PSMS LI memprihatinkan, pemilik klub tuntut perubahan

Senin, 08 Juli 2013 - 16:46 WIB
PSMS LI memprihatinkan, pemilik klub tuntut perubahan
PSMS LI memprihatinkan, pemilik klub tuntut perubahan
A A A
Sindonews.com - Rencana pengurus PSMS Medan versi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) merangkul 40 klub pemilik/anggota PSMS Medan untuk rapat anggota luar biasa (RALB) direaksi beragam. Namun intinya, sebagian klub mengaku sepakat dengan langkah itu.

Pelaksana Ketua Umum PS Deli Putra Azzam Nasution mengaku, langkah pengurus PSMS LPIS cukup baik mengingat pada musim ini, kondisi PSMS Medan, khususnya PSMS versi Liga Indonesia (LI) berada pada titik nadir.

"Saya melihat kondisi PSMS ini lebih bagus diserahkan kepada klub untuk menilainya dan membuat perubahan. Dengan perjalanan tim yang kemarin (PSMS LI) sangat kami sesalkan dan prihatin," ujarnya.

Menurut Azzam, siapa yang ditunjuk klub anggota PSMS yang lalu, nyatanya tidak bisa mempertanggungjawabkan dan membuat prestasi yang baik. Kondisinya, kedua PSMS yang mana pun tidak bisa mengangkat PSMS ke arah yang lebih baik. "Kedua tokoh mengaku ketum PSMS (Indra Sakti Harahap dan Benny Harianto Sihotang) mengarahkan PSMS ini untuk kepentingan politiknya," katanya.

Kondisi memprihatinkan yang pemain PSMS alami hingga harus melakukan demonstrasi menuntut kejelasan gaji kepada PSSI beberapa waktu yang lalu. " Adakah perhatian kepengurusan dari PT LI sabar atau jaminan dari pengurusnya untuk menenangkan pemain?. Kalau mengurusi bola dengan cara begini kasihan kami. Kepada klub lah dikembalikan dan saya itu setuju," ungkap pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora)Kota Medan itu.

Menurut pria yang juga aktif sebagai anggota komisi pertandingan PSSI itu, RALB hendaklah tetap mengacu kepada anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) PSMS. "Musyawarah itu dilaksanakan oleh pengurus harian sesuai mekanisme organisasi. Jangan karena enggak suka sama beberapa pengurus lalu membuat tandingan. Seperti di Hotel Candi (RULB yang akhirnya menetapkan Indra Sakt Harahap sebagai ketua umum PSMS)i, itu kan tidak benar. Jangan menyalahi aturan organisasi. Harus pengurus lama yang membuat," bebernya.

Namun, klub-klub juga harus lebih bijak menentukan siapa sosok ketua umum PSMS Medan ke depannya. "Klub-klub inisiatif untuk memperbaiki. Kalau memang bisa kenapa enggak. Tapi, siapa ketuanya, klub juga harus benar-benar memilihnya. Kalau sekadar coba-coba, kasihan. Urusan kecil saja tidak bisa, apa lagi urusan besar. Hendaknya, ketua umum, track record-nya harus baik, jangan orang yang tidak pernah terjun ke olahraga, tapi hanya memanfaatkan PSMS untuk sisi politiknya," bebernya.

Sementara, Sekretaris PS Putra Buana, Halim Panggabean, menyarankan KONI harus turun tangan menyelesaikan upaya untuk menggalang klub untuk RALB nantinya. Menurutnya, Wakil Manajer PSMS LPIS Julius Raja yang menggalang dukungan klub akan kurang berjalan lancar lantaran klub kubu Indra Sakti belum tentu mau menerima.

"Karena kalau King (panggilan Julius Raja), ini kan sudah dua (dualisme PSMS), kalau pihak sini mau, apa pihak sana pasti mau. Hendaknya orang yang betul bisa menjadi penengah yang dilibatkan. Harapannya.lebih cepat lebih baik," ungkapnya.

Sementara, Julius Raja yang ditemui kemarin mengatakan, pihaknya juga mengajak pihak lain untuk mengajak klub lain untuk menandatangani surat pernyataan bersana klub PSMS Medan untuk mencabut mandat ketua umum PSMS Medan baik Indra Sakti Harahap atau Benny Harianto Sihotang yang selanjutnya menggelar RALB.

Namun pengunduran diri Benny membuat pencabutan mandat ketua umum PSMS hanya berlaku untuk Indra Sakti saja. "Tentunya dda pihak yang menjembatani untuk ke pihak klub yang mendukung Indra Sakti sebelumnya. Sementara apa yang kami bisa lakukan, kami lakukan dulu," ungkapnya.

Saat ini dirinya juga dalam mengumpulkan tanda tangan itu juga dibantu beberapa pihak seperti Halim Panggabean, Azzam Nasution, Sumantraji. Mereka juga melibatkan Saryono yang merupakan Ketua Umum PS Kinantan yang sebelumnya mendukung Indra Sakti. Saat ini menurut Julius, sebanyak 26 klub termasuk beberapa klub yang mendukung Indra Sakti sebagai ketua umum juga sudah menandatangani.

"Yang lain sudah oke. Tapi stempel lagi dibawa ke Batam, dan yang lain seperti echo 541 ketua umumnya (Dhimardi Abas) sudah meninggal. Sedangkan Indian Football pengurusnya masih di luar kota, begitu juga Sinar Belawan. Ya, harapannya antara 35 hingga 40 klub kami targetkan bisa didapat tanda tangannya," bebernya.

Namun, tidak dimungkiri, beberapa klub pendukung Indra Sakti saat ini belum memberikan tanda tangan. Hal itu menimbulkankemungkinan, akan ada lagi RALB tandingan seperti jelang bergulirnya musim kompetisi yang lalu.

"Ya, kalau mereka buat RALB lagi silahkan. Tapi kan, kami saat ini didukung KONI dan Pemko Medan. Tapi kami berharap, klub-klub bisa berpikir jernih, saja ke depan. Wadah ini lah yang jelas. Terbungkus dengan keterlibatan Pemko. Dan inilah yang dijalankan PT Bandung Bermartabat (Persib) dan saya dapat ilmu ini dari pak Umuh Muktar (manajer Persib)," pungkas Julius
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6674 seconds (0.1#10.140)