Mundurnya Ibnu Grahan bisa picu efek domino

Kamis, 25 Juli 2013 - 20:52 WIB
Mundurnya Ibnu Grahan bisa picu efek domino
Mundurnya Ibnu Grahan bisa picu efek domino
A A A
Sindonews.com - Keputusan Ibnu Grahan mundur dari kursi pelatih Persebaya IPL bisa berefek domino. Bukan tidak mungkin pemain maupun asisten pelatih akan mengikuti jejaknya mundur dari skuad Bledhuk Ijo.

Apalagi, selama ini Ibnu dikenal dekat dengan asisten pelatih maupun beberapa pemain. Pemain seperti Jusmadi misalnya sempat akan hengkang dari Persebaya beberapa waktu lalu, namun akhirnya mau kembali setelah diyakinkan Ibnu Grahan.

Hingga kini, Jusmadi juga belum bergabung dengan tim sejak latihan perdana bulan puasa digelar pekan lalu. "Yang jelas, semua pemain terpukul. Selama ini, kita sudah lama bersama-sama baik dalam kondisi sulit maupun senang," ujarnya Mat Halil, pemain paling senior di tubuh Persebaya.

Terkait kemungkinan bakal ada pemain yang akan mengikuti jejak Ibnu meninggalkan Persebaya, Halil mengaku tidak tahu. "Soal itu saya tidak tahu, semua pemain mungkin punya pertimbangan sendiri. Dalam kondisi sekarang lebih tenang dulu," ujar Halil yang menghormati keputusan Ibnu.

Yang pasti, Ibnu sudah resmi mundur dari Persebaya lebih cepat dari yang diperkirakan. Setelah sempat pamitan kepada pemain saat laga melawan Persija Jakarta, Rabu (24/7) malam, Ibnu mengirim surat pengunduran diri kepada manajemen yang dititipkan kepada astisten manajer Moh Farid.

Terpisah manajer Persebaya Saleh Hanifah meminta pemain untuk menjaga kondisi fisik selama latihan diliburkan. Sebab, kemungkinan latihan akan kembali digelar setelah lebaran nanti, "Soal pelatih bukan kewenangan saya. Yang saya minta pemain jaga kondisi, " ujarnya.

Sementara dari kalangan bonek- julukan suporter Persebaya- justru tidak meributkan keputusan mundur Ibnu. Yang jadi masalah, bonek memintan agar Ibnu mengklarifikasi ucapannya terkait ada yang menunggangi bonek dalam aksi demo beberapa waktu lalu.

Salah satu kordinator Bonek, Andi Peci menegaskan posisi Bonek tidak dalam kapasitas memecat pelatih Persebaya. "Kewenangan memecat atau mengangkat Pelatih Persebaya ada di tangan manajemen Persebaya. Lumrah, suporter menginginkan klubnya dilatih oleh pelatih sepak bola yang teruji dan berprestasi. Ini biasa terjadi di belahan dunia manapun," tegasnya.

Terkait settingan yang dituduhkan Ibnu, Andi membantah keras. "Aksi Bonek dengan segala tuntutannya adalah murni dari suara hati Bonek demi kemajuan Persebaya. Aksi Bonek yang dilakukan secara mandiri oleh Bonek itu sendiri. Biaya dari aksi kami itu urunan. Jangan sangkut pautkan kondisi Persebaya sekarang ini dengan bonek, " tegasnya.

Dalam berita sebelumnya, Ibnu mengungkapkan kalau demo Bonek saat dirinya baru ditunjuk sebagai pelatih Persebaya, ditunggangi pihak-pihak tertentu.

"Saya tahu demo Bonek itu settingan. Siapa saja di belakangnya, rapatnya, dan apa motifnya, saya juga tahu. Tapi, saat itu Pak Gede (I Gede Widiade, mantan CEO Persebaya) meminta saya bertahan," ujar Ibnu yang belum bisa dikonfirmasi terkait bantahan bonek.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7145 seconds (0.1#10.140)