Erik Weeks bikin beda gaya Wong Kito
A
A
A
Sindonews.com - Kehadiran Erick Weeks Lewis pada putaran kedua membuat performa Sriwijaya FC (SFC) semakin berbeda. Mobilitas dan eksplorasi di lini depan, membuat serangan Laskar Wong Kito semakin hidup.
Memang, donasi gol yang dihadirkan pemain asal Liberia ini baru mencetak 4 gol dari 8 pertandingan. Namun kontribusi dari assist-assist nya untuk pemain lain, banyak memberikan gol yang berbuah kemenangan bagi SFC. Terakhir, saat SFC menjamu Arema Cronous di Stadion Gelora Sriwijaya beberapa waktu lalu, membuat seluruh pencinta bola tanah air berdecak kagum.
Aksi jugglingnya melewati dua pemain belakang Arema dan memberikan bola ke Foday, yang kemudian diteruskan ke Ramdhani Lestaluhu, membuat kiper Arema Cronous Kurnia Meiga terperangah, melihat bola masuk ke jala gawangnya. Itu hanya satu dari sekian banyak aksi dan assist yang diberikan Erick untuk SFC.
Menurut pemain bernomor punggung 50 itu, memang dirinya lebih merasa senang jika memberikan umpan-umpan ke striker, daripada mencetak gol sendiri. ''Saya hanya mempertahankan dan mengamankan bola dari lawan setelah itu saya harus memberikan bola yang bagus untuk striker agar bisa menjadi gol,” ucap Erick singkat.
Mantan pemain Persiwa Wamena ini mengatakan, dengan posisinya sebagai playmaker yang biasa diperankannya, dirinya merasa lebih bebas berekspresi. Karena tingkat kesulitan sebagai gelandang serang itu, ketika dirinya harus mengolah bola dan meneruskan bola tersebut, ke pemain yang posisinya paling diuntungkan, terutama untuk membuat gol.
''Semua yang terjadi saat pertandingan, jelas membutuhkan fokus dari pemain itu sendiri, begitu juga saya. Kalau pemain tersebut lambat mengamankan bola dan meneruskannya, pemain lawan akan menghadang anda,” ujarnya lagi.
Pelatih kepala SFC, Kas Hartadi mengakui, kalau kehadiran Erick Week di SFC pada putaran kedua ini, seperti mendapat suntikan tenaga segar. Karena, selama 17 pertandingan diputaran pertama, dirinya harus memberikan tugas Erick tersebut kepada Foday atau Ponaryo.
''Kunci permainan di depan salah satunya adalah peran dari Erick. Mungkin agak ada perbedaan ketika kami bermain tanpa kehadiran dia di lapangan. Seperti pada putaran pertama lalu, saya harus memberikan tugas lebih berat pada Ponaryo dan Foday. tapi sekarang, setiap pemain sudah enjoy menjalankan tugas masing-masing,” sambungnya.
Memang, donasi gol yang dihadirkan pemain asal Liberia ini baru mencetak 4 gol dari 8 pertandingan. Namun kontribusi dari assist-assist nya untuk pemain lain, banyak memberikan gol yang berbuah kemenangan bagi SFC. Terakhir, saat SFC menjamu Arema Cronous di Stadion Gelora Sriwijaya beberapa waktu lalu, membuat seluruh pencinta bola tanah air berdecak kagum.
Aksi jugglingnya melewati dua pemain belakang Arema dan memberikan bola ke Foday, yang kemudian diteruskan ke Ramdhani Lestaluhu, membuat kiper Arema Cronous Kurnia Meiga terperangah, melihat bola masuk ke jala gawangnya. Itu hanya satu dari sekian banyak aksi dan assist yang diberikan Erick untuk SFC.
Menurut pemain bernomor punggung 50 itu, memang dirinya lebih merasa senang jika memberikan umpan-umpan ke striker, daripada mencetak gol sendiri. ''Saya hanya mempertahankan dan mengamankan bola dari lawan setelah itu saya harus memberikan bola yang bagus untuk striker agar bisa menjadi gol,” ucap Erick singkat.
Mantan pemain Persiwa Wamena ini mengatakan, dengan posisinya sebagai playmaker yang biasa diperankannya, dirinya merasa lebih bebas berekspresi. Karena tingkat kesulitan sebagai gelandang serang itu, ketika dirinya harus mengolah bola dan meneruskan bola tersebut, ke pemain yang posisinya paling diuntungkan, terutama untuk membuat gol.
''Semua yang terjadi saat pertandingan, jelas membutuhkan fokus dari pemain itu sendiri, begitu juga saya. Kalau pemain tersebut lambat mengamankan bola dan meneruskannya, pemain lawan akan menghadang anda,” ujarnya lagi.
Pelatih kepala SFC, Kas Hartadi mengakui, kalau kehadiran Erick Week di SFC pada putaran kedua ini, seperti mendapat suntikan tenaga segar. Karena, selama 17 pertandingan diputaran pertama, dirinya harus memberikan tugas Erick tersebut kepada Foday atau Ponaryo.
''Kunci permainan di depan salah satunya adalah peran dari Erick. Mungkin agak ada perbedaan ketika kami bermain tanpa kehadiran dia di lapangan. Seperti pada putaran pertama lalu, saya harus memberikan tugas lebih berat pada Ponaryo dan Foday. tapi sekarang, setiap pemain sudah enjoy menjalankan tugas masing-masing,” sambungnya.
(aww)