Gaji pemain belum dibayar, Persebaya tunggu uang hak siar
A
A
A
Sindonews.com - Penggawa Persebaya IPL dibuat cemas menjelang menghadapi Arema Malang pada lanjutan kompetisi Indonesia Premier League (IPL), pekan depan. Arek-arek dipusingkan gaji yang belum jelas kapan akan terbayar.
Hingga memasuki pertengahan Juni, gaji pemain Persebaya Surabaya untuk bulan Mei belum terbayar. Padahal, sebelumnya manajemen berjanji akan menyelesaikan pembayaran gaji paling lambat tanggal 13 Juni setelah laga melawan PSM Makasar.
Manajer Persebaya Saleh Hanifah mengakui gaji pemain memang belum terbayar karena masih menunggu pembayaran hak siar dari Kompas TV. Seperti diketahui, dua laga home Persebaya terakhir melawan Persepar dan PSM sudah disiarkan live. "Memang belum kita bayar, masih menunggu uang dari hak siar, " ujarnya.
Sebenarnya, lanjut Saleh, pembayaran gaji pemain tidak perlu terlambat jika target penjualan tiket tiga laga home tercapai. Tapi sayangnya, laga melawan Persepar maupun PSM minim penonton.
"Pemasukan dari hasil penjualan tiket laga kandang selama bulan Juni ini tak mencukupi untuk membayar gaji pemain. Tahu sendiri kan bagaimana jumlah penontonnya," keluhnya.
Dari tiga laga yang digelar di bulan Juni ini yakni menjamu Persepar Palangkaraya (2/06), PSM Makassar (13/06) dan Perseman Manokwari (16/06) jumlah tiket yang terjual rata-rata tak pernah sampai 10 ribu lembar. Ironis, saat menjamu PSM, panitia pelaksana (panpel) malah mengaku merugi. Sebab tiket terjual hanya sekitar 4000 lembar.
Padahal dalam sejarahnya, laga PSM selalu menarik animo penonton kerena termasuk musuh bebuyutan. Sementara laga Perseman hanya mampu menjual tiket sebanyak 8000 lembar. Disusul Persepar terjual 6000 tiket.
Jika dibuat rata harga tiket Rp 25 ribu, maka pemasukan kotor sebesar Rp 450.000.000 Sementara biaya pengeluaran setiap pertandingan Panpel mengaku Rp 150.000.000. ''Biaya operasional kami untuk menggelar pertandingan sekitar Rp 150 juta. Itu belum bonus kemenangan untuk tim,” ujar Ketua Panpel Syamsudin Warnangan.
Artinya dari tiga pertandingan itu, jika estimasi tidak meleset, makan Persebaya tidak mendapatkan pemasukan dari penjualan tiket. Sedangkan setiap bulan untuk pos gaji pemain menelan biaya Rp 700 juta. Itu belum kebutuhan lain seperti konsumsi maupun biaya pengeluaran Mess Persebaya, seperti listrik, air dan lain-lain.
Manajemen Persebaya tidak punya jalan keluar lain, kecuali menunggu pembayaran hak siar dari Kompas TV. Meski tidak mau menyebut berapa kontrak hak siar. Namun kabarnya setiap pertandingan, manajemen mendapatkan uang kontrak sebesar Rp 250 juta. Sedangkan dua pertandingan berarti Rp 500 juta. "Kita sedang tunggu dari Kompas TV. Mulai penandatanganan kerja sama sampai saat ini belum ada dana dari mereka yang masuk," ungkapnya.
Saleh berjanji, setelah ada pembayaran hak siar, gaji pemain akan segera dibayar, "Begitu hak sia terbayar, semuanya langsung kita berikan kepada pemain," ucapnya tanpa mau menyebut besar nilai kontrak hak siar maupun tanggal kepastian pembayaran.
Terpisah para pemain mengaku pasrah dengan molornya pembayaran gaji bulan Mei. Sebab, sudah bukan sekali ini manajemen tidak menepati janji, "Kita pasrah saja, " ujar Mat Halil, salah satu pemain senior Persebaya.
Sementara itu, Rabu pagi (19/6,) pemain Persebaya mulai menjalani latihan kembali setelah libur dua hari. Tiga pemain tidak bisa datang karena terpanggil dalam laga ekshibisi antara Jakarta All Star melawan Timnas U-23, di Stadion Gelora Bung Karno, tadi malam. Andik Vermansyah akan membela Timnas U-23, sedangkan Taufiq dan Mario Karlovic berbaju Jakarta All Star.
Hingga memasuki pertengahan Juni, gaji pemain Persebaya Surabaya untuk bulan Mei belum terbayar. Padahal, sebelumnya manajemen berjanji akan menyelesaikan pembayaran gaji paling lambat tanggal 13 Juni setelah laga melawan PSM Makasar.
Manajer Persebaya Saleh Hanifah mengakui gaji pemain memang belum terbayar karena masih menunggu pembayaran hak siar dari Kompas TV. Seperti diketahui, dua laga home Persebaya terakhir melawan Persepar dan PSM sudah disiarkan live. "Memang belum kita bayar, masih menunggu uang dari hak siar, " ujarnya.
Sebenarnya, lanjut Saleh, pembayaran gaji pemain tidak perlu terlambat jika target penjualan tiket tiga laga home tercapai. Tapi sayangnya, laga melawan Persepar maupun PSM minim penonton.
"Pemasukan dari hasil penjualan tiket laga kandang selama bulan Juni ini tak mencukupi untuk membayar gaji pemain. Tahu sendiri kan bagaimana jumlah penontonnya," keluhnya.
Dari tiga laga yang digelar di bulan Juni ini yakni menjamu Persepar Palangkaraya (2/06), PSM Makassar (13/06) dan Perseman Manokwari (16/06) jumlah tiket yang terjual rata-rata tak pernah sampai 10 ribu lembar. Ironis, saat menjamu PSM, panitia pelaksana (panpel) malah mengaku merugi. Sebab tiket terjual hanya sekitar 4000 lembar.
Padahal dalam sejarahnya, laga PSM selalu menarik animo penonton kerena termasuk musuh bebuyutan. Sementara laga Perseman hanya mampu menjual tiket sebanyak 8000 lembar. Disusul Persepar terjual 6000 tiket.
Jika dibuat rata harga tiket Rp 25 ribu, maka pemasukan kotor sebesar Rp 450.000.000 Sementara biaya pengeluaran setiap pertandingan Panpel mengaku Rp 150.000.000. ''Biaya operasional kami untuk menggelar pertandingan sekitar Rp 150 juta. Itu belum bonus kemenangan untuk tim,” ujar Ketua Panpel Syamsudin Warnangan.
Artinya dari tiga pertandingan itu, jika estimasi tidak meleset, makan Persebaya tidak mendapatkan pemasukan dari penjualan tiket. Sedangkan setiap bulan untuk pos gaji pemain menelan biaya Rp 700 juta. Itu belum kebutuhan lain seperti konsumsi maupun biaya pengeluaran Mess Persebaya, seperti listrik, air dan lain-lain.
Manajemen Persebaya tidak punya jalan keluar lain, kecuali menunggu pembayaran hak siar dari Kompas TV. Meski tidak mau menyebut berapa kontrak hak siar. Namun kabarnya setiap pertandingan, manajemen mendapatkan uang kontrak sebesar Rp 250 juta. Sedangkan dua pertandingan berarti Rp 500 juta. "Kita sedang tunggu dari Kompas TV. Mulai penandatanganan kerja sama sampai saat ini belum ada dana dari mereka yang masuk," ungkapnya.
Saleh berjanji, setelah ada pembayaran hak siar, gaji pemain akan segera dibayar, "Begitu hak sia terbayar, semuanya langsung kita berikan kepada pemain," ucapnya tanpa mau menyebut besar nilai kontrak hak siar maupun tanggal kepastian pembayaran.
Terpisah para pemain mengaku pasrah dengan molornya pembayaran gaji bulan Mei. Sebab, sudah bukan sekali ini manajemen tidak menepati janji, "Kita pasrah saja, " ujar Mat Halil, salah satu pemain senior Persebaya.
Sementara itu, Rabu pagi (19/6,) pemain Persebaya mulai menjalani latihan kembali setelah libur dua hari. Tiga pemain tidak bisa datang karena terpanggil dalam laga ekshibisi antara Jakarta All Star melawan Timnas U-23, di Stadion Gelora Bung Karno, tadi malam. Andik Vermansyah akan membela Timnas U-23, sedangkan Taufiq dan Mario Karlovic berbaju Jakarta All Star.
(aww)