Persijap siap dilego

Jum'at, 02 Agustus 2013 - 14:31 WIB
Persijap siap dilego
Persijap siap dilego
A A A
Sindonews.com – PT Jepara Raya Multitama selaku PT yang menaugi Persijap Jepara, mengancam bakal klub ke pihak luar, jika terus tidak ada perhatian dari stakeholder Jepara.

Rencana penjualan Persijap ini tidak lepas dari krisis finansial yang melanda tim berjulak laskar Kalinyamat ini. Bahkan akibat krisis finansial yang melada, gaji pemain Bulan Juli belum mampu dibayarkan.

CEO PT JRM Muhammad Said Bassalamah menyatakan, kondisi keuagan tim benar-benar tidak mampu untuk membayar gaji pemain. Jika hal ini diteruskan maka akan semakin mempersulit JRM sendiri.

Maka dari itu salah satu pilihan yang bisa diambil JRM untuk menyelamatkan Persijap adalah menjualnya ke pihak luar. Namunm tentunya jika di jual ke pihak luar, namuanya bakal bukan Persijap lagi. ”Pilihan menjual Persijap memang merupakan pilihan paling akhir, jika memang sudah benar-benar tidak bisa diselamatkan,” ujarnya.

Jika tidak ingin Persijap di jual, maka putaran kedua Indonesia Premier League (IPL), Persijap harus berhenti mengikuti kompetisi, karena sudah tidak memiliki dana operasional. Otomatis, dengan tidak mengikuti kompetisi, sudah pasti turun kasta ke Divisi Utama.

“Kita mau melanjutkan bagaimana kalau tidak memiliki dana operasional? Masak akan kita paksakan, lha wong yang orang Asli Jepara saja tidak mau membatu,”tandasnya.

Selama ini Basalamah mengaku kecewa dengan pengusaha-pengusaha yang menggantungkan hidupnya di Bumi Kartini, tetapi tidak mau sedikitpun memberikan bantuan kepada Persijap untuk mengarungi kompetisi IPL.

Terakhir Persijap di buat kecewa oleh pihak Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B. Pada pertemuan beberapa waktu lalu yang difasilitasi oleh Bupati Jepara, pihak PLTU sudah menyetakan siap membatu Persijap. Akan tetapi beberapa hari kemudian, menyetakan menolak proposal Persijap.

Dikatakan Basslamah, manajemen membuat alokasi anggaran sampai putaran pertama sebesar Rp3,5 miliar. Dana tersebut murni dari konsorsium, tanpa ada sponsor yang masuk. Sementara untuk putaran kedua setidaknya persijap membutuhkan dana sekitar Rp4 miliar.

Dia mengakui memang berat untuk mempertahankan Persijap jika terus-terusan tanpa adanya sumberdana dari sponsor. “Kami sepenuhnya serahkan ke masyarkat, apakah ingin Persijap ini bertahan atau tidak,” tandasnya.
(irc)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0759 seconds (0.1#10.140)