Hilton beberkan rahasia Sriwijaya FC

Rabu, 12 Juni 2013 - 12:48 WIB
Hilton beberkan rahasia Sriwijaya FC
Hilton beberkan rahasia Sriwijaya FC
A A A
Sindonews.com - Membantu Sriwijaya FC juara Indonesia Super League (ISL) musim lalu, menjadi pencapaian terbaik Hilton Moreira di Tanah Air. Di musim tersebut, striker asal Brazil ini mengaku banyak mendapatkan pelajaran baru, termasuk untuk mewujudkan mimpi meraih tropi. Setelah kembali ke Bandung, dia melihat Persib sebenarnya memiliki modal yang lebih besar untuk juara.

Permainan apik, solid, dan konsisten sepanjang kompetisi menjadi modal SFC tahun lalu. Namun, Hilton mengatakan, performa seperti itu tidak lahir dari kondisi tim yang serba baik. Justru saat 'saling sikut' dengan tim lain untuk meraih tropi, terdapat banyak masalah yang dialami Laskar Wong Kito.

"Siapa bilang musim lalu SFC tidak punya masalah, justru masalahnya banyak. Sampai-sampai dirasakan langsung oleh pemain. Tapi di sana, kami komitmen dan berjanji satu sama lain, bahwa masalah pribadi atau lainnya di luar sepakbola tidak boleh dibawa masuk ke lapangan," kata Hilton di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung.

Mencoba membandingkan, Persib merupakan tim yang kondisinya lebih 'mulus' ketimbang SFC. Hampir tidak ada gesekan, baik di internal tim maupun manajemen dan direksi klub. Karena itu, seharusnya para pemain bisa lebih tenang, dan berkonsentrasi ke dalam lapangan pertandingan.

"Belum lagi masalah gaji, di sana kami terlambat gaji sampai tiga bulan loh. Dan diakui ataupun tidak itu mengganggu fokus pemain. Tapi saat itu kami tidak punya pikiran untuk berhenti tampil. Justru yang ada di kepala kami adalah membuat manajemen malu," tutur Hilton.

Selain itu, ada hal yang juga tak kalah penting, yakni sosok pemimpin di lapangan. Menurutnya, setiap kesebelasan yang baik pasti memiliki tokoh 'bapak', baik saat tampil di sebuah pertandingan maupun di luar lapangan. Sosok itu haruslah merupakan pemain senior yang memiliki jiwa kepemimpinan, bertanggungjawab terhadap pemain lain, dan bisa memberi motivasi.

Dia mengambil contoh sosok Zinedine Zidane di timnas Perancis beberapa tahun lalu. Ada pula kiper Oliver Khan yang menjadi penyokong pemain lain di tim Panser Jerman pada masa yang hampir bersamaan. Hal serupa, ujar Hilton, berlaku di SFC musim lalu. Sedangkan di tubuh Pangeran Biru, dia menumpukan harapan pada dua nama.

"Abanda Herman dan Sergio van Dijk adalah sosok ideal. Mereka selalu bicara di lapangan dan bisa menjadi motivator. Keduanya orang yang tepat untuk menjadi tumpuan semangat pemain lain," ucap ujung tombak yang kini bernomor punggung delapan itu.

Namun secara garis besar, Hilton menganggap perburuan gelar juara merupakan tugas yang sangat besar. Butuh totalitas semua pemain untuk menunaikannya. "Proses menuju juara itu sangat berat, semua pemain dituntut untuk bekerja keras di semua pertandingan," tutup Hilton. -
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8322 seconds (0.1#10.140)
pixels