Persibo ambil nafas baru
A
A
A
Sindonews.com--Jika klub-klub Indonesian Premier League (IPL) tinggal melakukan pembenahan sebelum putaran dua bergulir, tak demikian dengan Persibo Bojonegoro. Klub kebanggaan Kota Ledre harus memulai semuanya dari awal dan seperti menjalani pra musim lagi karena minimnya aset yang dimiliki akibat krisis finansial berkepanjangan.
Setidaknya ada empat syarat penting yang dijalankan Persibo jika ingin terus meniti kompetisi IPL dan tidak lagi menjadi spesialis walk over (WO). Syarat itu adalah mencari sumber dana, mendatangkan pelatih, merekrut pemain, serta membangun kembali jajaran manajemen yang terpecah.
Langkah untuk memenuhi syarat-syarat tersebut tampaknya sudah mulai berjalan dengan mulainya ada tanda-tanda kehidupan di tim Persibo. Tim yang menyisakan tujuh pemain resmi mulai berlatih, sekaligus digabung proses seleksi untuk pemain-pemain baru dari lokal Bojonegoro.
Persibo juga telah bergerak dalam perekrutan pelatih dengan memunculkan dua kandidat, Suharno dan Zein Al Haddad. Dua pelatih itu dikabarkan masih dalam tahap negosiasi dengan manajemen dan kemungkinan dalam pekan depan sudah ada pelatih yang ditunjuk.
Jajaran manajemen pun sudah mulai dipenuhi, terutama mencari posisi manajer dan panitia pelaksana (panpel) pertandingan). "Untuk manajemen sudah terisi. Pastinya sudah tidak ada kekosongan posisi setelah ditinggal Nur Yahya (Manajer) dan Imam Nur Cahyo (Media Officer merangkap Panpel)," jelas CEO Persibo Lukman Wafi.
Itu berarti Persibo minimal sudah bisa menggelar pertandingan kandang dan tidak khawatir bakal kembali WO di rumah sendiri karena tak becus melaksanakan pertandingan. Kini persoalannya kembali ke masalah klasik, yakni pendanaan. Aspek ini menjadi satu-satunya yang belum jelas.
Persibo yang sempat bernegosiasi dengan Bank Mandiri, Pocari Sweat, serta Graha Residence, mengalami deadlock dan belum menemukan sumber dana memadai. Sedangkan ketiga aspek yang telah mulai dijalankan di atas, pada akhirnya harus bermuara pada pendanaan juga.
Perekrutan pemain dan pelatih pada akhirnya berurusan dengan nominal kontrak. Penunjukan orang baru di manajemen juga belum menjamin pertandingan bisa digelar tanpa adanya sokongan dana yang cukup. Sebagai modal untuk mengontrak pelatih, pemain, serta biaya operasional, Persibo tentunya butuh ratusan juta hingga milyaran.
Untuk pendanaan, manajemen masih belum berani berkoar. "Itu tentu akan kami upayakan karena menjadi hal terpenting bagi Persibo. Saya harap sebelum putaran kedua sudah ada solusi terkait finansial karena itu modal awal untuk menjalankan klub,," demikian tekad Lukman Wafi.
Klub dengan julukan Laskar Angling Dharma harus banyak mengejar ketertinggalan di kompetisi IPL karena kini terpuruk di papan bawah klasemen sementara. Walau tekad kebangkitan sudah didengungkan manajemen, supporter Boromania belum percaya begitu saja karena belum adanya sumber dana.
Setidaknya ada empat syarat penting yang dijalankan Persibo jika ingin terus meniti kompetisi IPL dan tidak lagi menjadi spesialis walk over (WO). Syarat itu adalah mencari sumber dana, mendatangkan pelatih, merekrut pemain, serta membangun kembali jajaran manajemen yang terpecah.
Langkah untuk memenuhi syarat-syarat tersebut tampaknya sudah mulai berjalan dengan mulainya ada tanda-tanda kehidupan di tim Persibo. Tim yang menyisakan tujuh pemain resmi mulai berlatih, sekaligus digabung proses seleksi untuk pemain-pemain baru dari lokal Bojonegoro.
Persibo juga telah bergerak dalam perekrutan pelatih dengan memunculkan dua kandidat, Suharno dan Zein Al Haddad. Dua pelatih itu dikabarkan masih dalam tahap negosiasi dengan manajemen dan kemungkinan dalam pekan depan sudah ada pelatih yang ditunjuk.
Jajaran manajemen pun sudah mulai dipenuhi, terutama mencari posisi manajer dan panitia pelaksana (panpel) pertandingan). "Untuk manajemen sudah terisi. Pastinya sudah tidak ada kekosongan posisi setelah ditinggal Nur Yahya (Manajer) dan Imam Nur Cahyo (Media Officer merangkap Panpel)," jelas CEO Persibo Lukman Wafi.
Itu berarti Persibo minimal sudah bisa menggelar pertandingan kandang dan tidak khawatir bakal kembali WO di rumah sendiri karena tak becus melaksanakan pertandingan. Kini persoalannya kembali ke masalah klasik, yakni pendanaan. Aspek ini menjadi satu-satunya yang belum jelas.
Persibo yang sempat bernegosiasi dengan Bank Mandiri, Pocari Sweat, serta Graha Residence, mengalami deadlock dan belum menemukan sumber dana memadai. Sedangkan ketiga aspek yang telah mulai dijalankan di atas, pada akhirnya harus bermuara pada pendanaan juga.
Perekrutan pemain dan pelatih pada akhirnya berurusan dengan nominal kontrak. Penunjukan orang baru di manajemen juga belum menjamin pertandingan bisa digelar tanpa adanya sokongan dana yang cukup. Sebagai modal untuk mengontrak pelatih, pemain, serta biaya operasional, Persibo tentunya butuh ratusan juta hingga milyaran.
Untuk pendanaan, manajemen masih belum berani berkoar. "Itu tentu akan kami upayakan karena menjadi hal terpenting bagi Persibo. Saya harap sebelum putaran kedua sudah ada solusi terkait finansial karena itu modal awal untuk menjalankan klub,," demikian tekad Lukman Wafi.
Klub dengan julukan Laskar Angling Dharma harus banyak mengejar ketertinggalan di kompetisi IPL karena kini terpuruk di papan bawah klasemen sementara. Walau tekad kebangkitan sudah didengungkan manajemen, supporter Boromania belum percaya begitu saja karena belum adanya sumber dana.
(wbs)