Main Tarkam, pemain harus tahu diri

Rabu, 31 Juli 2013 - 19:33 WIB
Main Tarkam, pemain...
Main Tarkam, pemain harus tahu diri
A A A
Sindonews.com -- Meski managemen PSM tidak melarang Andi Oddang dkk membela klub amatir yang berkompetisi di liga Ramadan, namun pihak managemen berharap para pemain bisa tahu diri.

Para pemain PSM bukan tanpa alasan membela klub amatir di bulan suci ini, namun mereka beralasan selain untuk menjaga kondisi kebugaran tubuhnya hal tersebut juga dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, karena karena gaji mereka kerap terhambat.

Bukan hanya itu, sebagai pemain profesional yang berkompetisi diliga amatir pemain juga mendapatkan kritikan keras dari berbagai kalangan, karena hal tersebut bisa membuat Andi Oddang dkk rentang terkena cedera, seperti yang terjadi pada bek kiri PSM Satrio Syam, terakhir dirinya kembali mengalami cedera pada engkelnya karena membela klub amatir diliga Ramadan.

Chief Executive Officer (CEO) PSM Rully Habibie, yang dikonfirmasi terkait para pemain PSM yang membela klub amatir tersebut mengungkapkan, jika pihaknya tidak melarang mereka untuk bermain, apalgi menurutnya hal tersebut sudah menjadi hobi pemainnya. "Namun saya harap para pemain bisa tahu diri, karena bisa saja kami melarang mereka untuk bermain," kata dia.

Meski demikian, Rully juga mengungkapkan, memberi kesempatan membela klub lain sebenarnya merupakan hal yang sangat dilematis buat pihaknya. "Disisi lain kita harus profesional, namun pembarian izin itu merupakan sisi humanisnya, bisa saja saya larang, apalagi saat ini pemain terikat kontrak dengan PSM," jelasnya.

Untuk itu, keponakan BJ Habibie yang mantan Presiden Republik Indonesia hanya bis berharap, para pemain bisa menjaga kondisinya dengan baik karena pada putaran kedua kompetisi semakin ketat. "Kita hanya berharap pemain jaga kondisi, apalagi nanti pada purtaran kedua semuanya harus siap," ucapnya.

Lebih jauh, pria berbadan tanbun ini menjelaskan, intinya para pemain harus mengikuti latihan rutin yang telah disiapkan oleh Imran Amirullah sebagai pelatih karateker. "Jadi kalau memang bertepatan jadwal latihan dan kompetisi diliga Ramadan, pemain tetap harus latihan, tinggal bagaimana mereka mengatur jadwalnya," jelasnya.

Sebelumnya sempat menjadi perbincangan, soal keputusan para pemain untuk membela klub amatir yang berkompetisi diliga Ramadan, apalagi sudah ada pemain yang pernah mengalami cedera saat bertanding. Ditambah lagi soal izin dari pihak managemen yang sebelumnya managemen tidak mengetahui aktivitas pemainnya mengisi bulan Ramadan. Apalagi sebelumnya, gaji para pemain kembali tertunggak, hingga membuat pemain mencari penghasilan dari membela klub lain.

Sementara itu, Imran Amirullah pelatih karateker PSM menjadikan liga Ramadan sebagai program latihan, apalagi memang hampir 80 persen pemain PSM yang ikut dalam kompetisi tersebut. "Selama Ramadhan ini pemain ikut kompetisi amatir sehingga hal itu sangat bagus untuk fisik dan skill pemain. Dan saya tidak masalah selama pemain tidak cedera," kata Imran.

Bukan hanya itu, kemarin jadwal latihan bertabrakan dengan jadwal beberapa pemain PSM yang berkompetisi diliga Ramadan bertanding hingga membuat Imran memajukan jadwal latihan para pemainnya. "Kita akan majukan jadwal latihan kita menjadi jam 3 (hari ini). Setelah itu pemain akan ikut liga Ramadhan. Dan saya pikir itu merupakan salah satu cara untuk mengasah kemampuan pemain," ujarnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9521 seconds (0.1#10.140)