PSM masih ditukangi Imran
A
A
A
Sindonews.com -- Sampai hari ini, pihak managemen belum mau mencari pengganti Petar Segrt, sebagai pelatih PSM hingga membuat Imran Amirullah, tetap menjadi arsitek di pinggir lapangan buat skuad Juku Eja.
Dua laga penting menjadi tantangan buat Imran Amirullah, yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih PSM mendampingi Petar. Karena saat bersamaan kabar mengejutkan datang dari pelatih beradah Kroasia tersebut, Petar memutuskan mundur membela skuad yang ditukanginya sejak Oktober 2011 lalu.
Karena keputusan tersebut, nama Imran langsung melejit menjadi nahkoda, keseblasan Pasukan Ramang, meski saat ini ada juga sejumlah nama yang bisa saja digaet menjadi pelatih PSM menggantikan Petar Segrt. Seperti Hanafing, dan Toni Ho. Namun sampai saat ini pihak managemen masih belum berkomentar soal itu.
Media Officer PSM Andi Widya Syazwina mengatakan, sampai saat ini pihak managemen belum memikirkan siapa yang akan menggantikan Petar sebagai pelatih kepala. Dan masih tetap memberikan kesempatan kepada Imran Amirullah dan Ansar Abdullah yang menangani tim. "Intinya masih sama dengan pernyataan awal bahwa sementara pak Imran dan pak Ansar tangani tim," kata dia.
Saat perempuan yang akrab disapa Wina ini, ditanya soal apa Imran akan menangani hingga paruh musim di Indonesia Primer League (IPL) musim ini, dirinya masih enggan berkomentar. "Belum tahulah, nanti akan dilihat," singkatnya.
Keputusan mundurnya Petar sebagai pelatih PSM membuat sejumlah kalangan merasa kehilangan, seperti para pemain, managemen hingga kelompok suporter PSM. Namun kondisi ini juga tambah memperparah situasi klub tertua di Indonesia tersebut.
Nama Imran, yang menukangi PSM saat ini tentu tidak asing lagi, apalagi dia merupakan asiseten pelatih yang tidak pernah absen mendampingi Petar saat menjalani sembilan laga yang pernah dijalani PSM pada paruh IPL musim ini.
Sementara itu, Ali Baba mantan pemain PSM mengatakan, soal Imran yang menjadi pelatih sementara PSM pada laga tur Jawa dan Kalimantan itu merupakan tantangan tersendiri buatnya. "Apalagi saat ini persiapan tim juga minim, untuk itu peran Imran sebagai pelatih sangat diharapkan," kata dia.
Bukan hanya itu, dirinya juga mengatakan dalam dua laga tandang yang dijalani pemain harus mengesampingkan hal-hal yang non teknis dan fokus pada laga yang akan dijalani. "Karena jangan sampai kondisi tim, membuat pemain tidak konsentrasi, jadi harus tatap fokus pada laga," harapnya.
Sementara itu Imran, mengakui memang keputusan Petar meninggalkan PSM membuat dirinya sangat terkejut, apalagi dengan situasi tim saat ini. "Namun, saya berharap bisa memberikan yang terbaik buat tim saat ini. Kami pasti akan terus berusaha," ujarnya.
Dua laga penting menjadi tantangan buat Imran Amirullah, yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih PSM mendampingi Petar. Karena saat bersamaan kabar mengejutkan datang dari pelatih beradah Kroasia tersebut, Petar memutuskan mundur membela skuad yang ditukanginya sejak Oktober 2011 lalu.
Karena keputusan tersebut, nama Imran langsung melejit menjadi nahkoda, keseblasan Pasukan Ramang, meski saat ini ada juga sejumlah nama yang bisa saja digaet menjadi pelatih PSM menggantikan Petar Segrt. Seperti Hanafing, dan Toni Ho. Namun sampai saat ini pihak managemen masih belum berkomentar soal itu.
Media Officer PSM Andi Widya Syazwina mengatakan, sampai saat ini pihak managemen belum memikirkan siapa yang akan menggantikan Petar sebagai pelatih kepala. Dan masih tetap memberikan kesempatan kepada Imran Amirullah dan Ansar Abdullah yang menangani tim. "Intinya masih sama dengan pernyataan awal bahwa sementara pak Imran dan pak Ansar tangani tim," kata dia.
Saat perempuan yang akrab disapa Wina ini, ditanya soal apa Imran akan menangani hingga paruh musim di Indonesia Primer League (IPL) musim ini, dirinya masih enggan berkomentar. "Belum tahulah, nanti akan dilihat," singkatnya.
Keputusan mundurnya Petar sebagai pelatih PSM membuat sejumlah kalangan merasa kehilangan, seperti para pemain, managemen hingga kelompok suporter PSM. Namun kondisi ini juga tambah memperparah situasi klub tertua di Indonesia tersebut.
Nama Imran, yang menukangi PSM saat ini tentu tidak asing lagi, apalagi dia merupakan asiseten pelatih yang tidak pernah absen mendampingi Petar saat menjalani sembilan laga yang pernah dijalani PSM pada paruh IPL musim ini.
Sementara itu, Ali Baba mantan pemain PSM mengatakan, soal Imran yang menjadi pelatih sementara PSM pada laga tur Jawa dan Kalimantan itu merupakan tantangan tersendiri buatnya. "Apalagi saat ini persiapan tim juga minim, untuk itu peran Imran sebagai pelatih sangat diharapkan," kata dia.
Bukan hanya itu, dirinya juga mengatakan dalam dua laga tandang yang dijalani pemain harus mengesampingkan hal-hal yang non teknis dan fokus pada laga yang akan dijalani. "Karena jangan sampai kondisi tim, membuat pemain tidak konsentrasi, jadi harus tatap fokus pada laga," harapnya.
Sementara itu Imran, mengakui memang keputusan Petar meninggalkan PSM membuat dirinya sangat terkejut, apalagi dengan situasi tim saat ini. "Namun, saya berharap bisa memberikan yang terbaik buat tim saat ini. Kami pasti akan terus berusaha," ujarnya.
(wbs)