Karateka dunia pamer kekuatan di Palembang
A
A
A
Sindonews.com - Arena karate Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 bakal diramaikan karateka kelas dunia. Sinyal itu dinyalakan Wakil Sekretaris Umum Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (Forki) Sumatera Selatan Aliyuddin.
Dia mengungkapkan, sejumlah atlet karate terbaik dunia dipastikan bakal ambil bagian dalam pertandingan cabang olahraga karate pada ajang ISG III di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), 22 September-1 Oktober 2013 mendatang. Dia menjelaskan, para atlet yang akan turun pada cabor beladiri itu merupakan atlet-atlet berperingkat terbaik dunia dan masuk dalam rangking tiga besar dalam World Karate Federation (WKF).
Adapun para atlet yang masuk dalam ranking WKF itu di antaranya, untuk kelompok putra, terdapat peringkat satu nomor kumite -75 kg Rafael Aghayev asal Azarbaijan, kemudian peringkat dua kumite -84 kg Yavuz Karamollaoglu dari Turki serta peringkat tiga kumite -84 kg Enes Erkan dari Turki. Sementara dari kelompok putri, terdapat peringkat dua kumite -50 kg Serap Ozcelik dari Turki dan peringkat dua kumite-68 kg Hafsa Seyda Burucu yang juga berasal dari Turki.
''Dengan adanya para atlet terbaik dunia pada ajang ISG ini, saya yakin cabor Karate bakal menyuguhkan tontonan menarik. Apalagi sejauh ini para atlet dari negara-negara Islam di kawasan Timur Tengah sudah menjadi kekuatan baru disamping negara Eropa lainnya,"jelasnya.
Akan tetapi lanjut dia, meski dalam rangking dunia mayoritas masih dihuni oleh atlet asal Turki, namun dirinya mengatakan jika para atlet dari Uzbekistan, Kuwait, dan Iran tidak bisa dikesampingkan. Pasalnya atlet-atlet dari negara-negara itu juga sering menjuarai berbagai ajang kejuaraan terbuka tingkat dunia.
Sementara itu, terkait dengan peluang atlet asal Indonesia, dia tidak menampik terbilang sangat kecil mengingat para peserta merupakan negara-negara terbaik dalam pembinaan prestasi olahraga karate. Namun dia tetap optimistis para atlet tetap akan berusaha dan berjuang semaksimal mungkin untuk memperoleh ahsil terbaik.
"Terutama untuk nomor kumite (pertarungan) jelas sangat sulit, karena untuk postur tubuh saja atlet kita sudah kalah. Kalaupun ada, peluang kita masih ada dari nomor kata (seni)," ujarnya.
Dia menambahkan, sebanyak 300 atlet karate akan bersaing memperebutkan medali pada ajang olahraga antarnegara-negara Islam anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke III ini. Panitia pelalaksana sendiri telah memproyeksikan ruang pertemuan di Hotel Novotel sebagai arena pertandingan.
"Karate menjadi kontingen terbesar kedua dalam ISG kali ini setelah atletik yang akan diikuti 400 orang atlet. Bagi panitia lokal, bukan suatu masalah karena Sumsel telah berpengalaman menggelar ajang olahraga skala internasional," katanya.
Dia mengungkapkan, sejumlah atlet karate terbaik dunia dipastikan bakal ambil bagian dalam pertandingan cabang olahraga karate pada ajang ISG III di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), 22 September-1 Oktober 2013 mendatang. Dia menjelaskan, para atlet yang akan turun pada cabor beladiri itu merupakan atlet-atlet berperingkat terbaik dunia dan masuk dalam rangking tiga besar dalam World Karate Federation (WKF).
Adapun para atlet yang masuk dalam ranking WKF itu di antaranya, untuk kelompok putra, terdapat peringkat satu nomor kumite -75 kg Rafael Aghayev asal Azarbaijan, kemudian peringkat dua kumite -84 kg Yavuz Karamollaoglu dari Turki serta peringkat tiga kumite -84 kg Enes Erkan dari Turki. Sementara dari kelompok putri, terdapat peringkat dua kumite -50 kg Serap Ozcelik dari Turki dan peringkat dua kumite-68 kg Hafsa Seyda Burucu yang juga berasal dari Turki.
''Dengan adanya para atlet terbaik dunia pada ajang ISG ini, saya yakin cabor Karate bakal menyuguhkan tontonan menarik. Apalagi sejauh ini para atlet dari negara-negara Islam di kawasan Timur Tengah sudah menjadi kekuatan baru disamping negara Eropa lainnya,"jelasnya.
Akan tetapi lanjut dia, meski dalam rangking dunia mayoritas masih dihuni oleh atlet asal Turki, namun dirinya mengatakan jika para atlet dari Uzbekistan, Kuwait, dan Iran tidak bisa dikesampingkan. Pasalnya atlet-atlet dari negara-negara itu juga sering menjuarai berbagai ajang kejuaraan terbuka tingkat dunia.
Sementara itu, terkait dengan peluang atlet asal Indonesia, dia tidak menampik terbilang sangat kecil mengingat para peserta merupakan negara-negara terbaik dalam pembinaan prestasi olahraga karate. Namun dia tetap optimistis para atlet tetap akan berusaha dan berjuang semaksimal mungkin untuk memperoleh ahsil terbaik.
"Terutama untuk nomor kumite (pertarungan) jelas sangat sulit, karena untuk postur tubuh saja atlet kita sudah kalah. Kalaupun ada, peluang kita masih ada dari nomor kata (seni)," ujarnya.
Dia menambahkan, sebanyak 300 atlet karate akan bersaing memperebutkan medali pada ajang olahraga antarnegara-negara Islam anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke III ini. Panitia pelalaksana sendiri telah memproyeksikan ruang pertemuan di Hotel Novotel sebagai arena pertandingan.
"Karate menjadi kontingen terbesar kedua dalam ISG kali ini setelah atletik yang akan diikuti 400 orang atlet. Bagi panitia lokal, bukan suatu masalah karena Sumsel telah berpengalaman menggelar ajang olahraga skala internasional," katanya.
(aww)