Atep mencari posisi ideal
A
A
A
Sindonews.com - Performa gelandang Persib Bandung, Atep musim ini belum mencapai puncaknya. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, pria kelahiran Cianjur ini tampak kesulitan menemukan permainan terbaiknya. Atep mengaku, salah satu kendala yang dirasakannya selama ini adalah posisi bermain.
Mengawali karier di dunia sepakbola profesional, pemain bernomor punggung 7 ini sebenarnya merupakan langganan pos gelandang serang. Di area itu pula penampilan Atep mencuri perhatian masyarakat Jawa Barat, Jakarta, bahkan nasional ketika merumput bersama Persija Jakarta beberapa tahun lalu. Bahkan performa agresif itu pula yang membuatnya sempat mencicipi 'jubah' merah putih khas tim Garuda.
Kondisi berubah pada akhir dekade 2000-an. Dibawah komando Pelatih Persib saat itu, Jaya Hartono, Atep mendapat kepercayaan untuk mengisi pos baru. Jika sebelumnya dia lebih konsen menusuk pertahanan lawan melalui sektor tengah, Atep diplot untuk bermain sebagai gelandang sayap. Sejak saat itu dia terus-menerus bertugas menyisir sisi kiri untuk menyerang barisan defender tim lain.
"Ya, basic saya memang sebenarnya di gelandang serang. Tapi saat ada Siswanto (di Persib), sekitar tahun 2008-2009, saya dicoba sama pelatih untuk jadi pemain sayap, dan ternyata hasilnya memuaskan. Sejak itulah saya mengemban tugas baru sebagai sayap," kata Atep di Mess Pemain Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung.
Baru bermain sebagai winger dalam beberapa tahun terakhir, Atep menyadari masih banyak kekurangan yang harus dia perbaiki. Pesepakbola berusia 28 tahun itu pun berharap mampu menemukan kenyamanan seperti saat berperan sebagai attacking midfielder.
"Bergeser posisi ke sayap merupakan perkembangan bagi saya. Pasti masih ada kekurangan. Sebenarnya saya pun lebih nyaman bertugas sebagai gelandang serang, karena bisa fokus sendiri untuk menginisiasi serangan," ucap Atep.
Namun dia menyadari, jika hanya memiliki skill menyerang, seorang pesepakbola tidak akan bertahan dengan kultur permainan modern. Karena saat ini, menurutnya, semua pemain memiliki tanggung jawab untuk membantu penerapan skema defensif.
"Dengan kultur sepakbola modern, dan bermain untuk klub profesional, tentu seorang pesepakbola harus bisa menyerang sekaligus bertahan. Dengan posisi saya saat ini sebagai winger, ya saya pun harus bisa seperti itu," pungkas Atep.
Mengawali karier di dunia sepakbola profesional, pemain bernomor punggung 7 ini sebenarnya merupakan langganan pos gelandang serang. Di area itu pula penampilan Atep mencuri perhatian masyarakat Jawa Barat, Jakarta, bahkan nasional ketika merumput bersama Persija Jakarta beberapa tahun lalu. Bahkan performa agresif itu pula yang membuatnya sempat mencicipi 'jubah' merah putih khas tim Garuda.
Kondisi berubah pada akhir dekade 2000-an. Dibawah komando Pelatih Persib saat itu, Jaya Hartono, Atep mendapat kepercayaan untuk mengisi pos baru. Jika sebelumnya dia lebih konsen menusuk pertahanan lawan melalui sektor tengah, Atep diplot untuk bermain sebagai gelandang sayap. Sejak saat itu dia terus-menerus bertugas menyisir sisi kiri untuk menyerang barisan defender tim lain.
"Ya, basic saya memang sebenarnya di gelandang serang. Tapi saat ada Siswanto (di Persib), sekitar tahun 2008-2009, saya dicoba sama pelatih untuk jadi pemain sayap, dan ternyata hasilnya memuaskan. Sejak itulah saya mengemban tugas baru sebagai sayap," kata Atep di Mess Pemain Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung.
Baru bermain sebagai winger dalam beberapa tahun terakhir, Atep menyadari masih banyak kekurangan yang harus dia perbaiki. Pesepakbola berusia 28 tahun itu pun berharap mampu menemukan kenyamanan seperti saat berperan sebagai attacking midfielder.
"Bergeser posisi ke sayap merupakan perkembangan bagi saya. Pasti masih ada kekurangan. Sebenarnya saya pun lebih nyaman bertugas sebagai gelandang serang, karena bisa fokus sendiri untuk menginisiasi serangan," ucap Atep.
Namun dia menyadari, jika hanya memiliki skill menyerang, seorang pesepakbola tidak akan bertahan dengan kultur permainan modern. Karena saat ini, menurutnya, semua pemain memiliki tanggung jawab untuk membantu penerapan skema defensif.
"Dengan kultur sepakbola modern, dan bermain untuk klub profesional, tentu seorang pesepakbola harus bisa menyerang sekaligus bertahan. Dengan posisi saya saat ini sebagai winger, ya saya pun harus bisa seperti itu," pungkas Atep.
(wbs)