Bassalamah menyerah, Persijap terancam bubar
A
A
A
Sindonews.com– Kabar mengejutkan datang dari Persijap Jepara. Ditengah upayanya untuk mampu lolos ke Indonesia Super League (ISL) musim depan, Laskar Kalinyamat –Julukan Persijap-, ditinggal General Manajernya Muhammad Said Bassalamah.
Pengunduran diri yang terkesan mendadak ini jelas mengejutkan banyak pihak. Namun, Bassalamah menyatakan pengunduran dirinya sudah dipikirkan cukup lama.
Kepada Sindo Bassalamah mengungkapkan, dirinya sudah menyiapkan surat pengunduran diri, dan hari ini atau besok akan dikirimkan ke ketua Umum Persijap Imam Ghozali. Namun, meski begitu secara lisan sudah memberitahukan kepada Imam Ghozali.
Dirinya menjelaskan, penguduran dirinya karena merasa tidak cukup kuat untuk mengurusi Persijap sendirian, sehingga memutuskan untuk mundur dari kursi GM. Bukan tidak mampu dalam mengurusi manajemen, tetapi lebih pada faktor anggaran tim. Dirinya tidak sanggup apabila harus menanggung biaya operasional tim sendirian.
“Saya sudah cukup maksimal untuk Persijap, tetapi ternyata kemampuan saya tidak bisa sampai akhir. Saya merasa sudah tidak kuat apabila harus berjalan sendirian tanpa adanya stakeholder yang membatu,” ujarnya, kepada SINDO saat ditemui di Jepara Jum’at (5/7).
Dijelaskannya, pengunduran dirinya juga dikarenakan sudah ditutupnya kran anggaran dari konsorsium pengusaha Malaysia, yang selama ini mendanai Persijap. Sebagaimana diketahui, Persijap selama ini hanya mengandalkan dana talangan pengusaha-pengusaha Malaysia ini.
Total dari penghitungan, konsorsium sudah menalangi dana sebesar Rp 4 Miliar untuk operasional tim, mulai sejak awal pembentukan tim hingga bulan Juni. Dana tersebut untuk operasional, mulai Gaji pemain, catering, mess, biaya pertandingan dll.
Konsorsium menghentikan pendanaan karena menilai percuma Persijap terus dikucuri dana, namun ternyata tidak mendapatkan dukungan dari publiknya sendiri. “Mereka menilai ngapain membatu kalau dari stakeholeder Jepara sendiri tidak mau membantu,” kata Bassalamah yang juga manajer Tim sepak bola Sakura FC ini.
Dia menyayangkan, tidak adanya satupun pengusaha lokal Jepara yang mau membantu pendanaan Persijap. Padahal kenyataannya ada ratusan pengusaha yang sukses di Jepara, bahkan banyak juga pengusaha-pengusaha luar yang mengeruk keuntungan dari Bumi Kartini. Tetapi nyatanya meraka sama sekali tidak perduli dengan Persijap.
Dengan sudah tidak ada kucuran dana, dari konsorsium sudah waktunya
Stakeholder Jepara mengulurukan tangan.”Persijap ini timnya orang Jepara. Jangan mengaku orang Jepara kalau tidak mau membatu Persijap,” tandasnya.
Tidak hanya Bassalamah yang mundur. Menurut kabar, Ketua Umum Persijap Imam Ghozali kabarnya juga segera menyusul. Namun, belum ada pernyataan resmi dari Imam Ghozali sendiri. Hal ini ditegaskan oleh Bassalamah.
"Waktu saya katakan saya mau mundur, Pak Imam Ghozali juga mau mundur,"Kalau njengan mundur aku ya ikut mundur," begitu beliua mengatakan sama saya. Tapi untuk lebih jelasnya, bisa langsung klarifikasi ke beliau," katanya
Pengunduran diri yang terkesan mendadak ini jelas mengejutkan banyak pihak. Namun, Bassalamah menyatakan pengunduran dirinya sudah dipikirkan cukup lama.
Kepada Sindo Bassalamah mengungkapkan, dirinya sudah menyiapkan surat pengunduran diri, dan hari ini atau besok akan dikirimkan ke ketua Umum Persijap Imam Ghozali. Namun, meski begitu secara lisan sudah memberitahukan kepada Imam Ghozali.
Dirinya menjelaskan, penguduran dirinya karena merasa tidak cukup kuat untuk mengurusi Persijap sendirian, sehingga memutuskan untuk mundur dari kursi GM. Bukan tidak mampu dalam mengurusi manajemen, tetapi lebih pada faktor anggaran tim. Dirinya tidak sanggup apabila harus menanggung biaya operasional tim sendirian.
“Saya sudah cukup maksimal untuk Persijap, tetapi ternyata kemampuan saya tidak bisa sampai akhir. Saya merasa sudah tidak kuat apabila harus berjalan sendirian tanpa adanya stakeholder yang membatu,” ujarnya, kepada SINDO saat ditemui di Jepara Jum’at (5/7).
Dijelaskannya, pengunduran dirinya juga dikarenakan sudah ditutupnya kran anggaran dari konsorsium pengusaha Malaysia, yang selama ini mendanai Persijap. Sebagaimana diketahui, Persijap selama ini hanya mengandalkan dana talangan pengusaha-pengusaha Malaysia ini.
Total dari penghitungan, konsorsium sudah menalangi dana sebesar Rp 4 Miliar untuk operasional tim, mulai sejak awal pembentukan tim hingga bulan Juni. Dana tersebut untuk operasional, mulai Gaji pemain, catering, mess, biaya pertandingan dll.
Konsorsium menghentikan pendanaan karena menilai percuma Persijap terus dikucuri dana, namun ternyata tidak mendapatkan dukungan dari publiknya sendiri. “Mereka menilai ngapain membatu kalau dari stakeholeder Jepara sendiri tidak mau membantu,” kata Bassalamah yang juga manajer Tim sepak bola Sakura FC ini.
Dia menyayangkan, tidak adanya satupun pengusaha lokal Jepara yang mau membantu pendanaan Persijap. Padahal kenyataannya ada ratusan pengusaha yang sukses di Jepara, bahkan banyak juga pengusaha-pengusaha luar yang mengeruk keuntungan dari Bumi Kartini. Tetapi nyatanya meraka sama sekali tidak perduli dengan Persijap.
Dengan sudah tidak ada kucuran dana, dari konsorsium sudah waktunya
Stakeholder Jepara mengulurukan tangan.”Persijap ini timnya orang Jepara. Jangan mengaku orang Jepara kalau tidak mau membatu Persijap,” tandasnya.
Tidak hanya Bassalamah yang mundur. Menurut kabar, Ketua Umum Persijap Imam Ghozali kabarnya juga segera menyusul. Namun, belum ada pernyataan resmi dari Imam Ghozali sendiri. Hal ini ditegaskan oleh Bassalamah.
"Waktu saya katakan saya mau mundur, Pak Imam Ghozali juga mau mundur,"Kalau njengan mundur aku ya ikut mundur," begitu beliua mengatakan sama saya. Tapi untuk lebih jelasnya, bisa langsung klarifikasi ke beliau," katanya
(wbs)