Rencana duel Pulev v Thompson tunggu keputusan IBF
A
A
A
Sindonews.com - Harapan pertemuan antara petinju kelas berat nomor satu IBF dan juara Eropa, Kubrat Pulev, melawan petinju nomor empat IBF, Tony Thompson, semakin terbuka. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh General Manager Sauerland Event, Chris Meyer, baru-baru ini.
"Kami menjalin kontak dengan Thompson untuk melawan Pulev pada 24 Agustus. Satu-satunya hal yang masih terbuka adalah persetujuan IBF untuk melegitimasi pertarungan itu sebagai eliminasi akhir. Legitimasi itu adalah kondisi untuk kedua petinju dalam saling berhadapan," tutur Meyer.
Meyer mengaku kurang paham mengapa IBF belum menyetujui pertarungan petinju nomor satu versus peringkat empat dengan petinju peringkat dua melawan nomor tiga. Beberapa petinju yang seharusnya berhadapan dengan Pulev banyak yang memutuskan mundur, dan IBF tidak dapat melakukan tindakan apa-apa. "Pulev diperlakukan dengan buruk oleh IBF selama berbulan-bulan," tegas Meyer.
"Sekarang ketika ada lawan yang resmi seperti Thompson, IBF seperti tidak peduli dan mengacuhkan permintaan kami yang belum terjawab. Bahkan, mereka tidak membalas surat manajer Pulev, Wilfried Sauerland," jelasnya.
"Maksud saya, penjadwalan pertarungan akan berlangsung selama satu bulan. Jujur, bagaimana bisa para petinju mempersiapkan pertarungan tersebut dan kami mempromosikan acara tersebut dan menghasilkan dana yang cukup untuk membayar itu? Dalam kasus apapun, kami siap untuk melangkah. Kami menunggu IBF untuk beraksi!"
"Kami menjalin kontak dengan Thompson untuk melawan Pulev pada 24 Agustus. Satu-satunya hal yang masih terbuka adalah persetujuan IBF untuk melegitimasi pertarungan itu sebagai eliminasi akhir. Legitimasi itu adalah kondisi untuk kedua petinju dalam saling berhadapan," tutur Meyer.
Meyer mengaku kurang paham mengapa IBF belum menyetujui pertarungan petinju nomor satu versus peringkat empat dengan petinju peringkat dua melawan nomor tiga. Beberapa petinju yang seharusnya berhadapan dengan Pulev banyak yang memutuskan mundur, dan IBF tidak dapat melakukan tindakan apa-apa. "Pulev diperlakukan dengan buruk oleh IBF selama berbulan-bulan," tegas Meyer.
"Sekarang ketika ada lawan yang resmi seperti Thompson, IBF seperti tidak peduli dan mengacuhkan permintaan kami yang belum terjawab. Bahkan, mereka tidak membalas surat manajer Pulev, Wilfried Sauerland," jelasnya.
"Maksud saya, penjadwalan pertarungan akan berlangsung selama satu bulan. Jujur, bagaimana bisa para petinju mempersiapkan pertarungan tersebut dan kami mempromosikan acara tersebut dan menghasilkan dana yang cukup untuk membayar itu? Dalam kasus apapun, kami siap untuk melangkah. Kami menunggu IBF untuk beraksi!"
(nug)