Berpotensi rontok (lagi) di kandang

Jum'at, 05 Juli 2013 - 14:58 WIB
Berpotensi rontok (lagi)...
Berpotensi rontok (lagi) di kandang
A A A
Sindonews.com - Persema Malang dalam situasi sangat tidak menjanjikan menjelang pertandingan lawan Persiraja Banda Aceh, Sabtu (6/7). Rentetan hasil negatif di Indonesian Premier League (IPL) belakangan ini membuat Persema diragukan bisa memenangi pertandingan.

Malah tim berjuluk Bledeg Biru berpotensi rontok lagi jika tidak bisa memberikan penampilan terbaik. Status sebagai pemilik kandang sudah bukan jaminan untuk mendatangkan kemenangan, seperti contoh ketika dipecundangi Pro Duta dan Semen Padang dengan skor besar.

Bermodal pemain muda minim pengalaman membuat Pelatih Persema Rudi Hariantoko sulit meng-upgrade pasukannya. Masalahnya, jika tidak sanggup memenangi laga menjamu Persiraja, Persema bakal lebih sulit meladeni PSLS Lokhseumawe yang datang dua hari kemudian.

Persiraja sendiri sebenarnya bukan lawan yang menakutkan karena sebelumnya kalah dari PSIR Rembang 4-1 di Rembang. Tapi tim asal Serambi Mekkah masih lebih menjanjikan dibanding tuan rumah. Rudi sendiri mengakui timnya kurang kompetitif di sejumlah pertandingan terakhir.

''Pemain masih belum berpengalaman sehingga sulit bertemu dengan tim-tim yang sudah mapan. Menghadapi Persiraja saya coba kembalikan kepercayaan diri mereka. Karena mereka masih muda, kami jelas tidak bisa memberikan tekanan berlebihan,” cetus Rudi Hariantoko, Jumat (5/7).

Persema adalah salah satu tim dengan prospek suram di IPL musim ini. Setelah kehilangan pemain bintang macam Irfan Bachdim, Bima Sakti, dan Kim Kurniawan, kini hanya ada nama M Kamri sebagai pemain kawakan yang bertahan. Selebihnya adalah pemain-pemain belia yang diorbitkan dari tim junior.

Sudah begitu, Rudi Hariantoko sendiri berstatus pelatih debutan di kompetisi tertinggi, setelah menggantikan tugas Slave Radovski. Khusus menghadapi Persiraja, dia berharap ada perkembangan menggembirakan dari lini belakang yang digalang Agung Dwi Jaksono dan Irfan Raditya.

Benteng Persema menjadi titik lemah paling mengkhawatirkan karena sudah kebobolan delapan gol dari dua laga lawan Pro Duta dan Semen Padang. “Pemain belakang sering tidak konsentrasi. Setelah kemasukan, fokus mereka langsung rusak. Ini yang menjadi perhatian saya,” terang Rudi.

Sialnya, kebocoran lini belakang juga belum diimbangi ketajaman lini depan. Striker seperti Dodit Fitrio belum mampu menjawab ekspektasi timnya. Sungguh tugas berat bagi Rudi, apalagi pekan ini harus melakoni dua pertandingan dalam tiga hari yang tentunya sangat mengurasi fisik.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6488 seconds (0.1#10.140)