Haryadi tinggalkan Persis LPIS
A
A
A
Sindonews.com - Salah satu andalan Persis Solo LPIS di sektor belakang, Haryadi memilih mundur dari tim. Pengunduran secara lisan sudah disampaikan pemain bernomor punggung 23 ini kepada managemen.
Pemain kelahiran Sukoharjo 25 Agustus 1987 ini belum bersedia menjelaskan secara detil alasan mundur dari tim Laskar Sambernyawa. Yang pasti, dia mundur dari skuad bukan persoalan gaji yang tidak lancar. "Ada Faktor yang membuat saya mengambil keputusan ini, tapi bukan soal gaji," kata Haryadi, Jumat (19/7/2013).
Dia mengakui, keputusan yang diambilnya itu sangat berat. Apalagi pemain yang akrab disapa Poetoel ini sudah beberapa musim berseragam Persis Solo. "Memang berat, apalagi melihat dukungan Pasoepati (kelompok suporter Persis Solo) untuk tim ini sangat luar biasa. Saya sempat menangis," jelasnya.
Pemain yang sempat membela Persikabo Bogor ini juga mengucapkan permintaan maaf kepada jajaran managemen dan Pasoepati selama berseragam Persis LPIS. Dia juga berharap tim yang menjadi kebanggaan publik Solo Raya ini lebih berjaya di musim-musim mendatang.
"Saya ucapkan terima kasih atas dukungan Pasoepati selama ini. Saya minta maaf selama membela tim ini. Semoga Persis ke depan semakin maju," ungkap pemain yang berposisi sebagai central defender ini.
Pelatih Persis LPIS Widyantoro mengaku terkejut atas keputusan yang diambil defender andalanya itu. Dia menilai selain sebagai pemain berkualitas, Haryadi dianggap sebagai pemain yang akrab dengan rekan lain di tim. "Saya kaget, sejauh ini sangat akrab dengan suasana tim," ungkapnya.
Manager Persis LPIS Joni Sofyan Erwandi belum memutuskan apakah akan mencari pemain baru untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Haryadi. Hal itu tergantung komunikasi dengan pelatih. "Kita akan komunikasikan dengan pelatih, apakah mencari pemain baru atau memanfaatkan pemain yang ada," ujarnya.
Pemain kelahiran Sukoharjo 25 Agustus 1987 ini belum bersedia menjelaskan secara detil alasan mundur dari tim Laskar Sambernyawa. Yang pasti, dia mundur dari skuad bukan persoalan gaji yang tidak lancar. "Ada Faktor yang membuat saya mengambil keputusan ini, tapi bukan soal gaji," kata Haryadi, Jumat (19/7/2013).
Dia mengakui, keputusan yang diambilnya itu sangat berat. Apalagi pemain yang akrab disapa Poetoel ini sudah beberapa musim berseragam Persis Solo. "Memang berat, apalagi melihat dukungan Pasoepati (kelompok suporter Persis Solo) untuk tim ini sangat luar biasa. Saya sempat menangis," jelasnya.
Pemain yang sempat membela Persikabo Bogor ini juga mengucapkan permintaan maaf kepada jajaran managemen dan Pasoepati selama berseragam Persis LPIS. Dia juga berharap tim yang menjadi kebanggaan publik Solo Raya ini lebih berjaya di musim-musim mendatang.
"Saya ucapkan terima kasih atas dukungan Pasoepati selama ini. Saya minta maaf selama membela tim ini. Semoga Persis ke depan semakin maju," ungkap pemain yang berposisi sebagai central defender ini.
Pelatih Persis LPIS Widyantoro mengaku terkejut atas keputusan yang diambil defender andalanya itu. Dia menilai selain sebagai pemain berkualitas, Haryadi dianggap sebagai pemain yang akrab dengan rekan lain di tim. "Saya kaget, sejauh ini sangat akrab dengan suasana tim," ungkapnya.
Manager Persis LPIS Joni Sofyan Erwandi belum memutuskan apakah akan mencari pemain baru untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Haryadi. Hal itu tergantung komunikasi dengan pelatih. "Kita akan komunikasikan dengan pelatih, apakah mencari pemain baru atau memanfaatkan pemain yang ada," ujarnya.
(wbs)