukuman yang didapat para pemain terkait diving. Kendati demikian, dirinya tidak yakin apakah kebijakan yang akan diterapkan musim depan akan berjalan dengan baik atau tidak. "Kami memiliki data yang kuat. Tapi saya tidak tahu apakah peraturan ini akan berjalan atau tidak. Yang jelas kami harus menunggu dan melihat apa yang terjadi dengan komite kompetisi dan dewan terkait," tutupnya.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9361 seconds (0.1#10.140)