PSSI, kunci perdamaian supporter

Jum'at, 19 Juli 2013 - 08:04 WIB
PSSI, kunci perdamaian...
PSSI, kunci perdamaian supporter
A A A
Sindonews.com – Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar menyebut federasi sebagai pihak yang memiliki kekuasaan terbesar dalam meredakan kekisruhan antarsupporter. Menurutnya, sikap tegas PSSI bisa menjadi ajang pendewasaan para pendukung kesebelasan, termasuk meredakan perselisihan antara Bobotoh dengan The Jakmania.

Meski akan berlangsung lama, kata Umuh, perdamaian supporter Persib dan Persija bisa dibangun secara bertahap. Salah satunya dengan menghilangkan sikap anarkistis dari kedua pihak. Kuncinya, PSSI atau PT Liga Indonesia harus benar-benar tegas terhadap setiap kasus kekerasan yang dilakukan supporter.

Umuh menyebut, ketegangan antara Bobotoh dengan The Jak, selalu memanas saat terjadi insiden. Contohnya adalah saat seorang Bobotoh bernama Rangga Cipta Nugraha meninggal dikeroyok The Jak di Stadion Utama Gelora Bung Karno tahun lalu. Insiden itu sontak memicu kemarahan publik sepakbola Kota Bandung dan Jawa Barat. Saat luka belum terobati, ucap Umuh, muncul kembali insiden penyerangan bus pemain Persib di Jalan Gatot Subroto.

“Ibarat luka, ini masih basah. Butuh waktu lama untuk menyembuhkannya. Kalau saja PSSI tegas menghukum supporter yang menjadi pelaku insiden-insiden itu, tentu setidaknya itu akan menjadi pengobat bagi Bobotoh. Dengan begitu jalan untuk damai pun semakin terbuka,” tuturnya.

Sanksi tegas juga diperlukan untuk mencegah kasus kekerasan di dunia sepakbola tanah air kembali terulang. Bukan hanya untuk supporter Bandung dan Jakarta, melainkan semua klub di Indonesia.

"Kalau supporter berulah, yang dihukum timnya. Itu cara tegas untuk mendidik supporter agar mereka dewasa. Kalau sudah begitu, supporter mana pun akan takut untuk berbuat kerusuhan. Jika tak ada lagi anarkistis, perdamaian antarsupporter akan lebih mudah. Jadi sekarang kuncinya ada di PSSI. Mungkin kalau kasus meninggalnya Bobotoh kemudian penyerangan bus Persib mendapat hukuman tegas, Bobotoh pun akan lebih bisa menerima perdamaian," pungkas Umuh
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1522 seconds (0.1#10.140)