Made: Cleansheet berkat lini belakang
A
A
A
Sindonews.com – Laga kontra Sriwijaya FC di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (15/6) menambah catatan cleansheet yang diperoleh Persib Bandung. Pada pertandingan tersebut, Firman Utina dkk sukses menghindari kebobolan, bahkan menjebol gawang lawan hingga empat kali.
Cleansheet kemarin merupakan yang keempat kalinya diraih Pangeran Biru di kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim ini. Sebelumnya, gawang Persib juga tidak ‘ternoda’ sepanjang pertandingan saat melawan Persidafon Dafonsoro (0-0), Persiba Balikpapan (1-0), dan Arema Cronous (1-0).
Menghadapi SFC, Persib memang tampil dominan. Kekuatan lini tengah yang dikomando Firman Utina sukses memberi tekanan sepanjang laga. Akibatnya, Laskar Wong Kito tidak terlalu banyak mendapat kesempatan menyerang. Sekalipun mampu melahirkan peluang, barisan defender yang diisi Abanda Herman, Maman Abdurrahman, Supardi, dan Tony Sucipto dengan apik mampu menghalaunya.
Beberapa penyelamatan juga dilakukan penjaga gawang, I Made Wirawan. Namun terkait cleansheet ini, pemain asal Gianyar, Bali tersebut enggan diklaim sebagai sosok tunggal penyelamat gawang Persib.
“Cleansheet di pertandingan kali ini berkat para pemain di lini belakang. Mereka tampil sangat baik dalam meredam serangan SFC, sehingga saya di belakang pun merasa terbantu. Kita pantas mengapresiasi para defender,” katanya.
Penampilan gemilang sektor pertahanan Persib, harap Made, bisa terulang di pertandingan-pertandingan selanjutnya. Dia menyebut, kunci apiknya lini pertahanan adalah fokus sepanjang pertandingan. Konsentrasi yang terjaga dengan baik tentu akan meminimalisasi bahkan menghilangkan kesalahan para pemain. Sehingga lawan tidak bisa memanfaatkannya untuk mencetak gol.
“Tentu saya berharap permainan kami terus seperti ini. Baik lini belakang, tengah, maupun depan bisa tetap bagus seperti pertandingan kemarin, bahkan tambah bagus lagi,” ucap kiper bertinggi 177 cm ini.
Sementara itu, defender Maman Abdurrahman mengaku bersyukur dengan pencapaian ini. Menang empat gol dan tanpa harus memungut bola dari gawang sendiri, menjadi tambahan motivasi bagi skuad Pangeran Biru. Dia menyebut, dua gol Marwan Sayedeh dalam dua menit berturut-turut di derby Bandung menjadi catatan utama lini belakang Persib.
“Pertandingan melawan PBR memberikan kami pelajaran berharga untuk tidak lengah di saat unggul. Setelah pertandingan itu, masalah konsentrasi menjadi hal yang selalu diwanti-wanti oleh pelatih. Kami pun menjadi termotivasi untuk tidak mengulanginya, dan alhamdulillah lini belakang bisa tampil baik di pertandingan lawan SFC,” kata Maman.
Dia menyebut, Laskar Wong Kito sebenarnya memiliki para penyerang andal. Skema offensif yang mereka peragakan pun sangat mematikan. Namun Pangeran Biru berhasil meredamnya sejak awal, melalui lini tengah.
“Permainan berlangsung seru, dan SFC pun sebenarnya tidak mudah dikalahkan. Semua pemain depan mereka bagus, begitu juga Dzumafo yang banyak mengambil peran dalam penyerangan. Beruntung para pemain tengah kami unggul dalam perebutan bola, koordinasi dan kerjasama di lini belakang juga berjalan baik. Kami mensyukuri hal ini,” pungkas Maman.
Cleansheet kemarin merupakan yang keempat kalinya diraih Pangeran Biru di kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim ini. Sebelumnya, gawang Persib juga tidak ‘ternoda’ sepanjang pertandingan saat melawan Persidafon Dafonsoro (0-0), Persiba Balikpapan (1-0), dan Arema Cronous (1-0).
Menghadapi SFC, Persib memang tampil dominan. Kekuatan lini tengah yang dikomando Firman Utina sukses memberi tekanan sepanjang laga. Akibatnya, Laskar Wong Kito tidak terlalu banyak mendapat kesempatan menyerang. Sekalipun mampu melahirkan peluang, barisan defender yang diisi Abanda Herman, Maman Abdurrahman, Supardi, dan Tony Sucipto dengan apik mampu menghalaunya.
Beberapa penyelamatan juga dilakukan penjaga gawang, I Made Wirawan. Namun terkait cleansheet ini, pemain asal Gianyar, Bali tersebut enggan diklaim sebagai sosok tunggal penyelamat gawang Persib.
“Cleansheet di pertandingan kali ini berkat para pemain di lini belakang. Mereka tampil sangat baik dalam meredam serangan SFC, sehingga saya di belakang pun merasa terbantu. Kita pantas mengapresiasi para defender,” katanya.
Penampilan gemilang sektor pertahanan Persib, harap Made, bisa terulang di pertandingan-pertandingan selanjutnya. Dia menyebut, kunci apiknya lini pertahanan adalah fokus sepanjang pertandingan. Konsentrasi yang terjaga dengan baik tentu akan meminimalisasi bahkan menghilangkan kesalahan para pemain. Sehingga lawan tidak bisa memanfaatkannya untuk mencetak gol.
“Tentu saya berharap permainan kami terus seperti ini. Baik lini belakang, tengah, maupun depan bisa tetap bagus seperti pertandingan kemarin, bahkan tambah bagus lagi,” ucap kiper bertinggi 177 cm ini.
Sementara itu, defender Maman Abdurrahman mengaku bersyukur dengan pencapaian ini. Menang empat gol dan tanpa harus memungut bola dari gawang sendiri, menjadi tambahan motivasi bagi skuad Pangeran Biru. Dia menyebut, dua gol Marwan Sayedeh dalam dua menit berturut-turut di derby Bandung menjadi catatan utama lini belakang Persib.
“Pertandingan melawan PBR memberikan kami pelajaran berharga untuk tidak lengah di saat unggul. Setelah pertandingan itu, masalah konsentrasi menjadi hal yang selalu diwanti-wanti oleh pelatih. Kami pun menjadi termotivasi untuk tidak mengulanginya, dan alhamdulillah lini belakang bisa tampil baik di pertandingan lawan SFC,” kata Maman.
Dia menyebut, Laskar Wong Kito sebenarnya memiliki para penyerang andal. Skema offensif yang mereka peragakan pun sangat mematikan. Namun Pangeran Biru berhasil meredamnya sejak awal, melalui lini tengah.
“Permainan berlangsung seru, dan SFC pun sebenarnya tidak mudah dikalahkan. Semua pemain depan mereka bagus, begitu juga Dzumafo yang banyak mengambil peran dalam penyerangan. Beruntung para pemain tengah kami unggul dalam perebutan bola, koordinasi dan kerjasama di lini belakang juga berjalan baik. Kami mensyukuri hal ini,” pungkas Maman.
(wbs)