Ketika M Irvan melatih mantan SSB
A
A
A
Sindonews.com - Manajemen PSIS Semarang memutuskan untuk meliburkan semua aktivitas latihan selama Ramadan ini. Untuk mengisi liburan, lebih dari satu bulan ini, banyak hal dilakukan para pemain PSIS.
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh gelandang enerjik M.Irvan. Pada kesempatan liburan yang diberikan manajemen ini, tidak lantas digunakan pemain yang selalu tampil dengan kepala pelontos ini, hanya berdiam diri di rumah bersama keluarganya. Pemain bernomor punggung 17 ini memanfaatkan liburannya, dengan kembali ke Sekolah Sepak Bola (SSB) Trisanja Kabupaten Tegal.
SSB Trisanja adalah SSB yang menggodok Irvan kecil sehingga mengantarkannya menjadi pemain profesional. Di SSB ini, Irvan membantu untuk melatih anak-anak SSB. Dia melatih tiga kali dalam seminggu.
Tentu kehadirannya memberikan motivasi lebih terhadap kepada anak-anak SSB, untuk giat berlatih, sehingga kelak bisa mengikuti jejak Irvan menjadi pemain profesional. Menurut mantan pemain PSIM Yogyakarta dan Barito Putra ini, tidak ingin menyia-nyiakan waktu libur yang panjang ini, hanya dengan berdiam diri di rumah. Dia ingin, menularkan ilmu yang dimilikinya kepada anak-anak Tegal. ”Libur ini tidak ke mana-mana, di rumah saja, dan seminggu tiga kali ikut membantu di SSB,” ujarnya.
Irvan mengaku, dengan membantu di SSB yang membesarkannya itu, dirinya juga mendapatkan manfaat yakni tetap bisa melakukan kegiatan sepak bola, terutama untuk tetap menjaga kondisi staminanya. Meski libur, menurut Irvan staminanya tetap harus dijaga dengan baik, supaya ketika kembali ke tim, tidak mengalami masalah stamina.
Menjaga kondisi fisik agar tetap bugar memang menjadi prioritas utamanya, selama libur Puasa. Kondisinya harus tetap prima karena tenaganya akan sangat dibutuhkan tim, untuk menghadapi putaran kedua babak 12 besar Divisi Utama Liga Indonesia, yang akan digulirkan Agustus mendatang.
"Selain melatih, juga bisa ikut berlatih sendiri untuk menjaga kondisi fisik, sehingga besok kalau sudah kembali ke tim kondisi fisik tidak drop,” ujarnya.
Sejak berkostum Mahesa Jenar, M.Irvan sering menjadi pilihan utama Pelatih PSIS Firmandoyo untuk mengisi pos sayap kiri, untuk membangun serangan dari sektor sayap. Tenaganya yang seakan tidak pernah habis, kerap menyulitkan pemain-pemain lawan untuk menghadangnya.
Ditanya soal kondisi PSIS yang nyaris tidak memiliki kans untuk lolos babak berikutnya, Irvan mengaku, cukup sedih. Namun, meski begitu, sekecil apa pun peluang yang ada harus tetap diperjuangkan sampai akhir.
Irvan mengaku, jika dipercaya pelatih Firmandoyo pada putaran kedua yang menyisakan tiga pertandingan akan tampil habis-habisan, meski secara matematis peluang PSIS untuk lolos semi final sudah sangat sulit. Menurutnya para pemain PSIS sudah berkomitmen untuk tampil all-out pada tiga parta terakhir, yakni dua kali pertandingan kandang melawan PSBS Biak dan PS Bangka, serta satu kali tandang melawan Persebaya
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh gelandang enerjik M.Irvan. Pada kesempatan liburan yang diberikan manajemen ini, tidak lantas digunakan pemain yang selalu tampil dengan kepala pelontos ini, hanya berdiam diri di rumah bersama keluarganya. Pemain bernomor punggung 17 ini memanfaatkan liburannya, dengan kembali ke Sekolah Sepak Bola (SSB) Trisanja Kabupaten Tegal.
SSB Trisanja adalah SSB yang menggodok Irvan kecil sehingga mengantarkannya menjadi pemain profesional. Di SSB ini, Irvan membantu untuk melatih anak-anak SSB. Dia melatih tiga kali dalam seminggu.
Tentu kehadirannya memberikan motivasi lebih terhadap kepada anak-anak SSB, untuk giat berlatih, sehingga kelak bisa mengikuti jejak Irvan menjadi pemain profesional. Menurut mantan pemain PSIM Yogyakarta dan Barito Putra ini, tidak ingin menyia-nyiakan waktu libur yang panjang ini, hanya dengan berdiam diri di rumah. Dia ingin, menularkan ilmu yang dimilikinya kepada anak-anak Tegal. ”Libur ini tidak ke mana-mana, di rumah saja, dan seminggu tiga kali ikut membantu di SSB,” ujarnya.
Irvan mengaku, dengan membantu di SSB yang membesarkannya itu, dirinya juga mendapatkan manfaat yakni tetap bisa melakukan kegiatan sepak bola, terutama untuk tetap menjaga kondisi staminanya. Meski libur, menurut Irvan staminanya tetap harus dijaga dengan baik, supaya ketika kembali ke tim, tidak mengalami masalah stamina.
Menjaga kondisi fisik agar tetap bugar memang menjadi prioritas utamanya, selama libur Puasa. Kondisinya harus tetap prima karena tenaganya akan sangat dibutuhkan tim, untuk menghadapi putaran kedua babak 12 besar Divisi Utama Liga Indonesia, yang akan digulirkan Agustus mendatang.
"Selain melatih, juga bisa ikut berlatih sendiri untuk menjaga kondisi fisik, sehingga besok kalau sudah kembali ke tim kondisi fisik tidak drop,” ujarnya.
Sejak berkostum Mahesa Jenar, M.Irvan sering menjadi pilihan utama Pelatih PSIS Firmandoyo untuk mengisi pos sayap kiri, untuk membangun serangan dari sektor sayap. Tenaganya yang seakan tidak pernah habis, kerap menyulitkan pemain-pemain lawan untuk menghadangnya.
Ditanya soal kondisi PSIS yang nyaris tidak memiliki kans untuk lolos babak berikutnya, Irvan mengaku, cukup sedih. Namun, meski begitu, sekecil apa pun peluang yang ada harus tetap diperjuangkan sampai akhir.
Irvan mengaku, jika dipercaya pelatih Firmandoyo pada putaran kedua yang menyisakan tiga pertandingan akan tampil habis-habisan, meski secara matematis peluang PSIS untuk lolos semi final sudah sangat sulit. Menurutnya para pemain PSIS sudah berkomitmen untuk tampil all-out pada tiga parta terakhir, yakni dua kali pertandingan kandang melawan PSBS Biak dan PS Bangka, serta satu kali tandang melawan Persebaya
(aww)