Impian Pacquiao bisa menjadi mimpi buruk
A
A
A
Sindonews.com - Setelah mengalami kekalahan beruntun dalam dua penampilan terakhirnya, Manny Pacquiao mendapatkan kesempatan untuk kembali menata karir tinju profesionalnya dengan menghadapi Brandon Rios pada 24 November mendatang.
Pengamat tinju, Larry Merchant, berkata bahwa Pacquiao harus menetapkan standar yang tinggi untuk kembali meroket ke jajaran bintang. "Setiap kali Anda menetapkan standar yang tinggi, kamu akan dihakimi bukan dengan menang atau kalah, tetapi dengan standar itu," tandas Merchant dalam sebuah wawancara dengan David Tyler dari Dog House Boxing.
"Kami memiliki perhatian tertentu dari yang dibuat dirinya dan kita akan melihat seberapa jauh hal itu mampu dipulihkan (dalam laga melawan Rios)," sambungnya.
Pacquiao mencuri perhatian para penggemar tinju dengan mendominasi lawan yang lebih besar seperti Oscar de la Hoya, Ricky Hatton dan Miguel Cotto pada akhir tahun 2000-an. Namun, ketika konsentrasinya terpecah dengan terjun di dunia politik, ikon tinju Filipina itu mulai kehilangan sentuhannya.
Dia tidak bisa lagi menyelesaikan musuhnya seperti yang ditunjukkan dalam pertarungan melawan Shane Mosley dan Timothy Bradley, dan bahkan jatuh ke dalam perangkap yang menyebabkannya menderita kalah KO dari lawan bebuyutannya, Juan Manuel Marquez.
Merchant mengatakan pertarungan melawan Rios dapat memberitahukan jika Pacquiao masih memiliki api dalam dirinya untuk terus berjuang. "Saat ini, Pacquiao tiba dari dua kekalahan dan dia harus mengembalikan dirinya dan ia memiliki lawan Brandon Rios yang akan menjadi mesin kebenaran," tuturnya.
"Kita akan lihat apakah Manny Pacquiao menginginkannya dengan cukup buruk dan bersedia untuk memberikan waktu dan energi penuh, kendati ia memiliki pekerjaan waktu penuh yang lain sebagai anggota kongres, pertarungan lawan Rios akan menjawab beberapa pertanyaan."
Menurut Merchant, duel dengan Rios merupakan laga yang berbahaya bagi Pacquiao. Jika dia terpeleset dalam laga tersebut, maka dia akan berada dalam kesulitan besar. "Rios tampaknya lawan yang bagus untuk Pacquiao, karena dia terus berkembang, namun, jika fisik dan mental Pacquiao tidak dalam kondisi prima, maka mimpinya menjadi mimpi buruk."
Pengamat tinju, Larry Merchant, berkata bahwa Pacquiao harus menetapkan standar yang tinggi untuk kembali meroket ke jajaran bintang. "Setiap kali Anda menetapkan standar yang tinggi, kamu akan dihakimi bukan dengan menang atau kalah, tetapi dengan standar itu," tandas Merchant dalam sebuah wawancara dengan David Tyler dari Dog House Boxing.
"Kami memiliki perhatian tertentu dari yang dibuat dirinya dan kita akan melihat seberapa jauh hal itu mampu dipulihkan (dalam laga melawan Rios)," sambungnya.
Pacquiao mencuri perhatian para penggemar tinju dengan mendominasi lawan yang lebih besar seperti Oscar de la Hoya, Ricky Hatton dan Miguel Cotto pada akhir tahun 2000-an. Namun, ketika konsentrasinya terpecah dengan terjun di dunia politik, ikon tinju Filipina itu mulai kehilangan sentuhannya.
Dia tidak bisa lagi menyelesaikan musuhnya seperti yang ditunjukkan dalam pertarungan melawan Shane Mosley dan Timothy Bradley, dan bahkan jatuh ke dalam perangkap yang menyebabkannya menderita kalah KO dari lawan bebuyutannya, Juan Manuel Marquez.
Merchant mengatakan pertarungan melawan Rios dapat memberitahukan jika Pacquiao masih memiliki api dalam dirinya untuk terus berjuang. "Saat ini, Pacquiao tiba dari dua kekalahan dan dia harus mengembalikan dirinya dan ia memiliki lawan Brandon Rios yang akan menjadi mesin kebenaran," tuturnya.
"Kita akan lihat apakah Manny Pacquiao menginginkannya dengan cukup buruk dan bersedia untuk memberikan waktu dan energi penuh, kendati ia memiliki pekerjaan waktu penuh yang lain sebagai anggota kongres, pertarungan lawan Rios akan menjawab beberapa pertanyaan."
Menurut Merchant, duel dengan Rios merupakan laga yang berbahaya bagi Pacquiao. Jika dia terpeleset dalam laga tersebut, maka dia akan berada dalam kesulitan besar. "Rios tampaknya lawan yang bagus untuk Pacquiao, karena dia terus berkembang, namun, jika fisik dan mental Pacquiao tidak dalam kondisi prima, maka mimpinya menjadi mimpi buruk."
(nug)