Menpora: 28 Agustus, Persib kembali hadapi Persija

Menpora: 28 Agustus, Persib kembali hadapi Persija
A
A
A
Sindonews.com - Duel Persib Bandung kontra Persija Jakarta yang diundur setelah insiden pelemparan bus yang berisikan pemain serta official Persib siap kembali dilangsungkan. Laga yang sering disebut 'El clasico' itu akan berlangsung akhir bulan Agustus nanti, sesuai dengan kesepakatan para pihak terkait.
"Pertandingan harus dilakukan ulang dan itu sudah disepakati tanggalnya. Mereka sepakat setelah bulan suci Ramadan, Rabu, 28 Agustus," ucap Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo, di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/6/2013).
Sementara itu untuk tempat pertandingan, sejauh ini belum bisa dipastikan tempat yang aman dan netral untuk menggelar laga tersebut. Tapi diharapkan laga akan berjalan lancar meski berlangsung di mana pun. "Saya sudah kontak PSSI dengan Wakil Ketua PSSI, Pak (La) Nyalla untuk menentukan sebaiknya nanti pertandingan ulangnya itu ada di mana," jelasnya.
Soal alasan laga ditunda cukup lama, Roy menyebut ada alasannya. Pihaknya mengaku ingin menunggu hasil penanganan oleh kepolisian terkait kasus penyerangan terhadap bus Persib. "Saya ingin tahu apa nanti hasil dari kepolisian," ungkapnya.
Roy sendiri meminta PSSI tidak buru-buru memberikan sanksi bagi Persib yang tidak hadir saat pertandingan. Begitu juga pada Persija karena pelaku penyerangan belum tentu suporter mereka. Secara teknis, Persib memang harusnya kalah WO karena tidak hadir. Tapi ketidakhadiran Persib jelas alasannya karena keselamatan mereka terancam. "Itu force major, satu yang tidak bisa dihindari," ucapnya.
Sementara Persija juga jangan sampai terkena sanksi PSSI sebelum semuanya jelas. "Jangan dulu (disanksi) sebelum kepolisian mengusut tuntas oknum atau siapa yang terbukti," ujar Roy.
Sebagai Menpora, ia mengaku tidak bisa mengintervensi sikap PSSI. Tapi ia hanya memberikan saran. Sikap adil bagi kedua belah pihak diharapkan dikedepankan. Ia pun meminta semua pihak mengawal kasus itu. "Mari kami kawal agar kalau memang ada oknum atau itu kriminal, itu harus dipisahkan dari spirit pertandingannya," tandas politisi Partai Demokrat itu.
"Pertandingan harus dilakukan ulang dan itu sudah disepakati tanggalnya. Mereka sepakat setelah bulan suci Ramadan, Rabu, 28 Agustus," ucap Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo, di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/6/2013).
Sementara itu untuk tempat pertandingan, sejauh ini belum bisa dipastikan tempat yang aman dan netral untuk menggelar laga tersebut. Tapi diharapkan laga akan berjalan lancar meski berlangsung di mana pun. "Saya sudah kontak PSSI dengan Wakil Ketua PSSI, Pak (La) Nyalla untuk menentukan sebaiknya nanti pertandingan ulangnya itu ada di mana," jelasnya.
Soal alasan laga ditunda cukup lama, Roy menyebut ada alasannya. Pihaknya mengaku ingin menunggu hasil penanganan oleh kepolisian terkait kasus penyerangan terhadap bus Persib. "Saya ingin tahu apa nanti hasil dari kepolisian," ungkapnya.
Roy sendiri meminta PSSI tidak buru-buru memberikan sanksi bagi Persib yang tidak hadir saat pertandingan. Begitu juga pada Persija karena pelaku penyerangan belum tentu suporter mereka. Secara teknis, Persib memang harusnya kalah WO karena tidak hadir. Tapi ketidakhadiran Persib jelas alasannya karena keselamatan mereka terancam. "Itu force major, satu yang tidak bisa dihindari," ucapnya.
Sementara Persija juga jangan sampai terkena sanksi PSSI sebelum semuanya jelas. "Jangan dulu (disanksi) sebelum kepolisian mengusut tuntas oknum atau siapa yang terbukti," ujar Roy.
Sebagai Menpora, ia mengaku tidak bisa mengintervensi sikap PSSI. Tapi ia hanya memberikan saran. Sikap adil bagi kedua belah pihak diharapkan dikedepankan. Ia pun meminta semua pihak mengawal kasus itu. "Mari kami kawal agar kalau memang ada oknum atau itu kriminal, itu harus dipisahkan dari spirit pertandingannya," tandas politisi Partai Demokrat itu.
(akr)