Striker Persis LPIS , mundur
A
A
A
Sindonews.com - Persis Solo versi LPIS banyak ditinggalkan pilarnya di masa libur kompetisi Divisi Utama LPIS. Setelah center back Haryadi mundur dari tim Laskar Sambernyawa, kini giliran striker andalannya, Tri Handoko Putro. Mundurnya pemain bernomor punggung 10 ini disebabkan gaji yang tersendat-sendat, bahkan belum dibayarkan sampai sekarang.
Tri Handoko mengatakan, sudah memberi tahu keinginan mundur dari tim kepada managemen. Namun, keinginannnya tersebut masih diungkapkan secara lisan. "Saya sudah sampaikan (mundur dari Persis) ke managamen. Saya juga meminta surat keluar (dari Persis)," katanya, Sabtu
(20/7/2013).
Dia mengaku sebenarnya sangat berat meninggalkan tim kotanya. Namun kondisi finansial tim yang dibelanya yang membuatnya harus membuat keputusan. Dia tidak menampik pemicu alasan mundur dari tim kebanggaan publik Kota Bengawan ini karena persoalan gaji. "Jujur saya masih ingin bermain di Persis, tapi kondisinya tidak memungkinkan jika masih seperti ini," kata pemain kelahiran Solo 10 Juli 1988.
Eks pemain PSS Sleman ini mengaku mundurnya dari Persis bukan karena bujukan dari sejumlah tim IPL maupun Divisi Utama yang ingin memanfaatkan jasanya. Dia menegaskan, jika kondisi keuangan Persis dalam kondisi sehat, dia lebih memilih tetap berada di tim yang didukung Pasoepati (kelompok suporter Persis Solo). "Memang sudah ada tawaran dari sejumlah klub," imbuh pemain yang mengawali karir profesional di Persinga Ngawi tersebut.
Pelatih Persis LPIS Widyantoro sebenarnya sudah berusaha memberi saran agar 'pemain kesayangannya' ini tetap bertahan di tim yang berdiri sejak 1923 ini. "Saya sudah menasehati agar tetap tinggal, namun keinginannya sudah bulat meninggalkan tim ini," katanya.
Sementara itu, Manager Persis LPIS Joni Sofyan Erwandi mengaku Tri Handoko sudah menyampaikan keinginannya mundur dari Persis LPIS lewat ponsel. Joni belum memutuskan memberi ijin keluar kepada pemain yang bersangkutan. Joni berkeinginan untuk bertemu langsung, berbicara empat mata dengan pemain.
Pengusaha jasa transportasi ini berharap bisa membujuk Tri Handoko serta Haryadi untuk tetap bersama tim yang berhome base di Stadion Manahan ini. "Saya ingin bertemu dengan si pemain dan berbicara langsung. Siapa tahu keputusan dari pemain masih bisa diubah," pintanya.
Tri Handoko mengatakan, sudah memberi tahu keinginan mundur dari tim kepada managemen. Namun, keinginannnya tersebut masih diungkapkan secara lisan. "Saya sudah sampaikan (mundur dari Persis) ke managamen. Saya juga meminta surat keluar (dari Persis)," katanya, Sabtu
(20/7/2013).
Dia mengaku sebenarnya sangat berat meninggalkan tim kotanya. Namun kondisi finansial tim yang dibelanya yang membuatnya harus membuat keputusan. Dia tidak menampik pemicu alasan mundur dari tim kebanggaan publik Kota Bengawan ini karena persoalan gaji. "Jujur saya masih ingin bermain di Persis, tapi kondisinya tidak memungkinkan jika masih seperti ini," kata pemain kelahiran Solo 10 Juli 1988.
Eks pemain PSS Sleman ini mengaku mundurnya dari Persis bukan karena bujukan dari sejumlah tim IPL maupun Divisi Utama yang ingin memanfaatkan jasanya. Dia menegaskan, jika kondisi keuangan Persis dalam kondisi sehat, dia lebih memilih tetap berada di tim yang didukung Pasoepati (kelompok suporter Persis Solo). "Memang sudah ada tawaran dari sejumlah klub," imbuh pemain yang mengawali karir profesional di Persinga Ngawi tersebut.
Pelatih Persis LPIS Widyantoro sebenarnya sudah berusaha memberi saran agar 'pemain kesayangannya' ini tetap bertahan di tim yang berdiri sejak 1923 ini. "Saya sudah menasehati agar tetap tinggal, namun keinginannya sudah bulat meninggalkan tim ini," katanya.
Sementara itu, Manager Persis LPIS Joni Sofyan Erwandi mengaku Tri Handoko sudah menyampaikan keinginannya mundur dari Persis LPIS lewat ponsel. Joni belum memutuskan memberi ijin keluar kepada pemain yang bersangkutan. Joni berkeinginan untuk bertemu langsung, berbicara empat mata dengan pemain.
Pengusaha jasa transportasi ini berharap bisa membujuk Tri Handoko serta Haryadi untuk tetap bersama tim yang berhome base di Stadion Manahan ini. "Saya ingin bertemu dengan si pemain dan berbicara langsung. Siapa tahu keputusan dari pemain masih bisa diubah," pintanya.
(wbs)