Tak siap gantikan Petar, Imran butuh dukungan pemain
A
A
A
Sindonews.com - Skuad PSM Makassar menjalani laga tandang tur Jawa dan Kalimantan 13-16 Juni mendatang, tanpa didampingi Petar Segrt sebagai pelatihnya. Pasalnya, pelatih berkebangsaan Kroasia itu memilih untuk mundur melatih PSM.
Sebagai gantinya, Imran Amirullah, asisten pelatih PSM yang akan mendampingi para pemain menghadapi Persebaya 1927 di Gelora 10 Nopember. Imran pun harus merangkap sebagai arsitek di pinggir lapangan di saat Pasukan Ramang menjalani pertandingan.
Imran Amirullah, yang dikonfirmasi usai menjalani latihan terakhir sebelum bertolak ke Surabaya, mengatakan dirinya sebenarnya tidak siap untuk mengambil alih kendali Petar yang memutuskan untuk hengkang dari PSM. "Secara pribadi sebenarnya saya tidak siap, namun situasinya seperti ini jadi saya harus jalani," kata dia yang juga mantan pemain PSM ini.
Untuk itu, dirinya juga berharap kepada para pemain PSM untuk memberikan dukungan padanya, karena dua laga tandang yang akan dijalani memang sangat sulit. Apalagi saat ini tim sangat minim persiapan.
"Saya sangat berharap pemain juga mendukung saya. Saya tidak membebankan kepada pemain untuk memenangkan pertandingan. Namun saya berharap agar mereka memperlihatkan yang terbaik," ujarnya.
Asisten pelatih PSM ini, memang sangat dekat dengan Petar. Bahkan, dalam sembilan pertandingan yang dilakoni skuad Juku Eja julukan PSM, dirinya tidak pernah absen untuk mendampingi pelith berkebangsaan Kroasi tersebut. Saat Petar ke Jerman bulan lalu, Imran dipercayakan Petar untuk memimpin latihan yang dijalani sebelum punggawa PSM melakukan aksi mogok.
Petar membenarkan jika dirinya tidak akan membela skuad Juku Eja, karena dirinya sangat kecewa dengan kondisi PSM saat ini, apalagi permasalahan yang sama terus menimpa klub kebanggaan masyarakat Sulawesi selatan tersebut.
"Saya tidak pergi ke Surabaya, hanya Imran yang mendampingi para pemain, saya sudah mundur," kata Petar saat dikonfirmasi di lapangan Karebosi Makassar sebelum pemain memalukan latihan rutin.
Keputusan mundurnya Petar sebagai pelatih PSM, sangat berdampak kepada para pemain, pasalnya saat ini kondisi Laskar Ayam Jantan dari Timur ini, sementara goyah dihantam badai krisis finasial sejak berkompetisi di divisi ke dua di Indonesian Premier League (IPL).
Bukan hanya itu, langkah untuk mencapai ambisi PSM menembus tiga besar di IPL semakin sulit, karena mereka masih berada pada posisi kedelapan klasemen sementara, dengan raihan 12 poin. Apalagi saat ini para pemain harus kehilangan pelatih.
Andi Oddang yang juga sebagai kaptem keseblasan skuad Juku Eja, mengaku terkejut dengan keputusan Petar ini. "Kami sangat terkejut. Karena keputusan Petar tidak menangani lagi PSM, saya juga tidak tahu apa alasannya, yang jelas tadi sebelum latihan dia mengungkapkan itu pada para pemain,"kata Oddang.
Bukan hanya itu, dirinya juga mengucapkan banyak terimah kasih kepada pelatih yang telah membawanya untuk berkompetisi di IPL musim ini. "Saya mewakili para pemain lainnya mengucapkan terima kasih banyak pada Petar, kita berharap agar dia bisa dapat tim yang lebih bagus ke depannya, dia banyak memberikan pelajaran berarti, seperti kedisiplinan dalam latihan dan pertandingan," papar pemain kelahiran Jeneponto tersebut.
Dalam tur Jawa dan Kalimantan ini, PSM harus mencuri poin penuh untuk bisa menambah poin hingga agar bisa bergeser dari posisi kedelapan IPL yang sementara bergulir. Apalagi ambisi klub tertua ini yang harus finis di tiga besar IPL agar berlaga di kompetisi kasta tertinggi tahun depan yakni Indonesia Super League (ISL).
Sebagai gantinya, Imran Amirullah, asisten pelatih PSM yang akan mendampingi para pemain menghadapi Persebaya 1927 di Gelora 10 Nopember. Imran pun harus merangkap sebagai arsitek di pinggir lapangan di saat Pasukan Ramang menjalani pertandingan.
Imran Amirullah, yang dikonfirmasi usai menjalani latihan terakhir sebelum bertolak ke Surabaya, mengatakan dirinya sebenarnya tidak siap untuk mengambil alih kendali Petar yang memutuskan untuk hengkang dari PSM. "Secara pribadi sebenarnya saya tidak siap, namun situasinya seperti ini jadi saya harus jalani," kata dia yang juga mantan pemain PSM ini.
Untuk itu, dirinya juga berharap kepada para pemain PSM untuk memberikan dukungan padanya, karena dua laga tandang yang akan dijalani memang sangat sulit. Apalagi saat ini tim sangat minim persiapan.
"Saya sangat berharap pemain juga mendukung saya. Saya tidak membebankan kepada pemain untuk memenangkan pertandingan. Namun saya berharap agar mereka memperlihatkan yang terbaik," ujarnya.
Asisten pelatih PSM ini, memang sangat dekat dengan Petar. Bahkan, dalam sembilan pertandingan yang dilakoni skuad Juku Eja julukan PSM, dirinya tidak pernah absen untuk mendampingi pelith berkebangsaan Kroasi tersebut. Saat Petar ke Jerman bulan lalu, Imran dipercayakan Petar untuk memimpin latihan yang dijalani sebelum punggawa PSM melakukan aksi mogok.
Petar membenarkan jika dirinya tidak akan membela skuad Juku Eja, karena dirinya sangat kecewa dengan kondisi PSM saat ini, apalagi permasalahan yang sama terus menimpa klub kebanggaan masyarakat Sulawesi selatan tersebut.
"Saya tidak pergi ke Surabaya, hanya Imran yang mendampingi para pemain, saya sudah mundur," kata Petar saat dikonfirmasi di lapangan Karebosi Makassar sebelum pemain memalukan latihan rutin.
Keputusan mundurnya Petar sebagai pelatih PSM, sangat berdampak kepada para pemain, pasalnya saat ini kondisi Laskar Ayam Jantan dari Timur ini, sementara goyah dihantam badai krisis finasial sejak berkompetisi di divisi ke dua di Indonesian Premier League (IPL).
Bukan hanya itu, langkah untuk mencapai ambisi PSM menembus tiga besar di IPL semakin sulit, karena mereka masih berada pada posisi kedelapan klasemen sementara, dengan raihan 12 poin. Apalagi saat ini para pemain harus kehilangan pelatih.
Andi Oddang yang juga sebagai kaptem keseblasan skuad Juku Eja, mengaku terkejut dengan keputusan Petar ini. "Kami sangat terkejut. Karena keputusan Petar tidak menangani lagi PSM, saya juga tidak tahu apa alasannya, yang jelas tadi sebelum latihan dia mengungkapkan itu pada para pemain,"kata Oddang.
Bukan hanya itu, dirinya juga mengucapkan banyak terimah kasih kepada pelatih yang telah membawanya untuk berkompetisi di IPL musim ini. "Saya mewakili para pemain lainnya mengucapkan terima kasih banyak pada Petar, kita berharap agar dia bisa dapat tim yang lebih bagus ke depannya, dia banyak memberikan pelajaran berarti, seperti kedisiplinan dalam latihan dan pertandingan," papar pemain kelahiran Jeneponto tersebut.
Dalam tur Jawa dan Kalimantan ini, PSM harus mencuri poin penuh untuk bisa menambah poin hingga agar bisa bergeser dari posisi kedelapan IPL yang sementara bergulir. Apalagi ambisi klub tertua ini yang harus finis di tiga besar IPL agar berlaga di kompetisi kasta tertinggi tahun depan yakni Indonesia Super League (ISL).
(aww)