Renovasi Mandala Krida bikin PSIM cemas
A
A
A
Sindonews.com - Renovasi bertahap Stadion Madala Krida direspons positif penggunanya. Namun di sisi lain renovasi stadion kebanggaan warga Kota Yogyakarta ini juga menimbulkan kekhawatiran tersendiri, terutama bagi PSIM Yogyakarta.
Jarot Sri Kastawa, Sekretaris PSIM mengaku senang pada akhirnya stadion ini direnovasi. Sebab, kondisi stadion memang sudah tidak layak. Dengan renovasi ini diharapkan stadion menjadi lebih layak dan memiliki tambahan fasilitas yang memadai.
“Ini kan sudah puluhan tahun tidak direnovasi, jadi kami senang kalau sekarang direnovasi. Apalagi PSIM, sebagai pemakai karena menjadi satu-satunya tim profesional di DIY yang belum punya homebase sendiri. Kami bangga stadion direnovasi,” kata Jarot, Minggu (27/7/2013).
Namun demikian, Jarot juga mengaku mencemaskan dampak pascarenovasi. Dia menilai perbaikan dan tambahan fasilitas pada stadion dikhawatirkan akan berimbas pada harga sewa. Meski dia mengakui belum ada informasi detail terkait persoalan ini.
Hanya saja, jika kekhawatiran itu nantinya menjadi kenyataan, Jarot menegaskan, manajemen harus berpikir keras untuk mencari sumber dana agar mampu membayar tarif sewa yang ditentukan pengelola. Dia sendiri memastikan upaya itu tidak akan berjalan mudah.
Saat ini saja, saat sewa stadion tergolong murah, PSIM masih kesulitan memenuhi kewajiban. Apalagi, bila nanti harus menggunakan fasilitas yang ada dengan tarif baru. “Sekarang sekali latihan kita bayar Rp150 ribu. Untuk pertandingan sore Rp4,5-5 juta, dan malam ditambah solar Rp3 juta,” jelasnya.
Persoalan lain, kata dia, pihaknya belum tahu pasti renovasi akan berlangsung sampai kapan. Dia khawatir bila renovasi membutuhkan waktu yang cukup lama justru akan mengganggu tim saat menghadapi kompetisi. Walau pun renovasi dilakukan secara bertahap.
Untuk mengantisipasi persoalan ini, manajemen Laskar mataram juga harus berpikir keras untuk mencari kemungkinan stadion alternatif yang akan digunakan sementara sebagai homebase tim. “Kita harus pikirkan soal itu juga,” tambanya.
Hartana, 35, salah watu warga mengaku senang dengan renovasi stadion. Dia berharap, kondisi stadion dan sekitarnya lebih tertata rapi. Sehingga semakin banyak didatangi masyarakat baik untuk olahraga ringan maupun sekadar bermain.
Jarot Sri Kastawa, Sekretaris PSIM mengaku senang pada akhirnya stadion ini direnovasi. Sebab, kondisi stadion memang sudah tidak layak. Dengan renovasi ini diharapkan stadion menjadi lebih layak dan memiliki tambahan fasilitas yang memadai.
“Ini kan sudah puluhan tahun tidak direnovasi, jadi kami senang kalau sekarang direnovasi. Apalagi PSIM, sebagai pemakai karena menjadi satu-satunya tim profesional di DIY yang belum punya homebase sendiri. Kami bangga stadion direnovasi,” kata Jarot, Minggu (27/7/2013).
Namun demikian, Jarot juga mengaku mencemaskan dampak pascarenovasi. Dia menilai perbaikan dan tambahan fasilitas pada stadion dikhawatirkan akan berimbas pada harga sewa. Meski dia mengakui belum ada informasi detail terkait persoalan ini.
Hanya saja, jika kekhawatiran itu nantinya menjadi kenyataan, Jarot menegaskan, manajemen harus berpikir keras untuk mencari sumber dana agar mampu membayar tarif sewa yang ditentukan pengelola. Dia sendiri memastikan upaya itu tidak akan berjalan mudah.
Saat ini saja, saat sewa stadion tergolong murah, PSIM masih kesulitan memenuhi kewajiban. Apalagi, bila nanti harus menggunakan fasilitas yang ada dengan tarif baru. “Sekarang sekali latihan kita bayar Rp150 ribu. Untuk pertandingan sore Rp4,5-5 juta, dan malam ditambah solar Rp3 juta,” jelasnya.
Persoalan lain, kata dia, pihaknya belum tahu pasti renovasi akan berlangsung sampai kapan. Dia khawatir bila renovasi membutuhkan waktu yang cukup lama justru akan mengganggu tim saat menghadapi kompetisi. Walau pun renovasi dilakukan secara bertahap.
Untuk mengantisipasi persoalan ini, manajemen Laskar mataram juga harus berpikir keras untuk mencari kemungkinan stadion alternatif yang akan digunakan sementara sebagai homebase tim. “Kita harus pikirkan soal itu juga,” tambanya.
Hartana, 35, salah watu warga mengaku senang dengan renovasi stadion. Dia berharap, kondisi stadion dan sekitarnya lebih tertata rapi. Sehingga semakin banyak didatangi masyarakat baik untuk olahraga ringan maupun sekadar bermain.
(wbs)