Ikut laga Tarkam harus izin managemen PSM
A
A
A
Sindonews.com -- Meski saat ini, punggawa PSM yang bermain di liga amatir menuai sorotan, namun pihak managamen tetap mempersilahkan mereka bermain, asalkan mendapat izin dari pihak managemen PSM.
Beberapa alasan para pecinta PSM menyorot pemain yang membela klub amatir diliga Ramadan yang saat ini bergulir, dikarenakan faktor cedera yang mengintai setiap saat. Pasalnya lapangan yang digunakan tidak memenuhi standar, apalagi para pemain yang berkompeisi disana belum tentu mengetahui standar pesepakbolaan.
Melalui media officer PSM Andi Widya Syadzwina mengatakan, pihak managemen memperbolehkan punggawa PSM membela klub yang berkompetisi diliga Ramadan tersebut asalkan mendapat izin dari pihak managemen. "Managemen tidak melarang para pemain mengikuti liga tarkam, dengan cataan diketahui oleh CEO (Cheif Eksekutif Officer) selaku pimpinan perusahaan," kata dia.
Bukan hanya itu, Wina sapaan akrabnya juga mengimbau kepada para pemain agar menghindari resiko cedera, karena kompetisi Indonesia Primer League (IPL) masih sementara berjalan. "Pemain juga harus menghindari resiko yang mungkin terjadi, karena kompetisi saat ini masih berjalan, masih ada setengah musim," ujarnya.
Saat ini, sekitar 10 punggawa PSM membela skuad amatir diliga tahunan yang bergulir tersebut, sebut saja, Satrio Syam, Syamsul Chaeruddin, AM Guntur, Fadly Manna, Swandi Sofyan, Agung Batolla, Kurniawan Karman, Henda Widjaya dan Deny Marcel, serta Ismail Haris mereka tersebuta di beberapa klub juga ada yang setim dalam kompetisi tersebut.
Namun kata Wina, dirinya belum mengetahui, apakah para pemain yang beanding diliga Ramadan tersebut sudah meminta izin atau tidak kepada CEO PSM Rully Habibie, namun dirinya mengatakan hal ini sudah disampaikan para semua pemain. "Saya sudah sampaikan ke mereka untuk minta izin ke CEO, tapi saya kurang tahu apa mereka sudah hubungi pak Rully atau belum," ujarnya.
Sementara itu, para punggawa Juku Eja yang dimintai komentarnya terkait dirinya membela klub amatid diliga Ramadan hanya beralasan untuk menjaga kebugaran mereka saja, apalagi saat ini sementara jeda kompetisi dan pihak managemen memberikan libur diawal Ramadan. "Untuk jaga kondisi, kami ikut liga Ramadan," kata Satrio Syam pemain lini belakang PSM.
Sementara itu, hal yang sama diutarakan oleh Kurnawan Karman pemain gelandang PSM yang juga berlaga dikompetisi tersebut, dirinya enggan berkomentar banyak soal izin dari pihak managemen saat ini, yang jelas menurutnya hal itu salah satu cara mereka menjaga kebugaran selama Ramadan. "Kami ikut pada turnamen ini untuk menjaga kondisi fisik. Karena kami dituntut untuk bugar selama libur, dengan ikut kompetisi ini kan kondisi fisik bisa dijaga," tuturnya.
Para pemain diberikan libur selama tujuh hari pada awal Ramadan, karena saat bersamaan pihak managemen akan melakukan evaluasi tim, namun setelah libur para pemain akan kembali diberikan porsi latihan selama Ramadan, sebagai bentuk persiapan mereka menyambut putaran kedua kompetisi IPL musim ini.
Beberapa alasan para pecinta PSM menyorot pemain yang membela klub amatir diliga Ramadan yang saat ini bergulir, dikarenakan faktor cedera yang mengintai setiap saat. Pasalnya lapangan yang digunakan tidak memenuhi standar, apalagi para pemain yang berkompeisi disana belum tentu mengetahui standar pesepakbolaan.
Melalui media officer PSM Andi Widya Syadzwina mengatakan, pihak managemen memperbolehkan punggawa PSM membela klub yang berkompetisi diliga Ramadan tersebut asalkan mendapat izin dari pihak managemen. "Managemen tidak melarang para pemain mengikuti liga tarkam, dengan cataan diketahui oleh CEO (Cheif Eksekutif Officer) selaku pimpinan perusahaan," kata dia.
Bukan hanya itu, Wina sapaan akrabnya juga mengimbau kepada para pemain agar menghindari resiko cedera, karena kompetisi Indonesia Primer League (IPL) masih sementara berjalan. "Pemain juga harus menghindari resiko yang mungkin terjadi, karena kompetisi saat ini masih berjalan, masih ada setengah musim," ujarnya.
Saat ini, sekitar 10 punggawa PSM membela skuad amatir diliga tahunan yang bergulir tersebut, sebut saja, Satrio Syam, Syamsul Chaeruddin, AM Guntur, Fadly Manna, Swandi Sofyan, Agung Batolla, Kurniawan Karman, Henda Widjaya dan Deny Marcel, serta Ismail Haris mereka tersebuta di beberapa klub juga ada yang setim dalam kompetisi tersebut.
Namun kata Wina, dirinya belum mengetahui, apakah para pemain yang beanding diliga Ramadan tersebut sudah meminta izin atau tidak kepada CEO PSM Rully Habibie, namun dirinya mengatakan hal ini sudah disampaikan para semua pemain. "Saya sudah sampaikan ke mereka untuk minta izin ke CEO, tapi saya kurang tahu apa mereka sudah hubungi pak Rully atau belum," ujarnya.
Sementara itu, para punggawa Juku Eja yang dimintai komentarnya terkait dirinya membela klub amatid diliga Ramadan hanya beralasan untuk menjaga kebugaran mereka saja, apalagi saat ini sementara jeda kompetisi dan pihak managemen memberikan libur diawal Ramadan. "Untuk jaga kondisi, kami ikut liga Ramadan," kata Satrio Syam pemain lini belakang PSM.
Sementara itu, hal yang sama diutarakan oleh Kurnawan Karman pemain gelandang PSM yang juga berlaga dikompetisi tersebut, dirinya enggan berkomentar banyak soal izin dari pihak managemen saat ini, yang jelas menurutnya hal itu salah satu cara mereka menjaga kebugaran selama Ramadan. "Kami ikut pada turnamen ini untuk menjaga kondisi fisik. Karena kami dituntut untuk bugar selama libur, dengan ikut kompetisi ini kan kondisi fisik bisa dijaga," tuturnya.
Para pemain diberikan libur selama tujuh hari pada awal Ramadan, karena saat bersamaan pihak managemen akan melakukan evaluasi tim, namun setelah libur para pemain akan kembali diberikan porsi latihan selama Ramadan, sebagai bentuk persiapan mereka menyambut putaran kedua kompetisi IPL musim ini.
(wbs)