Petar apresiasi dukungan suporter
A
A
A
Sindonews.com -- Pelatih PSM Petar Segert, sangat mengapresiasi dukungan sejumlah kelompok suporter PSM yabg terus memberikan dukungan kepada tim kemabanggaanya, untuk kembali melakukan persiapan menjelang laga tur Jawa dan Kalimantan pertengahan Juni mendatang.
Sampai hari ini, pihak managemen dan para pemain skuad Juku Eja julukan PSM belum juga mendapatkan titik terang terkait persoalan finansial yang saat ini masih membelit PSM, hingga membuat para pemain melakukan aksi mogok latihan karena gaji mereka selama dua bulan belum juga dibayarkan.
Para pemain telah melakukan aksi mogok latihan sejak 21 Mei bulan lalu, dan hingga kini belum juga ada tanda-tanda mereka akan melakukan latihan persiapan menjalani laga melawa Persebaya 1927 di Stadion 10 November 13 Juni mendatang. Situasi ini sangat jelas merugikan tim keseblasan Ayam Jantan dari Timur, karena pelatih PSM kehilangan waktu untuk meracik tim yang diasuhnya hampir dua tahun.
Bahkan, kondisi ini menyita perhatian publik, para mantan pemain hingga pada kelompok pendukung klub bersejarah tersebut. Seperti yang dilakukan oleh para kelompok suporter, saat ini beberapa kelompok suporter PSM melakukan aksi penggalangan dana untuk membantu pihak managemen membayarkan gaji pemain selama dua bulan. Seperti yang dilakukan oleh The Macz Man yang melakukan gerakan 20 ribu untuk PSM, serta laga amal tuna netra juga dilakukan oleh kelopok suporter Laskar Ayam Jantan.
Petar yang juga pelatih berdarah Kroasia ini, sangat memberikan apresiasi terhadap apa yang dilakukan oleh para pendukung PSM tersebut. Mereka juga rela mengorbankan apa saja untuk meminta para pemain PSM melakukan latihan rutin sebagai bentuk persiapan menjalani dua laga penting pertengahan Juni mendatang. "Saya sangat minta maaf terhadap suporter PSM, karena mereka melakukan segalanya untuk membawa pemain berlatih, dan membantu managemen membayar gaji pemain," kata Petar yang dikonfirmasi SINDO.
Bukan hanya itu, mantan pelatih Devata Bali tersebut juga mengatakan, sampai saat ini belum ada solusi positif antara pemain dan managemen terkait peroalan gaji, yang membuat Andi Oddang dkk melakukan aksi mogok latihan. "Belum ada solusi positif saat ini, bagi saya hal ini sulut menjadikan saya sebagai pelatih profesional," ungkapnya.
Meski demikian, dirinya masih akan memberikan yang terbaik buat PSM yang berkompetisi di Indonesia Primer League (IPL) musim ini, dirinya terus berusaha mempertemukan pihak managemen dan pemain agar bisa menemukan solusi yang baik buat tim kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan tersebut. "Saya masih terus berupaya mempertemukan managemen dan pemain. Tapi jujur situasi ini membuat saya sangat kecewa," kata pelatih berkebangsaan Kroasia tersebut.
Terkait pembayaran gaji yang akan dilunasi pekan ini, sampai hari ini CEO PSM Rully Habibie belum bisa membayar hal tersebut, menurutnya memang saat ini persyaratan untuk mencairkan dana dari sponsor utama PSM yakni Semen Bosowa sudah dipenuhi seperti akan disiarkan lagsung pertandingan PSM. Namun menurut Rully hal itu tidak langsung dikeluarkan karena dibutuhkan proses.
Untuk itu, kata Rully, dirinya meminta kepada semua pihak terutama para pemain, agar bisa bersabar terlebih dahulu, karena pihak managemen tidak pernah berhenti bekerja untuk membayarkan gaji para pemain. "Saya dan managemen sudah bekerja mati-matian, kalau setiap hari ditanya kapan dibayar saya juga susah menjawab. Kita tetap bekerja untuk itu (pembayaran gaji)," ungkap Rully.
Sementara itu, seluruh elemen kelompok suporter juga sangat berharap agar para pemain bisa melakukan latihan rutin agar bisa mempersiapkan diri untuk melawan Persebaya yang juga salah satu musuh bubuyutan PSM dalam setiap pertandingan. "Kita semua berharap aga para pemain bisa segera latihan, dan semoga persoalan ini bisa segera selesai," kata Sadakati Sukma, sekertaris Red Gank salah satu kelompok suporter PSM.
Sampai hari ini, pihak managemen dan para pemain skuad Juku Eja julukan PSM belum juga mendapatkan titik terang terkait persoalan finansial yang saat ini masih membelit PSM, hingga membuat para pemain melakukan aksi mogok latihan karena gaji mereka selama dua bulan belum juga dibayarkan.
Para pemain telah melakukan aksi mogok latihan sejak 21 Mei bulan lalu, dan hingga kini belum juga ada tanda-tanda mereka akan melakukan latihan persiapan menjalani laga melawa Persebaya 1927 di Stadion 10 November 13 Juni mendatang. Situasi ini sangat jelas merugikan tim keseblasan Ayam Jantan dari Timur, karena pelatih PSM kehilangan waktu untuk meracik tim yang diasuhnya hampir dua tahun.
Bahkan, kondisi ini menyita perhatian publik, para mantan pemain hingga pada kelompok pendukung klub bersejarah tersebut. Seperti yang dilakukan oleh para kelompok suporter, saat ini beberapa kelompok suporter PSM melakukan aksi penggalangan dana untuk membantu pihak managemen membayarkan gaji pemain selama dua bulan. Seperti yang dilakukan oleh The Macz Man yang melakukan gerakan 20 ribu untuk PSM, serta laga amal tuna netra juga dilakukan oleh kelopok suporter Laskar Ayam Jantan.
Petar yang juga pelatih berdarah Kroasia ini, sangat memberikan apresiasi terhadap apa yang dilakukan oleh para pendukung PSM tersebut. Mereka juga rela mengorbankan apa saja untuk meminta para pemain PSM melakukan latihan rutin sebagai bentuk persiapan menjalani dua laga penting pertengahan Juni mendatang. "Saya sangat minta maaf terhadap suporter PSM, karena mereka melakukan segalanya untuk membawa pemain berlatih, dan membantu managemen membayar gaji pemain," kata Petar yang dikonfirmasi SINDO.
Bukan hanya itu, mantan pelatih Devata Bali tersebut juga mengatakan, sampai saat ini belum ada solusi positif antara pemain dan managemen terkait peroalan gaji, yang membuat Andi Oddang dkk melakukan aksi mogok latihan. "Belum ada solusi positif saat ini, bagi saya hal ini sulut menjadikan saya sebagai pelatih profesional," ungkapnya.
Meski demikian, dirinya masih akan memberikan yang terbaik buat PSM yang berkompetisi di Indonesia Primer League (IPL) musim ini, dirinya terus berusaha mempertemukan pihak managemen dan pemain agar bisa menemukan solusi yang baik buat tim kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan tersebut. "Saya masih terus berupaya mempertemukan managemen dan pemain. Tapi jujur situasi ini membuat saya sangat kecewa," kata pelatih berkebangsaan Kroasia tersebut.
Terkait pembayaran gaji yang akan dilunasi pekan ini, sampai hari ini CEO PSM Rully Habibie belum bisa membayar hal tersebut, menurutnya memang saat ini persyaratan untuk mencairkan dana dari sponsor utama PSM yakni Semen Bosowa sudah dipenuhi seperti akan disiarkan lagsung pertandingan PSM. Namun menurut Rully hal itu tidak langsung dikeluarkan karena dibutuhkan proses.
Untuk itu, kata Rully, dirinya meminta kepada semua pihak terutama para pemain, agar bisa bersabar terlebih dahulu, karena pihak managemen tidak pernah berhenti bekerja untuk membayarkan gaji para pemain. "Saya dan managemen sudah bekerja mati-matian, kalau setiap hari ditanya kapan dibayar saya juga susah menjawab. Kita tetap bekerja untuk itu (pembayaran gaji)," ungkap Rully.
Sementara itu, seluruh elemen kelompok suporter juga sangat berharap agar para pemain bisa melakukan latihan rutin agar bisa mempersiapkan diri untuk melawan Persebaya yang juga salah satu musuh bubuyutan PSM dalam setiap pertandingan. "Kita semua berharap aga para pemain bisa segera latihan, dan semoga persoalan ini bisa segera selesai," kata Sadakati Sukma, sekertaris Red Gank salah satu kelompok suporter PSM.
(wbs)