Ultah ke-86, masa depan Persebaya buram

Selasa, 18 Juni 2013 - 16:16 WIB
Ultah ke-86, masa depan...
Ultah ke-86, masa depan Persebaya buram
A A A
Sindonews.com - Persebaya Surabaya merayakan ulang tahun (ultah) ke-86 tepat pada Selasa (18/6). Sejak didirikan pada 1927, Persebaya menjadi salah satu klub sepak bola legendaris di Indonesia dengan menyabet juara liga sebanyak tujuh kali dalam sejarah berdirinya klub.

Namun ulang tahun ke-86 ini tampaknya justru dinaungi suasana kelam terkait masa depan klub yang bermain di Indonesian Premier League (IPL) ini. Itu tak lepas dari buramnya masa depan klub setelah dinyatakan tidak berhak ikut andil dalam kompetisi unifikasi 2014.

Persebaya Surabaya menjalani konsekuensi karena terpecahnya tim pada 2010 silam. Memutuskan bermain di kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) yang kemudian berubah menjadi IPL, banyak liku-liku yang dihadapi beberapa musim terakhir. Persebaya sempat berkibar, tapi juga terperosok sangat dalam.

Klub berjuluk Bajul Ijo menjadi leader atau klub terdepan yang mendukung munculnya IPL. Kala itu Persebaya menjadi 'anak emas' PSSI karena menjadi klub dengan domain suporter terbesar di IPL. Sayang, perjalanan Persebaya di IPL tidak berjalan seindah yang dibayangkan.

Memasuki musim 2013, menjadi titik balik perjalanan Persebaya. Tidak berdayanya PSSI menahan arus Komisi Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) pimpinan La Nyalla Matalitti, membuat tim hijau tersudut. PSSI hanya mengakui Persebaya yang bertanding di Divisi Utama.

Persebaya Surabaya? “Bersatulah dulu,” hanya demikian sikap Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin dalam Kongres Biasa PSSI di Surabaya, Senin (17/6). Itu berarti Persebaya tidak memiliki pilihan lain selain harus menyatu dengan Persebaya Divisi Utama agar bisa tampil di kompetisi profesional musim depan.

Para pemain Persebaya sendiri mengakui sekarang ini adalah masa-masa paling sulit Persebaya. Selain terbebani mendatangkan trofi yang sembilan tahun tak pernah diraih lagi, pemain juga harus berhadapan dengan nasib klub yang tidak pasti dengan adanya keputusan KLB PSSI 17 Maret lalu.

“Ini menjadi cobaan berat bagi Persebaya. Saya senang karena tim masih tergolong solid menghadapi situasi demikian. Untuk sekarang ini kami harus berjuang dan berusaha agar Persebaya juara IPL. Musim depan belum kami pikirkan. Kita lihat bersama bagaimana nanti akhirnya,” cetus pemain senior Persebaya Mat Halil.

Dua ujian terberat Persebaya musim ini adalah keputusan KLB PSSI 17 Maret dan hengkangnya Gede Widiade sebagai CEO Persebaya sekaligus penyandang dana. Dua peristiwa itu datang hampir bersamaan dan sempat membuat Bajul Ijo sempoyongan serta nyaris buyar di tengah jalan.

Pemain sempat diliputi ketidakpastian sebelum akhirnya semua sepakat meneruskan roda tim Persebaya. Walau musim depan masih buram, semua elemen Persebaya masih terlihat bersemangat menjalani kompetisi IPL dan berupaya tidak terganggu terhapusnya Persebaya dari kompetisi profesional.

''Kami harus menghilangkan pikiran itu (musim depan). Sekarang harus fokus pada perjalanan Persebaya di kompetisi IPL untuk mendapatkan hasil sebaik mungkin, kalau bisa menjadi juara. Kami sebagai pemain yang besar di sini akan terus berjuang untuk Persebaya,” cetus Taufik, gelandang mungil asli didikan Persebaya.

Sementara itu, komunitas suporter Bonek telah menyiapkan sejumlah acara untuk menyambut ulang tahun timnya. Salah satunya adalah acara syukuran yang digelar di Mess Persebaya Jalan Karanggayam pada Selasa (18/6) malam dan dimulai tepat pukul 19.27 WIB.

Di tempat lain, Yayasan Suporter Surabaya (YSS) juga menyajikan acara karnaval Bonek, festival giant flag, serta hiburan musik dangdut. Acara yang digelar YSS ini dipusatkan di markas mereka Jalan Simpang Dukuh, Surabaya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0735 seconds (0.1#10.140)