Adaptasi panas Pekanbaru, Pangeran Biru berlatih dua kali
A
A
A
Sindonews.com - Cuaca panas menjadi kendala Persib Bandung dalam menghadapi PSPS Pekanbaru di Stadion Khaharudin Nasution, Pekanbaru, Riau, Selasa sore (25/6). Menanggulangi perbedaan suhu dengan Kota Bandung, para pemain menjalani dua sesi latihan sebelum laga berlangsung.
Pelatih Djadjang ‘Djanur’ Nurdjaman mengakui, cuaca panas bisa saja memengaruhi penampilan anak asuhnya. Karena itu, ketika skuad Pangeran Biru baru saja tiba di Pekanbaru pada Minggu (23/6) siang, Djanur langsung menggelar latihan sore harinya. Sementara hari ini, Firman Utina dkk juga berlatih dalam sesi uji coba lapangan. Di sini, Persib mematangkan strategi untuk melawan PSPS Pekanbaru meski dengan simulasi yang tidak menguras tenaga.
Pelatih berusia 52 tahun ini berharap, melalui dua kali latihan di Pekanbaru, anak asuhnya bisa terbiasa dengan kondisi cuaca setempat. Selain itu, kabut asap yang beberapa pekan terakhir menyelimuti kawasan kota bertuah, juga menjadi bahan pertimbangan lainnya.
''Cuaca di sini sangat panas, mungkin bisa sampai 40 derajat celcius di pertandingan nanti. Kondisi seperti ini yang harus kami antisipasi. Saya sengaja menggelar dua kali latihan agar pemain bisa membiasakan diri,” ucap Djanur di Pekanbaru.
Meski begitu, dia mengaku hanya memberikan menu latihan dengan tensi ringan. Bentuk latihan tersebut bertujuan untuk menjaga kondisi fisik skuad Pangeran Biru. Batalnya pertandingan melawan Persija Jakarta, Sabtu (22/6) lalu, dikhawatirkan membuat stamina Firman Utina dkk tidak stabil.
''Hanya latihan-latihan ringan saja, dan suasananya pun enjoy, sekadar untuk mengembalikan kebugaran fisik para pemain. Para pemain memang masih merasakan kelelahan karena perjalanan dan kejadian kemarin. Apalagi dalam beberapa hari ini terakhir juga tidak ada pertandingan karena laga melawan Persija batal, jadi mengembalikan kondisi fisik pemain ke tahap normal perlu dilakukan,” ungkap Djanur.
Pemain Persib dekade 1980-an ini juga kembali menegaskan bahwa timnya sudah siap mental menjalani pertandingan selanjutnya. I Made Wirawan dan kolega diklaim tidak terpengaruh oleh aksi penyerangan bus mereka dalam perjalanan ke Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, sebelum pertandingan kontra Persija.
''Saya pastikan bahwa semua pemain sudah tidak terpengaruh dengan insiden kemarin. Skuad kami sudah sangat siap mental, sudah berlatih, dan fokus menghadapi PSPS Pekanbaru,” pungkas Djanur.
Pelatih Djadjang ‘Djanur’ Nurdjaman mengakui, cuaca panas bisa saja memengaruhi penampilan anak asuhnya. Karena itu, ketika skuad Pangeran Biru baru saja tiba di Pekanbaru pada Minggu (23/6) siang, Djanur langsung menggelar latihan sore harinya. Sementara hari ini, Firman Utina dkk juga berlatih dalam sesi uji coba lapangan. Di sini, Persib mematangkan strategi untuk melawan PSPS Pekanbaru meski dengan simulasi yang tidak menguras tenaga.
Pelatih berusia 52 tahun ini berharap, melalui dua kali latihan di Pekanbaru, anak asuhnya bisa terbiasa dengan kondisi cuaca setempat. Selain itu, kabut asap yang beberapa pekan terakhir menyelimuti kawasan kota bertuah, juga menjadi bahan pertimbangan lainnya.
''Cuaca di sini sangat panas, mungkin bisa sampai 40 derajat celcius di pertandingan nanti. Kondisi seperti ini yang harus kami antisipasi. Saya sengaja menggelar dua kali latihan agar pemain bisa membiasakan diri,” ucap Djanur di Pekanbaru.
Meski begitu, dia mengaku hanya memberikan menu latihan dengan tensi ringan. Bentuk latihan tersebut bertujuan untuk menjaga kondisi fisik skuad Pangeran Biru. Batalnya pertandingan melawan Persija Jakarta, Sabtu (22/6) lalu, dikhawatirkan membuat stamina Firman Utina dkk tidak stabil.
''Hanya latihan-latihan ringan saja, dan suasananya pun enjoy, sekadar untuk mengembalikan kebugaran fisik para pemain. Para pemain memang masih merasakan kelelahan karena perjalanan dan kejadian kemarin. Apalagi dalam beberapa hari ini terakhir juga tidak ada pertandingan karena laga melawan Persija batal, jadi mengembalikan kondisi fisik pemain ke tahap normal perlu dilakukan,” ungkap Djanur.
Pemain Persib dekade 1980-an ini juga kembali menegaskan bahwa timnya sudah siap mental menjalani pertandingan selanjutnya. I Made Wirawan dan kolega diklaim tidak terpengaruh oleh aksi penyerangan bus mereka dalam perjalanan ke Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, sebelum pertandingan kontra Persija.
''Saya pastikan bahwa semua pemain sudah tidak terpengaruh dengan insiden kemarin. Skuad kami sudah sangat siap mental, sudah berlatih, dan fokus menghadapi PSPS Pekanbaru,” pungkas Djanur.
(aww)