Persib akui kehilangan Van Dijk
A
A
A
Sindonews.com - Bek sayap Persib Bandung, Tony Sucipto mengakui bila kehadiran Sergio van Dijk merupakan sosok penting dalam sektor penyerangan Persib Bandung. Tanpa pemain asal Belanda itu klub berjuluk Maung Bandung hanya bermain imbang tanpa gol kontra Mitra Kutai Kertanegara, akhir pekan kemarin.
“Ya, sangat terasa bedanya kami bermain tanpa Sergio. Jelas kami merasa kehilangan. Sebagai defender, yang paling saya rasakan dari absennya Sergio adalah tidak ada yang menahan alur bola-bola atas,” ucap Tony, Minggu (7/7/2013).
Absennya Sergio memang tak begitu terasa di menit-menit awal pertandingan. Kolaborasi antara Hilton Moreira di kanan dan M Ridwan di sisi kiri masih cukup seimbang untuk menopang Kenji Adachihara sebagai ujung tombak. Serangan Persib pun terlihat agresif, karena ketiga-tiganya merupakan pemain yang memiliki kecepatan.
Terbukti, Kenji sudah mampu meneror gawang lawan di menit pertama. Setelah itu, tekanan dari para penyerang Persib terus mengalir ke area pertahanan Mitra Kukar yang dikomando Hamka Hamzah. Penggawa Pangeran Biru silih berganti melepaskan tendangan jarak jauh, sundulan dari corner kick, hingga penetrasi menuju area penalti.
Namun justru agresivitas individu para penyerang ini yang membuat gaya offensif Pangeran Biru kian lama makin tak terkendali. Hal itu karena tidak ada sosok ‘dingin’ yang bisa mendelay serangan untuk mencari celah. Di sisi lain, skuad Naga Mekes tampil mengutamakan pertahanan. Semua pemain mereka ditumpuk di area sendiri.
Di saat seperti itu, harus diakui, kecerdasan Sergio memancing keluar pemain bertahan lawan sangat dibutuhkan. Di sisi lain, umpan matangnya sebagai assist juga akan menjadi penolong bagi penyerang lain dalam menusuk barisan defender skuad Naga Mekes.
Begitu pula dengan Pelatih Persib Djadjang ‘Djanur’ Nurdjaman. Meski menjamin skuadnya tidak bergantung pada satu sosok pemain, namun dia mengakui efektivitas sektor penyerangan Pangeran Biru berkurang ketika ditinggalkan pemain naturalisasi berdarah Indonesia-Belanda itu. “Jujur, faktor kehilangan Sergio ketika mendapatkan hasil seri ini ada. Lini depan tidak greget saat melakukan serangan,” ucap Djanur.
“Ya, sangat terasa bedanya kami bermain tanpa Sergio. Jelas kami merasa kehilangan. Sebagai defender, yang paling saya rasakan dari absennya Sergio adalah tidak ada yang menahan alur bola-bola atas,” ucap Tony, Minggu (7/7/2013).
Absennya Sergio memang tak begitu terasa di menit-menit awal pertandingan. Kolaborasi antara Hilton Moreira di kanan dan M Ridwan di sisi kiri masih cukup seimbang untuk menopang Kenji Adachihara sebagai ujung tombak. Serangan Persib pun terlihat agresif, karena ketiga-tiganya merupakan pemain yang memiliki kecepatan.
Terbukti, Kenji sudah mampu meneror gawang lawan di menit pertama. Setelah itu, tekanan dari para penyerang Persib terus mengalir ke area pertahanan Mitra Kukar yang dikomando Hamka Hamzah. Penggawa Pangeran Biru silih berganti melepaskan tendangan jarak jauh, sundulan dari corner kick, hingga penetrasi menuju area penalti.
Namun justru agresivitas individu para penyerang ini yang membuat gaya offensif Pangeran Biru kian lama makin tak terkendali. Hal itu karena tidak ada sosok ‘dingin’ yang bisa mendelay serangan untuk mencari celah. Di sisi lain, skuad Naga Mekes tampil mengutamakan pertahanan. Semua pemain mereka ditumpuk di area sendiri.
Di saat seperti itu, harus diakui, kecerdasan Sergio memancing keluar pemain bertahan lawan sangat dibutuhkan. Di sisi lain, umpan matangnya sebagai assist juga akan menjadi penolong bagi penyerang lain dalam menusuk barisan defender skuad Naga Mekes.
Begitu pula dengan Pelatih Persib Djadjang ‘Djanur’ Nurdjaman. Meski menjamin skuadnya tidak bergantung pada satu sosok pemain, namun dia mengakui efektivitas sektor penyerangan Pangeran Biru berkurang ketika ditinggalkan pemain naturalisasi berdarah Indonesia-Belanda itu. “Jujur, faktor kehilangan Sergio ketika mendapatkan hasil seri ini ada. Lini depan tidak greget saat melakukan serangan,” ucap Djanur.
(akr)