PSM ingin pelatih impor
A
A
A
Sindonews.com -- Pasca hengkangnya Petar Segrt mengarsiteki PSM, 11 Juni lalu, pihak managemen masih terus mencari pengganti pelatih untuk membawa PSM yang berkompetisi di Indonesia Primer League (IPL) musim ini.
Sejumlah nama sudah bermunculan, untuk mengarsiteki skuad Juku Eja julukan PSM, baik pelatih lokal seperti Toni Ho, Hanafing dan Imran Amirullah yang sementara membawa Pasukan Ramang melakukan laga tur Jawa dan Kalimantan, namun, saat ini dua nama pelatih asing seperti Carlos De Mello dan Jorge Pieter mantan pelatih Deltras juga mencuat. Meski nama Carlo De Mello saat ini yang santer dibicarakan.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel Andi Darussalam Tabussala mengatakan, memang sejak Petar Segrt mengundurkan diri untuk mengarsiteki PSM, komisaris PSM Sadikin Aksa selalu berkonsultasi dengannya untuk membicarakan siapa yang nantinya akan menggantikan posisi pelatih. "Sejak mengundurkan diri, Sadikin menghubungi saya untuk mencarikan pelatih, sekarang memang sudah ada nama," kata dia.
Lebih jauh dirinya menjelaskan nama yang dia rekomendasikan untuk mengganti posisi pelatih berdarah Kroasia tersebut yakni Jorge Pieter mantan Pelatih Deltras dan Carlos de Mello. "Tapi saya kira yang masuk itu Carlos De Mello, namun masih akan dibicarakan," kata dia.
Melihat kondisi skuad Juku Eja saat ini, dirinya menilai Carlos merupakan sosok pelatih yang bisa mengatasi baik itu soal keterpurukan mental dan motivasi para pemain. "Faktor kedekatan juga, bisa menjadi faktor Carlos melatih PSM," ungkapnya.
Petar Segrt, mengundurkan diri membela skuad yang ditukanginya sejak Oktober 2011, karena dirinya menilai klub tersebut sudah tidak profesional lagi, pasalnya sebelumnya, karena krisis finansial bomber andalannya Ilija Spasojevic hengkang ke Mitra kukar dan para pemainnya mogok karena gaji selama dua bulan tidak dibayarkan oleh pihak managemen.
Saat ini, PSM yang sementara menjalani laga tur Jawa dan Kalimantan hanya di dampingi oleh Imran Amirullah yang ditunjuk pihak managemen mengarsiteki Andi Oddang dkk, namun pada laga tandang melawan Persebaya 1927 di gelora Bung Tomo 13 Juni lalu PSM harus menerima kekalahan dengan skor 2-0.
Mantan pemain PSM, Yopie Lamoindong yang dikonfirmasi soal pelatih PSM yang layak mengatakan, memang saat ini PSM membutuhkan pelatih yang memiliki leadersihp yang baik. "Kualitas pelatih lokal memang tidak bisa diragukan, apalagi soal permasalahan teknis, namun untuk memotivasi para pemain ini yang sulit," kata dia.
Biasanya, pelatih asing lebih cenderung memiliki karakter yang mampu memotivasi dan menjadi leader yang baik buat tim yang dibelanya, jika soal pelatih asing atau pelatih lokal kata dia, dirinya lebih memilih pelatih asing untuk mengarsiteki Pasukang Ramang. "Kalau saya lebih memilih pelatih asing, karena pasti kemampuan leadershipnya lebih baik, dan sangat bertanggung jawab," ujarnya.
Sejumlah nama sudah bermunculan, untuk mengarsiteki skuad Juku Eja julukan PSM, baik pelatih lokal seperti Toni Ho, Hanafing dan Imran Amirullah yang sementara membawa Pasukan Ramang melakukan laga tur Jawa dan Kalimantan, namun, saat ini dua nama pelatih asing seperti Carlos De Mello dan Jorge Pieter mantan pelatih Deltras juga mencuat. Meski nama Carlo De Mello saat ini yang santer dibicarakan.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel Andi Darussalam Tabussala mengatakan, memang sejak Petar Segrt mengundurkan diri untuk mengarsiteki PSM, komisaris PSM Sadikin Aksa selalu berkonsultasi dengannya untuk membicarakan siapa yang nantinya akan menggantikan posisi pelatih. "Sejak mengundurkan diri, Sadikin menghubungi saya untuk mencarikan pelatih, sekarang memang sudah ada nama," kata dia.
Lebih jauh dirinya menjelaskan nama yang dia rekomendasikan untuk mengganti posisi pelatih berdarah Kroasia tersebut yakni Jorge Pieter mantan Pelatih Deltras dan Carlos de Mello. "Tapi saya kira yang masuk itu Carlos De Mello, namun masih akan dibicarakan," kata dia.
Melihat kondisi skuad Juku Eja saat ini, dirinya menilai Carlos merupakan sosok pelatih yang bisa mengatasi baik itu soal keterpurukan mental dan motivasi para pemain. "Faktor kedekatan juga, bisa menjadi faktor Carlos melatih PSM," ungkapnya.
Petar Segrt, mengundurkan diri membela skuad yang ditukanginya sejak Oktober 2011, karena dirinya menilai klub tersebut sudah tidak profesional lagi, pasalnya sebelumnya, karena krisis finansial bomber andalannya Ilija Spasojevic hengkang ke Mitra kukar dan para pemainnya mogok karena gaji selama dua bulan tidak dibayarkan oleh pihak managemen.
Saat ini, PSM yang sementara menjalani laga tur Jawa dan Kalimantan hanya di dampingi oleh Imran Amirullah yang ditunjuk pihak managemen mengarsiteki Andi Oddang dkk, namun pada laga tandang melawan Persebaya 1927 di gelora Bung Tomo 13 Juni lalu PSM harus menerima kekalahan dengan skor 2-0.
Mantan pemain PSM, Yopie Lamoindong yang dikonfirmasi soal pelatih PSM yang layak mengatakan, memang saat ini PSM membutuhkan pelatih yang memiliki leadersihp yang baik. "Kualitas pelatih lokal memang tidak bisa diragukan, apalagi soal permasalahan teknis, namun untuk memotivasi para pemain ini yang sulit," kata dia.
Biasanya, pelatih asing lebih cenderung memiliki karakter yang mampu memotivasi dan menjadi leader yang baik buat tim yang dibelanya, jika soal pelatih asing atau pelatih lokal kata dia, dirinya lebih memilih pelatih asing untuk mengarsiteki Pasukang Ramang. "Kalau saya lebih memilih pelatih asing, karena pasti kemampuan leadershipnya lebih baik, dan sangat bertanggung jawab," ujarnya.
(wbs)