Waduh, pembayaran DP kontrak pemain SFC molor (lagi)
A
A
A
Sindonews.com - Para penggawa Sriwijaya FC harus menunggu lebih lama untuk memperoleh pelunasan uang panjar (down payment) dari manajemen klub. Manajer SFC, Robert Heri, mengatakan bahwa pihaknya berjanji akan melunasi sebelum kompetisi berakhir.
Sayangnya, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Selatan ini tidak menyebutkan kapan pastinya hak pemain itu akan dibayarkan. Pasalnya, apabila menunggu hingga masa akhir kompetisi yang akan berakhir 7 September mendatang, praktis para pemain harus menanti hingga satu bulan lebih.
Sementara, para pemain sudah telanjur memiliki harapan yang sangat besar, hak mereka sebesar 10-20 persen dari keseluruhan nilai kontrak bisa mereka terima sebelum lebaran. Sehingga mereka bisa menggunakannya untuk membeli berbagai keperluan keluarga dalam menyambut hari kemenangan.
Kondisi ini jelas berbanding terbalik dengan janji yang sebelumnya pernah diungkapkan oleh Presiden Klub SFC, Dodi Reza Alex Noerdin, di hadapan seluruh pemain belum lama ini. Dia telah berjanji untuk melunasi pembayaran uang panjar seluruh pemain pada akhir Juli ini.
''Kalau janji Presiden klub saja tidak bisa dipegang, maka kami harus percaya dengan siapa lagi. Apalagi sekarang manajer klub malah mengatakan kalau uang panjar kami (pemain) akan dibayar sebelum kompetisi berakhir. Ini tentu mengejutkan kami,”keluh sejumlah pemain yang enggan disebutkan namanya.
Terus molornya pembayaran DP inilah yang ditenggarai menjadi “hantu’ yang terus membayangi motivasi dan semangat pemain dalam bertanding menjelang akhir putaran kedua ini, sehingga performa tim terus mengalami penurunan. Puncaknya, tim juara Indonesian Super League (ISL) musim lalu ini gagal meraih kemenangan didua laga kandang terakhirnya.
Parahnya lagi, Laskar Wong Kito harus menerima kenyataan pahit setelah ditaklukkan tim promosi, Persepam Madura United dengan skor telak 4-0 di depan pendukungnya sendiri belum lama ini, setelah sebelumnya ditahan imbang 2-2 oleh Persela Lamongan.
Tidak cukup sampai disitu, SFC nyaris gagal meraih poin saat bertandang ke markas PSPS Pekanbaru kemarin (22/7) malam, seandainya wasit yang memimpin pertandingan tidak memberikan hadiah penalti setelah Boakay Eddy Foday dijatuhkan di kotak terlarang. Peluang itu dimanfaatkan dengan baik oleh Herman Dzumafo Epandi yang maju sebagai eksekutor.
''Saya minta para pemain jangan khawatir, pokoknya seluruh DP pemain pasti dibayar lunas sebelum kompetisi selesai. Kita sangat memahami soal itu, tetapi kondisi ini bukan hanya terjadi pada tim kita tetapi juga dengan klub lain,”ungkap Robert Heri.
Saat disinggung berapa banyak pemain yang belum dibayar uang panjarnya, dia mengatakan ada sekitar 40 % dari keseluruhan pemain. Akan tetapi apabila dihitung dari sebelas pemain inti yang biasa menjadi starter disetiap pertandingan, maka dirinya menyebut angka 30%.
Sementara itu, Pelatih Kas Hartadi lagi-lagi enggan mengomentari masalah molornya pembayaran uang panjar kepada para pemain dan juga jajaran pelatih. Dia mengaku hanya fokus mempersiapkan timnya jelang menghadapi Persija Jakarta (27/7) mendatang.
Evaluasi di setiap lini juga akan kembali diberlakukannya menyusul belum membaiknya performa anak asuhnya paska kemenangan tipis 1-0 atas PSPS Pekanbaru dilaga terakhir.
''Meski hanya memperoleh gol dari titik putih, saya tetap senang, karena tambahan tiga poin akan sangat berarti bagi kami untuk teteap mempertahankan posisi diempat besar. Evaluasi pasti akan kami lakukan agar bisa tampil lebih baik pada pertandingan selanjutnya,” ujarnya.
Sayangnya, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Selatan ini tidak menyebutkan kapan pastinya hak pemain itu akan dibayarkan. Pasalnya, apabila menunggu hingga masa akhir kompetisi yang akan berakhir 7 September mendatang, praktis para pemain harus menanti hingga satu bulan lebih.
Sementara, para pemain sudah telanjur memiliki harapan yang sangat besar, hak mereka sebesar 10-20 persen dari keseluruhan nilai kontrak bisa mereka terima sebelum lebaran. Sehingga mereka bisa menggunakannya untuk membeli berbagai keperluan keluarga dalam menyambut hari kemenangan.
Kondisi ini jelas berbanding terbalik dengan janji yang sebelumnya pernah diungkapkan oleh Presiden Klub SFC, Dodi Reza Alex Noerdin, di hadapan seluruh pemain belum lama ini. Dia telah berjanji untuk melunasi pembayaran uang panjar seluruh pemain pada akhir Juli ini.
''Kalau janji Presiden klub saja tidak bisa dipegang, maka kami harus percaya dengan siapa lagi. Apalagi sekarang manajer klub malah mengatakan kalau uang panjar kami (pemain) akan dibayar sebelum kompetisi berakhir. Ini tentu mengejutkan kami,”keluh sejumlah pemain yang enggan disebutkan namanya.
Terus molornya pembayaran DP inilah yang ditenggarai menjadi “hantu’ yang terus membayangi motivasi dan semangat pemain dalam bertanding menjelang akhir putaran kedua ini, sehingga performa tim terus mengalami penurunan. Puncaknya, tim juara Indonesian Super League (ISL) musim lalu ini gagal meraih kemenangan didua laga kandang terakhirnya.
Parahnya lagi, Laskar Wong Kito harus menerima kenyataan pahit setelah ditaklukkan tim promosi, Persepam Madura United dengan skor telak 4-0 di depan pendukungnya sendiri belum lama ini, setelah sebelumnya ditahan imbang 2-2 oleh Persela Lamongan.
Tidak cukup sampai disitu, SFC nyaris gagal meraih poin saat bertandang ke markas PSPS Pekanbaru kemarin (22/7) malam, seandainya wasit yang memimpin pertandingan tidak memberikan hadiah penalti setelah Boakay Eddy Foday dijatuhkan di kotak terlarang. Peluang itu dimanfaatkan dengan baik oleh Herman Dzumafo Epandi yang maju sebagai eksekutor.
''Saya minta para pemain jangan khawatir, pokoknya seluruh DP pemain pasti dibayar lunas sebelum kompetisi selesai. Kita sangat memahami soal itu, tetapi kondisi ini bukan hanya terjadi pada tim kita tetapi juga dengan klub lain,”ungkap Robert Heri.
Saat disinggung berapa banyak pemain yang belum dibayar uang panjarnya, dia mengatakan ada sekitar 40 % dari keseluruhan pemain. Akan tetapi apabila dihitung dari sebelas pemain inti yang biasa menjadi starter disetiap pertandingan, maka dirinya menyebut angka 30%.
Sementara itu, Pelatih Kas Hartadi lagi-lagi enggan mengomentari masalah molornya pembayaran uang panjar kepada para pemain dan juga jajaran pelatih. Dia mengaku hanya fokus mempersiapkan timnya jelang menghadapi Persija Jakarta (27/7) mendatang.
Evaluasi di setiap lini juga akan kembali diberlakukannya menyusul belum membaiknya performa anak asuhnya paska kemenangan tipis 1-0 atas PSPS Pekanbaru dilaga terakhir.
''Meski hanya memperoleh gol dari titik putih, saya tetap senang, karena tambahan tiga poin akan sangat berarti bagi kami untuk teteap mempertahankan posisi diempat besar. Evaluasi pasti akan kami lakukan agar bisa tampil lebih baik pada pertandingan selanjutnya,” ujarnya.
(aww)