Problem PSM semakin lengkap
A
A
A
Sindonews.com -- Di tengah usaha skuad Juku Eja PSM, untuk mempersiapkan diri menjelang putaran kedua Indonesia Primer Leagur (IPL) musim ini, terus diterpa persoalan yang semakin lengkap.
Dijeda kompetisi ini, PSM sama sekali menunjukkan pembenahan secara menyeleuruh, pasalnya pihak managemen masih berkutat pada persoalan finansial yang hingga kini belum menemukan titik terang. Akibatnya sejumlah persiapan dan agenda PSM terbengkalai, seperti perampingan skuad, penentuan pelatih kepala PSM dan melakukan latihan rutin.
Manta pemain PSM Yopie Lumoindong mengungkapkan, kondisi mantan klub yang pernah dibelanya itu sudah dalam kondisi yang kronis, apalagi seluruh agenda pihak managemen terbengkalai. "Saat ini seluruh persoalan yang ada di PSM semakin komplit, persoalan fiansial masih menjadi hal yang menjadi batu sandung buat PSM," kata dia.
Yopie yang juga mantan direktur teknik PSM menjelaskan, bukan hanya persoalan finansial, sejumlah persoalan lain juga terus menghantui PSM. "Saat ini, sepertinya PSM tidak menarik lagi untuk dibahas di masyarakatnya sendiri, apalagi saat bertanding, ada sekitar 70 persen masyarakat Makassar yang tidak peduli lagi degan klub bersejarah ini, karena sudah enggan menonton," paparnya.
Hal ini juga diperparah, dengan kondisi para pemainnya yang tidak mau melakukan latihan rutin, sebelum gaji mereka dibayar, padahal saat ini PSM sementara berusaha menembus empat besar klasemen akhir IPL musim ini. "Hal tersebut merupakan senjata terakhir para pemain, pasalnya mereka juga terdesak dengan kebutuhan menjelang hari raya, bukan hanya itu, mereka juga merasa trauma dengan pengalaman sebelumnya yang gaji mereka dipotong," ungkapnya.
Kendati demikian, lanjut pemain yang jaya pada era 80-an ini, dirinya berharap pihak managemen bisa menyelesaikan persoalan ini secepatnya, bukan hanya itu, dia juga mengharapkan agar ketua umum PSM turun tangan membantu keuangan klub. "Seharusnya ketua umum yang masih peduli PSM harus turun tangan, karena siapa lagi yang bisa membantu PSM ke depannya," ungkapnya.
Saat ini pihak manamegen masih akan membahas evaluasi perampingan skuad, yang sudah dua kali molor dilakukan sebelumnya pihak managemen merencanakan akan melakukannya pada 10-18 juli lalu kemudian diperpanjang hingga 25 Juli, namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan dilakukan, karena pihak managemen belum bisa membayarkan gaji para pemain.
Dua agenda lain, yakni penentuan pelatih kepala dan latihan persiapan tim jugamasih kabur kapan akan dilakukan. Padahal kurang dari empat pekan putaran kedua akan segera dimulai, dan saat ini PSM masih berada pada posisi keenam klasemen sementara IPL.
Media officer PSM Andi Widya Syadzwina yang dimintai tanggapannya mengenai jadwal evaluasi perampingan skuad juga belum bisa berkomentar banyak. "Belum ada kabar soal itu," pungkas wanita yang akrab disapa Wina ini.
Saaat ini pihak managemen sudah mengeluarkan empat kriteria pemain yang akan masuk dalam daftar pencoretan. Dari 30 pemain pihak managemen akan merampingkan hingga 24 pemain pada putaran kedua nantinya.
Dijeda kompetisi ini, PSM sama sekali menunjukkan pembenahan secara menyeleuruh, pasalnya pihak managemen masih berkutat pada persoalan finansial yang hingga kini belum menemukan titik terang. Akibatnya sejumlah persiapan dan agenda PSM terbengkalai, seperti perampingan skuad, penentuan pelatih kepala PSM dan melakukan latihan rutin.
Manta pemain PSM Yopie Lumoindong mengungkapkan, kondisi mantan klub yang pernah dibelanya itu sudah dalam kondisi yang kronis, apalagi seluruh agenda pihak managemen terbengkalai. "Saat ini seluruh persoalan yang ada di PSM semakin komplit, persoalan fiansial masih menjadi hal yang menjadi batu sandung buat PSM," kata dia.
Yopie yang juga mantan direktur teknik PSM menjelaskan, bukan hanya persoalan finansial, sejumlah persoalan lain juga terus menghantui PSM. "Saat ini, sepertinya PSM tidak menarik lagi untuk dibahas di masyarakatnya sendiri, apalagi saat bertanding, ada sekitar 70 persen masyarakat Makassar yang tidak peduli lagi degan klub bersejarah ini, karena sudah enggan menonton," paparnya.
Hal ini juga diperparah, dengan kondisi para pemainnya yang tidak mau melakukan latihan rutin, sebelum gaji mereka dibayar, padahal saat ini PSM sementara berusaha menembus empat besar klasemen akhir IPL musim ini. "Hal tersebut merupakan senjata terakhir para pemain, pasalnya mereka juga terdesak dengan kebutuhan menjelang hari raya, bukan hanya itu, mereka juga merasa trauma dengan pengalaman sebelumnya yang gaji mereka dipotong," ungkapnya.
Kendati demikian, lanjut pemain yang jaya pada era 80-an ini, dirinya berharap pihak managemen bisa menyelesaikan persoalan ini secepatnya, bukan hanya itu, dia juga mengharapkan agar ketua umum PSM turun tangan membantu keuangan klub. "Seharusnya ketua umum yang masih peduli PSM harus turun tangan, karena siapa lagi yang bisa membantu PSM ke depannya," ungkapnya.
Saat ini pihak manamegen masih akan membahas evaluasi perampingan skuad, yang sudah dua kali molor dilakukan sebelumnya pihak managemen merencanakan akan melakukannya pada 10-18 juli lalu kemudian diperpanjang hingga 25 Juli, namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan dilakukan, karena pihak managemen belum bisa membayarkan gaji para pemain.
Dua agenda lain, yakni penentuan pelatih kepala dan latihan persiapan tim jugamasih kabur kapan akan dilakukan. Padahal kurang dari empat pekan putaran kedua akan segera dimulai, dan saat ini PSM masih berada pada posisi keenam klasemen sementara IPL.
Media officer PSM Andi Widya Syadzwina yang dimintai tanggapannya mengenai jadwal evaluasi perampingan skuad juga belum bisa berkomentar banyak. "Belum ada kabar soal itu," pungkas wanita yang akrab disapa Wina ini.
Saaat ini pihak managemen sudah mengeluarkan empat kriteria pemain yang akan masuk dalam daftar pencoretan. Dari 30 pemain pihak managemen akan merampingkan hingga 24 pemain pada putaran kedua nantinya.
(wbs)