Komdis PSSI panggil PSMS besok
A
A
A
Sindonews.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Joko Driyono mengungkapkan, melalui Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, akan memanggil PSMS Medan terkait demonstrasi para pemain mereka.
Seperti diketahui, 11 punggawa Ayam Kinantan -julukan PSMS- sempat berdemo di depan kantor PSSI di Jakarta, menuntut pelunasan 10 bulan gaji yang belum dibayarkan.
"Rabu besok (3/7/2013) ada pemanggilan dari Komdis untuk Ketua Umum dan Manajer," kata Joko di kantor PSSI, Selasa (1/7/2013).
Diakui Joko, pemanggilan itu juga akan membahas proposal penyelesaian gaji yang ditawarkan oleh PSMS dan PT Liga Indonesia kepada para pemain PSMS. Sebelumnya, PT. Liga telah megajukan cara pembayaran dengan mengalihkan dana subsidi sebesar Rp.200 juta untuk membayar gaji pemain. Hanya saja, cara itu bisa batal andai PSMS tidak setuju.
"Besok harus diputuskan juga soal itu. Kita ingin sekaligus. Kalau secara sederhana PSMS bilang no, ya kita juga tidak bisa jalankan," tambahnya.
Dilanjutkan Joko, pihaknya tetap berusaha untuk membantu penyelesaian gaji pemain. Dia pun mengungkapkan, proses penyelesaian bisa saja masuk ke arbitrase PSSI andai negosiasi besok menemui jalan buntu.
"Prinsipnya, membayar tidak bisa dielakkan dan secara regulasi harus dibayar," tuturnya.
"Kalau besok buntu nanti bisa dijadikan case (kasus) PSSI di Komite Status, alih status dan transfer pemain. Itu masuk ke jalur formal. Diteliti kontrak dan bisa diarbitrase ke PSSI," tutup Joko.
Seperti diketahui, 11 punggawa Ayam Kinantan -julukan PSMS- sempat berdemo di depan kantor PSSI di Jakarta, menuntut pelunasan 10 bulan gaji yang belum dibayarkan.
"Rabu besok (3/7/2013) ada pemanggilan dari Komdis untuk Ketua Umum dan Manajer," kata Joko di kantor PSSI, Selasa (1/7/2013).
Diakui Joko, pemanggilan itu juga akan membahas proposal penyelesaian gaji yang ditawarkan oleh PSMS dan PT Liga Indonesia kepada para pemain PSMS. Sebelumnya, PT. Liga telah megajukan cara pembayaran dengan mengalihkan dana subsidi sebesar Rp.200 juta untuk membayar gaji pemain. Hanya saja, cara itu bisa batal andai PSMS tidak setuju.
"Besok harus diputuskan juga soal itu. Kita ingin sekaligus. Kalau secara sederhana PSMS bilang no, ya kita juga tidak bisa jalankan," tambahnya.
Dilanjutkan Joko, pihaknya tetap berusaha untuk membantu penyelesaian gaji pemain. Dia pun mengungkapkan, proses penyelesaian bisa saja masuk ke arbitrase PSSI andai negosiasi besok menemui jalan buntu.
"Prinsipnya, membayar tidak bisa dielakkan dan secara regulasi harus dibayar," tuturnya.
"Kalau besok buntu nanti bisa dijadikan case (kasus) PSSI di Komite Status, alih status dan transfer pemain. Itu masuk ke jalur formal. Diteliti kontrak dan bisa diarbitrase ke PSSI," tutup Joko.
(irc)