Suriah memanas, atlet negara Arab dijaga ketat

Jum'at, 19 Juli 2013 - 17:30 WIB
Suriah memanas, atlet...
Suriah memanas, atlet negara Arab dijaga ketat
A A A
Sindonews.com - Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah antara Suriah dengan negara Arab lainnya menjadi perhatian pemerintah Provinsi Sumatera Selatan selaku tuan rumah Islamic Solidarity Games (ISG) III.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka Pemprov Sumsel selaku penyelenggara akan meningkatkan pelayanan khususnya di bidang keamanan. Panpel akan memperbanyak personel di sejumlah lokasi strategis guna menghindari adanya gesekan antara atlet maupun ofisial dari negara-negara yang bersitegang itu.

Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengungkapkan, permasalahan yang sedang terjadi antara negara-negara di kawasan Timur Tengah belakangan ini, mau tidak mau harus menjadi salah satu faktor yang wajib diantisipasi agar kejuaraan multievent antara negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) itu bisa berjalan dengan lancar.

''Untuk mengantisipasinya, maka rombongan atlet dan ofisial dari negara-negara Arab tidak akan kita tempatkan di lokasi yang berdekatan dengan kontingen dari Suriah. Karena kalau mereka berada dilokasi yang berbedakatan, maka kita khawatir nantinya akan terjadi gesekan,ā€¯ungkapnya belum lama ini saat dijumpai di Griya Agung.

Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel Maryama Bustam menambahkan, terkait hal itu pihaknya juga telah menyampaikan usulan. Mereka mengusulkan pengamanan ekstra kepada para peserta khususnya yang berasal dari negara-negara Arab kepada panitia pesiapan tingkat pusat pada pertemuan bersama derngan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Selasa (16/7) lalu.

Bahkan dalam usulan yang diajukan itu, pihaknya telah mengusulkan agar dibentuknya sub bidang khusus yang mengatur pengamanan dalam susunan kepanitian besar ISG nanti. Hal itu dilakukan untuk mempermudah koordinasi selama kegiatan nanti.

"Pada ISG ini, rencananya diusulkan lima deputi, salah satunya yakni deputi pengamanan sebagai tambahan. Sementara pada saat SEA Games 2011 lalu, hanya terdapat empat deputi saja," jelasnya.

Lebih jauh dijelaskannya, dirinya tidak menampik jika panitia penyelenggara harus bekerja ekstra dalam menjamu negara-negara makmur asal Timur Tengah yang terbiasa dengan fasilitas mewah. Karena itulah, Maryama menjelaskan jika pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak Kedubes masing-masing negara agar mereka bisa memperoleh informasi yang akurat mengenai hal itu.

"Perhelatan Islamic Solidarity Games (ISG) jelas berbeda dengan ajang SEA Games tahun 2011 lalu. Salah satu yang mencolok yakni pesertanya, tentunya akan berbeda karater peserta dari negara-negara Asia Tenggara dengan Timur Tengah," katanya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8103 seconds (0.1#10.140)