Gubernur Riau ditahan KPK, ISG pasti di Jakarta
A
A
A
Sindonews.com - Ditahannya Gubernur Riau, Rusli Zainal (RZ) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (14/6/2013), turut memastikan kejelasan tempat penyelenggaraan Islamic Solidarity Games (ISG). Ajang ISG, yang semula akan dilaksanakan di Pekanbaru, Riau, akhirnya pindah ke Jakarta pada 22 September hingga 1 Oktober 2013.Demikian hal tersebut dikatakan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo di kantornya di Jakarta, Jumat (14/6/2013). "Langkah penting telah diambil KPK dengan memindahkan saudara RZ ke Jakarta. Dengan demikian, ISG pasti dipindahkan di Jakarta," terang Roy.Roy melanjutkan, tidak ada pihak yang bertanggung jawab, jika ISG tetap dilaksanakan di Riau tepatnya Pekanbaru. Pasalnya, RZ yang berstatus gubernur ditahan KPK, sedangkan Wakil Gubernur Riau, Mambang Mit, diakui Roy, tidak diajak oleh RZ dalam membahas ISG. "Pak Mambang Mit saya dengar tidak diajak sementara kita tidak boleh untuk menunjuk orang lain," sambung Roy.Selain status RZ, Roy mengungkapkan adanya minute of meeting yang telah diselenggarakan pada 9 Juni 2013 di Jeddah, Arab Saudi, antara perwakilan Kemenpora dengan Islamic Solidarity Sport Federation (ISSF) terkait tempat penyelenggaraan ISG. Dari pertemuan itu, ISSF selaku badan yang menaungi ISG hanya ingin even tersebut digelar di Jakarta.Terkait kesiapan Jakarta, Roy sudah mendapat lampu hijau dari Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, yang menyanggupi untuk menggelar ISG. Bahkan, pihak DKI Jakarta pun, kata Roy, telah menganggarkan Rp45 miliar dari APBD agar even tersebut bisa terlaksana."Pak Jokowi sudah rapat beberapa kali dengan kita. Beliau beserta jajarannya menyatakan kesiapannya. Meskipun, kami sudah beritahu Kemenpora hanya akan membantu Rp. 131 miliar. Dana itu akan ditambah Rp45 miliar dari APBD DKI jadi totalnya 176 miliar," kata Roy.Pindahnya lokasi ISG dari Pekanbaru ke Jakarta, diterangkan Roy akan disahkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) yang diakuinya sedang dirancang. Keppres baru itu nantinya akan menggantikan Keppres lama nomor 15 tahun 2012 yang berisikan Riau sebagai tuan rumah dan susunan kepanitiaan."Keppres ini sedang kita rancang. Di dalamnya ada nama-nama panitia baru yang sifatnya menyatu, jadi tidak ada pembeda antara panitia Riau dengan pusat. Dan Keppres tersebut sekaligus mengubah Keppres yang lama," kata Roy menerangkan.
(nug)