Gaji sering nunggak, skuad Juku Eja trauma
A
A
A
Sindonews.com -- Para punggawa Juku Eja PSM mengaku trauma dengan pembayaran gaji mereka yang tertunggak, pasalanya musim Indonesia Primer League (IPL)sebelumnya gaji selama dua bulan tidak dibayarkan.
Saat ini, para pemain ogah melakukan latihan rutin yang telah dijadwalkan pihak managemen pada esok harinya. Pasalnya gaji mereka baru dibayar setengah pada bulan Mei lalu, dan pada bulan Juni kembali tertunggak, bukan hanya itu beberapa hari lagi pembayaran gaji pemain kembali jatuh tempo yakni 25 Juli mendatang.
Hal tersebut menjadi alasa Pasukan Ramang tidak mau melakukan latihan rutin di jeda kompetisi IPL musim ini, sebagai persiapan memasukipuaran kedua. Padahal ke depannya PSM dituntut agar bisa lolos keempat besar klasemen sementara, agar bisa berkompetisi di Indonesia Super League (ISL) musim ini.
Pembayaran gaji pemain yang selalu tertunggak memang dikarenakan krisis finansial yang yang menimpa hampir seluruh klub yang berkompetisi di IPL musim ini, hal itu disebabkan kerja sama untuk siaran langsung terhadap salah satu perusahaan televisi gagal dilakukan hingga berimbas pada persoalan finansial klub termasuk PSM.
Andi Oddang, kapten tim skuad Juku Eja PSM mengatakan, memang saat ini para pemain sepakat tidak mau latihan sesuai yang dijadwalkan oleh pihak managemen. "Kami takutkan soal pemotongan gaji pada musim lalu, makanya kami sepakat tidak mau melakukan latihan," kata Oddang.
Pemain yang juga saat ini menjadi mesin gol buat PSM juga menjelaskan, pada musim lalu gaji mereka hanya dinikmati selama 10 bulan, karena selalu tertunggak. Dan hal tersebut kembali berulang pada musim ini. "Musim lalu sebanyak dua bulan tidak dibayarkan, ini juga sementara puasa dan mau lebaran, banyak kebutuhan yang harus dipenuhi," ungkapnya.
Meski demikian, para punggawa PSM ini juga menjelaskan para pemain akan melakukan latihan rutin sampai gaji mereka dibayarkan. "Rencana managemen tanggal 19 mulai latihan, kami sepakat tidak latihan sebelum gaji belum dibayarkan," paparnya.
Persoalan mogok pemain ini bukan kali pertama dilakukan oleh Andi Oddang dkk, apalagi dengan masalah yang klasik yakni gaji belum dibayarkan, sebelumnya sudah pernah dilakukan dua kali, yakni pada bulan April, dan pada bulan Mei hingga tiga pekan lamanya. Hasilnya dua pertandingan PSM harus takluk karena stamina kedodoran, seperti saat Semen Padang bertandang ke Makassar mengalahkan PSM dengan skor 0-1, dan saat Juku Eja ke Surabaya, PSM di taklukkan dengan skor 2-0.
Sementara itu, media officer PSM Makassar, Andi Widya Syadzwina yang dimintai tanggapan menyebutkan, merupakan instruksi langsung dari CEO PSM Rully Habibie. "Managemen meminta pemain tetap latihan saat bulan Ramadan," kata dia.
meski demikian, kata Wina, pihak managemen tetap berusaha mencarikan jalan dan solusi untuk menyelesaikan hak pemain berupa gaji. "Kia harus saling pengertian pemain jangan selalu nuntut, selama ini kami dari manajemen selalu berusaha," pungkasnya.
CEO PSM Rully Habibie, yang coba dikonfirmasi belum membeirkan jawaban, pasalnya nomor hp nya yang ditelepon tidak diangkat begitupun dengan pesan singkat yang dikirimkan juga tak dibalas.
Saat ini, para pemain ogah melakukan latihan rutin yang telah dijadwalkan pihak managemen pada esok harinya. Pasalnya gaji mereka baru dibayar setengah pada bulan Mei lalu, dan pada bulan Juni kembali tertunggak, bukan hanya itu beberapa hari lagi pembayaran gaji pemain kembali jatuh tempo yakni 25 Juli mendatang.
Hal tersebut menjadi alasa Pasukan Ramang tidak mau melakukan latihan rutin di jeda kompetisi IPL musim ini, sebagai persiapan memasukipuaran kedua. Padahal ke depannya PSM dituntut agar bisa lolos keempat besar klasemen sementara, agar bisa berkompetisi di Indonesia Super League (ISL) musim ini.
Pembayaran gaji pemain yang selalu tertunggak memang dikarenakan krisis finansial yang yang menimpa hampir seluruh klub yang berkompetisi di IPL musim ini, hal itu disebabkan kerja sama untuk siaran langsung terhadap salah satu perusahaan televisi gagal dilakukan hingga berimbas pada persoalan finansial klub termasuk PSM.
Andi Oddang, kapten tim skuad Juku Eja PSM mengatakan, memang saat ini para pemain sepakat tidak mau latihan sesuai yang dijadwalkan oleh pihak managemen. "Kami takutkan soal pemotongan gaji pada musim lalu, makanya kami sepakat tidak mau melakukan latihan," kata Oddang.
Pemain yang juga saat ini menjadi mesin gol buat PSM juga menjelaskan, pada musim lalu gaji mereka hanya dinikmati selama 10 bulan, karena selalu tertunggak. Dan hal tersebut kembali berulang pada musim ini. "Musim lalu sebanyak dua bulan tidak dibayarkan, ini juga sementara puasa dan mau lebaran, banyak kebutuhan yang harus dipenuhi," ungkapnya.
Meski demikian, para punggawa PSM ini juga menjelaskan para pemain akan melakukan latihan rutin sampai gaji mereka dibayarkan. "Rencana managemen tanggal 19 mulai latihan, kami sepakat tidak latihan sebelum gaji belum dibayarkan," paparnya.
Persoalan mogok pemain ini bukan kali pertama dilakukan oleh Andi Oddang dkk, apalagi dengan masalah yang klasik yakni gaji belum dibayarkan, sebelumnya sudah pernah dilakukan dua kali, yakni pada bulan April, dan pada bulan Mei hingga tiga pekan lamanya. Hasilnya dua pertandingan PSM harus takluk karena stamina kedodoran, seperti saat Semen Padang bertandang ke Makassar mengalahkan PSM dengan skor 0-1, dan saat Juku Eja ke Surabaya, PSM di taklukkan dengan skor 2-0.
Sementara itu, media officer PSM Makassar, Andi Widya Syadzwina yang dimintai tanggapan menyebutkan, merupakan instruksi langsung dari CEO PSM Rully Habibie. "Managemen meminta pemain tetap latihan saat bulan Ramadan," kata dia.
meski demikian, kata Wina, pihak managemen tetap berusaha mencarikan jalan dan solusi untuk menyelesaikan hak pemain berupa gaji. "Kia harus saling pengertian pemain jangan selalu nuntut, selama ini kami dari manajemen selalu berusaha," pungkasnya.
CEO PSM Rully Habibie, yang coba dikonfirmasi belum membeirkan jawaban, pasalnya nomor hp nya yang ditelepon tidak diangkat begitupun dengan pesan singkat yang dikirimkan juga tak dibalas.
(wbs)