Pegang bukti akurat, Pro Duta laporkan wasit
A
A
A
Sindonews.com - Kekalahan 0-1 Pro Duta FC dari PSIR Rembang di Stadion Krida Rembang, Jawa tenga, Kamis (27/6) menyisakan kekecewaan mendalam. Terutama bagi Pro Duta yang merasa dicurangi kepemimpinan wasit Sunaryo Joko.
Tim berjuluk Kuda Pegasus menyatakan akan melaporkan beberapa insiden yang merugikan tim.
Pro Duta yang bertolak ke Medan kemarin sudah punya bukti rekaman pertandingan dan rekapitulasi hasil pertandingan. "Kami punya beberapa bukti untuk menguatkan pelaporan kepemimpinan wasit kepada PT LPIS. Kami akan segera layangkan," ujar Pelatih Pro Duta, Slamet Riyadi.
Slamet Riyadi merinci beberapa kejadian pada pertandingan tersebut yang semestinya mendapat reaksi bijak dari sang pengadil. Namun, sayang, wasit tidak melakukan perannya dengan baik."Wasit parah dengan mengadiahi PSIR penalti. Padahal sebenarnya jalannya pertandingan cukup menarik. Anak-anak juga bermain baik. Tapi wasit merusak segalanya,” ujar Slamet kemarin.
Selain penalti, Pro Duta juga mendapat beberapa kerugian antara lain, Pemukulan terhadap striker asing Pro Duta asal Latvia, Girts Karlson yang ironisnya justru tak dianggap wasit sebagai pelanggaran.
''Pemain mereka jelas-jelas memukul Girts tapi tidak ada tindakan. Pemain kami yang jelas-jelas dilanggar di kotak penalti tidak diberi penalti. Begitu banyak waktu terhenti karena pelanggaran tapi wasit hanya beri injury time 2 menit. Bukan mencari kambing hitam, tapi itulah keadaannya,” ujar mantan bek PSMS yang pensiun tahun 2009 itu.
Dua kejadian yang dimaksud Slamet adalah diganjalnya Ghozali dan Agus Pranoto di kotak terlarang. Bahkan ironisnya, Pro Duta kembali mendapat perlakuan buruk dari panpel usai laga. Dengan jelas terlihat, bahkan beberapa pihak sengaja mengabadikan insiden pemukulan oknum panpel PSIR terhadap pemain Pro Duta.
''Kami hanya mau mendatangi wasit untuk menanyakan waktu. Tapi polisi dan panpel menahan kami. Malah tiga pemain kami, Ramadhani, Syamer dan Sutrisno, dipukuli oknum panpel. Malah ada oknum polisi mau ngajak kami berantem. Padahal harusnya dia jaga kami,” jelasnya.
Kepemimpinan wasit yang buruk membuat Rahmat dkk tak fokus dan terpancing emosi. ''Anak-anak sudah terlampau emosi sampai akhirnya klimaks di akhir pertandingan. Tapi saya apresiasi mereka masih mau melanjutkan pertandingan sampai habis dan mereka tidak memukul wasit.Saya bilang ke pemain jangan sampai main pukul,” ujarnya.
Kendati segera melaporkan insiden tersebut, Pro Duta saat ini mengaku mulai fokus pada dua laga pamungkas di Stadion Teladan. Suyatno yang tiba di Medan kemarin sore, akan kembali berlatih jelang laga menghadapi Persibo Bojonegoro 3 Juli mendatang dan Persepar Palangkaraya tiga hari berselang (6/7). "Latihan akan kembali kami gelar Senin (1/7) mendatang," pungkas Slamet.
Sementara Ghozali Muharram Siregar mengatakan, dirinya tidak mengalami cedera kendati mendapatkan pemukulan dari oknum panpel. "Tidak apa-apa, tapi memang kejadian itu sungguh memalukan. Kami hanya berniat protes kepada wasit, tapi beberapa orang langsung mendatangi kami dan melakukan pemukulan," ucapnya
Tim berjuluk Kuda Pegasus menyatakan akan melaporkan beberapa insiden yang merugikan tim.
Pro Duta yang bertolak ke Medan kemarin sudah punya bukti rekaman pertandingan dan rekapitulasi hasil pertandingan. "Kami punya beberapa bukti untuk menguatkan pelaporan kepemimpinan wasit kepada PT LPIS. Kami akan segera layangkan," ujar Pelatih Pro Duta, Slamet Riyadi.
Slamet Riyadi merinci beberapa kejadian pada pertandingan tersebut yang semestinya mendapat reaksi bijak dari sang pengadil. Namun, sayang, wasit tidak melakukan perannya dengan baik."Wasit parah dengan mengadiahi PSIR penalti. Padahal sebenarnya jalannya pertandingan cukup menarik. Anak-anak juga bermain baik. Tapi wasit merusak segalanya,” ujar Slamet kemarin.
Selain penalti, Pro Duta juga mendapat beberapa kerugian antara lain, Pemukulan terhadap striker asing Pro Duta asal Latvia, Girts Karlson yang ironisnya justru tak dianggap wasit sebagai pelanggaran.
''Pemain mereka jelas-jelas memukul Girts tapi tidak ada tindakan. Pemain kami yang jelas-jelas dilanggar di kotak penalti tidak diberi penalti. Begitu banyak waktu terhenti karena pelanggaran tapi wasit hanya beri injury time 2 menit. Bukan mencari kambing hitam, tapi itulah keadaannya,” ujar mantan bek PSMS yang pensiun tahun 2009 itu.
Dua kejadian yang dimaksud Slamet adalah diganjalnya Ghozali dan Agus Pranoto di kotak terlarang. Bahkan ironisnya, Pro Duta kembali mendapat perlakuan buruk dari panpel usai laga. Dengan jelas terlihat, bahkan beberapa pihak sengaja mengabadikan insiden pemukulan oknum panpel PSIR terhadap pemain Pro Duta.
''Kami hanya mau mendatangi wasit untuk menanyakan waktu. Tapi polisi dan panpel menahan kami. Malah tiga pemain kami, Ramadhani, Syamer dan Sutrisno, dipukuli oknum panpel. Malah ada oknum polisi mau ngajak kami berantem. Padahal harusnya dia jaga kami,” jelasnya.
Kepemimpinan wasit yang buruk membuat Rahmat dkk tak fokus dan terpancing emosi. ''Anak-anak sudah terlampau emosi sampai akhirnya klimaks di akhir pertandingan. Tapi saya apresiasi mereka masih mau melanjutkan pertandingan sampai habis dan mereka tidak memukul wasit.Saya bilang ke pemain jangan sampai main pukul,” ujarnya.
Kendati segera melaporkan insiden tersebut, Pro Duta saat ini mengaku mulai fokus pada dua laga pamungkas di Stadion Teladan. Suyatno yang tiba di Medan kemarin sore, akan kembali berlatih jelang laga menghadapi Persibo Bojonegoro 3 Juli mendatang dan Persepar Palangkaraya tiga hari berselang (6/7). "Latihan akan kembali kami gelar Senin (1/7) mendatang," pungkas Slamet.
Sementara Ghozali Muharram Siregar mengatakan, dirinya tidak mengalami cedera kendati mendapatkan pemukulan dari oknum panpel. "Tidak apa-apa, tapi memang kejadian itu sungguh memalukan. Kami hanya berniat protes kepada wasit, tapi beberapa orang langsung mendatangi kami dan melakukan pemukulan," ucapnya
(aww)