Kas Hartadi bingung pasukannya kehilangan daya gedor
A
A
A
Sindonews.com - Hasil imbang dengan Persela Lamongan memunculkan banyak pertanyaan pada performa Sriwijaya FC (SFC). Padahal, permainan Laskar Wong Kito jauh di atas performa Laskar Joko Tingkir-julukan Persela.
Hasil imbang tersebut membuat kerugian besar bagi SFC. Selain tetap tertahan di peringkat 4 klasemen sementara Indonesia Super League (ISL), SFC juga tak mampu memperbaiki pertahanan saat bermain di kandang.
Bentrok dengan Persela juga merupakan pertandingan keempat bagi SFC yang hanya mendapatkan satu poin dikandang sendiri. Dua gol yang dihasilkan sang kapten Ponaryo Astaman pun bukan hasil dari on play, tapi karena hadiah penalti dari sang pengadil lapangan.
Selama 90 menit pertandingan berjalan, Ponaryo Astaman dkk baru terlihat benar-benar bermain, saat masuk menit 80. itupun setelah wasit memberikan hadiah pinalti untuk kedua kalinya kepada SFC dan kedudukan m asih imbang 2-2. Sebaliknya, permainan anak-anak Lamongan, meski tanpa jenderal lapangan tengah mereka Gustavo Lopez, tetap semangat dan seolah termotivasi untuk mengalahkan SFC.
Nakhoda SFC Kas Hartadi sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi dalam diri anak asuhnya. Menurut Kas, sepertinya semua pemain yang ada dilapangan tidak ada motivasi bermain sama sekali.
''Kita bisa lihat bagaimana pemain saat menghadapi Arema. Mereka (pemain) seperti tidak menginjak tanah, terus berlari dan mengamankan pertahanan. Tapi saat bermain lawan Persela, mereka seperti tanpa motivasi, tidak ada greget mulai dari awal hingga akhir pertandingan. Saya juga tak tahu mengapa mereka seperti itu,” kata Kas Hartadi.
Menurut pria asal Solo itu, kegagalan SFC dalam memberikan kemenangan pada publik sepakbola Sumsel, terlebih dimarkas sendiri merupakan kerugian yang besar. Karena persaingan untuk memberebutkan posisi runner up, akan semakin berat.
''Memang kita masih punya satu pertandingan sisa lagi. Tapi saat ini poin kita sama dengan Persib yakni 53, kita hanya kalah jumlah selisih gol. Walau masih ada kesempatan, tapi akan terasa berat,” sambungnya.
Saat melakukan persiapan sebelum pertandingan, mantan Asisten Ivan Venkov Kolev ini mengungkapkan, semua berjalan lancar dan tidak ada kendala sama sekali. Tapi yang menjadi pertanyaan besar bagi seorang Kas Hartadi, mengapa permainan Persela justru jauh lebih baik dari mereka.
''Kalau soal bermain di bulan puasa, saya pikir tidak ada sama sekali. Persela malah bermain baik, mereka penuh motivasi. Itu yang membuat perbedaan di pertandingan ini,” ungkapnya.
Hanya saja Kas Hartadi tak mau terlarut dalam hasil imbang tersebut. Suka atau tidak suka, dirinya harus kembali melanjutkan dengan menyiapkan pada pertandingan selanjutnya, yakni menghadapi Persepam Madura United.
''Saya sudah bicara dengan anak-anak dan mereka harus segera melupakan apa pun hasil pertandingan ini. Kami harus menyiapkan diri segera, karena kami hanya ada waktu tiga hari untuk mempersiapkan diri menjamu Persepam,” tukasnya kagi.
Kas Hartadi pun enggan berbicara banyak, ketika disinggung soal faktor nonteknis seputar gaji dan bonus pemain dan pelatih. Apakah manajemen sudah membayar kewajiban tersebut sesuai dengan tanggal atau masih terutang. ''Kalau soal itu (gaji/bonus) saya tak mau bicara, silakan tanya langsung ke manajemen,” tutupnya
Hasil imbang tersebut membuat kerugian besar bagi SFC. Selain tetap tertahan di peringkat 4 klasemen sementara Indonesia Super League (ISL), SFC juga tak mampu memperbaiki pertahanan saat bermain di kandang.
Bentrok dengan Persela juga merupakan pertandingan keempat bagi SFC yang hanya mendapatkan satu poin dikandang sendiri. Dua gol yang dihasilkan sang kapten Ponaryo Astaman pun bukan hasil dari on play, tapi karena hadiah penalti dari sang pengadil lapangan.
Selama 90 menit pertandingan berjalan, Ponaryo Astaman dkk baru terlihat benar-benar bermain, saat masuk menit 80. itupun setelah wasit memberikan hadiah pinalti untuk kedua kalinya kepada SFC dan kedudukan m asih imbang 2-2. Sebaliknya, permainan anak-anak Lamongan, meski tanpa jenderal lapangan tengah mereka Gustavo Lopez, tetap semangat dan seolah termotivasi untuk mengalahkan SFC.
Nakhoda SFC Kas Hartadi sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi dalam diri anak asuhnya. Menurut Kas, sepertinya semua pemain yang ada dilapangan tidak ada motivasi bermain sama sekali.
''Kita bisa lihat bagaimana pemain saat menghadapi Arema. Mereka (pemain) seperti tidak menginjak tanah, terus berlari dan mengamankan pertahanan. Tapi saat bermain lawan Persela, mereka seperti tanpa motivasi, tidak ada greget mulai dari awal hingga akhir pertandingan. Saya juga tak tahu mengapa mereka seperti itu,” kata Kas Hartadi.
Menurut pria asal Solo itu, kegagalan SFC dalam memberikan kemenangan pada publik sepakbola Sumsel, terlebih dimarkas sendiri merupakan kerugian yang besar. Karena persaingan untuk memberebutkan posisi runner up, akan semakin berat.
''Memang kita masih punya satu pertandingan sisa lagi. Tapi saat ini poin kita sama dengan Persib yakni 53, kita hanya kalah jumlah selisih gol. Walau masih ada kesempatan, tapi akan terasa berat,” sambungnya.
Saat melakukan persiapan sebelum pertandingan, mantan Asisten Ivan Venkov Kolev ini mengungkapkan, semua berjalan lancar dan tidak ada kendala sama sekali. Tapi yang menjadi pertanyaan besar bagi seorang Kas Hartadi, mengapa permainan Persela justru jauh lebih baik dari mereka.
''Kalau soal bermain di bulan puasa, saya pikir tidak ada sama sekali. Persela malah bermain baik, mereka penuh motivasi. Itu yang membuat perbedaan di pertandingan ini,” ungkapnya.
Hanya saja Kas Hartadi tak mau terlarut dalam hasil imbang tersebut. Suka atau tidak suka, dirinya harus kembali melanjutkan dengan menyiapkan pada pertandingan selanjutnya, yakni menghadapi Persepam Madura United.
''Saya sudah bicara dengan anak-anak dan mereka harus segera melupakan apa pun hasil pertandingan ini. Kami harus menyiapkan diri segera, karena kami hanya ada waktu tiga hari untuk mempersiapkan diri menjamu Persepam,” tukasnya kagi.
Kas Hartadi pun enggan berbicara banyak, ketika disinggung soal faktor nonteknis seputar gaji dan bonus pemain dan pelatih. Apakah manajemen sudah membayar kewajiban tersebut sesuai dengan tanggal atau masih terutang. ''Kalau soal itu (gaji/bonus) saya tak mau bicara, silakan tanya langsung ke manajemen,” tutupnya
(aww)