Sekretaris PSMS beber utang Indra Rp2,893 miliar
A
A
A
Sindonews.com - Klaim memiliki utang kepada pemain dan pelatih selama satu bulan gaji yang dilontarkan Ketua Umum PSMS versi PT Liga Indonesia (LI) Indra Sakti terbantahkan. Namun kali ini, tidak hanya sekadar berucap, ucapan Indra yang dinilai mengada-ada, juga dibuktikan dengan
rincian yang jelas.
Selama 10 bulan, Indra memiliki total utang Rp2.893.592.000 (dua miliar delapan ratus sembilan puluh tiga juta lima ratus sembilan puluh dua ribu rupiah) kepada pemain. Semua pemain baru menerima uang panjar pada 11 Januari 2013 lalu.
"Jadi enggak betul kalau dia bilang punya utang hanya satu bulan gaji. Kami sudah menghitung besaran uang yang dia harus keluarkan. Totalnya hampir tiga miliar," ujar Sekretaris Tim PSMS LI, Fityan Hamdy.
Ada tujuh bulan yakni desember 2012, April, Juni, Juli, Agustus dan September 2013, Indra berhutang lebih dari 200 juta rupiah , sedangkan Januari, Februari dan Maret, hutang Indra lebih dari 400 juta rupiah. Perbedaan besaran utang tersebut terjadi karena jumlah pemain putaran I dan II yang berbeda.
Tim PSMS Medan LI. seperti memiliki alasan-alasan baru untuk menjerat perilaku Ketua Umumnya, Indra Sakti Harahap yang dinilai lepas dari tanggung jawab membayarkan gaji pemain. Salah satunya, Fityan membantah ucapan Indra Sakti yang menyatakan kesepakatan kontrak antara pemain
dan klub bisa berubah seperti yang terdapat di pasal 17 pada draf kontrak.
"Memang kesepakatan bisa berubah, tetap dan ada adendum (perjanjian atau klausul tambahan), tapi itu harus ada kesepakatan antara pemain dan klub dan dilaporkan ke PT Liga lagi. Ini kan tidak," ungkapnya.
Selain itu, Indra juga penah mengatakan, di putaran II, dirinya tidak lagi bertanggung jawab soal gaji pemain PSMS, pelatih dan ofisial lantaran sudah diserahkan kepada Manajer tim, Sarwono. Namun menurut Fityan, perjanjian yang dibuat Indra tersebut keliru. "Pada perjanjian itu dia buat, pembayaran gaji delapan pemain baru di putaran II menjadi tanggung jawab manajer (Sarwono).
Dia tulis, "Maka saya mohon kepada bapak manajer dapat mengatasi masalah penggajian kepada pemain tersebut. Dan manakala hal tersebut tidak terlaksana, maka perjanjian kontrak secara otomatis terputus, karena keuangan PSMS yang ada. Demikian saya buat pernyataan ini, agar
tidak terdapat silang sengketa di kemudian hari".
''Jadi yang tidak dia tanggung itu hanya delapan pemain yang masuk di putaran II, sedangkan
pemain, pelatih dan ofisial lain, itu tetap dia yang tanggung kan. Dia terjebak dengan ucapannya sendiri," beber Fityan.
rincian yang jelas.
Selama 10 bulan, Indra memiliki total utang Rp2.893.592.000 (dua miliar delapan ratus sembilan puluh tiga juta lima ratus sembilan puluh dua ribu rupiah) kepada pemain. Semua pemain baru menerima uang panjar pada 11 Januari 2013 lalu.
"Jadi enggak betul kalau dia bilang punya utang hanya satu bulan gaji. Kami sudah menghitung besaran uang yang dia harus keluarkan. Totalnya hampir tiga miliar," ujar Sekretaris Tim PSMS LI, Fityan Hamdy.
Ada tujuh bulan yakni desember 2012, April, Juni, Juli, Agustus dan September 2013, Indra berhutang lebih dari 200 juta rupiah , sedangkan Januari, Februari dan Maret, hutang Indra lebih dari 400 juta rupiah. Perbedaan besaran utang tersebut terjadi karena jumlah pemain putaran I dan II yang berbeda.
Tim PSMS Medan LI. seperti memiliki alasan-alasan baru untuk menjerat perilaku Ketua Umumnya, Indra Sakti Harahap yang dinilai lepas dari tanggung jawab membayarkan gaji pemain. Salah satunya, Fityan membantah ucapan Indra Sakti yang menyatakan kesepakatan kontrak antara pemain
dan klub bisa berubah seperti yang terdapat di pasal 17 pada draf kontrak.
"Memang kesepakatan bisa berubah, tetap dan ada adendum (perjanjian atau klausul tambahan), tapi itu harus ada kesepakatan antara pemain dan klub dan dilaporkan ke PT Liga lagi. Ini kan tidak," ungkapnya.
Selain itu, Indra juga penah mengatakan, di putaran II, dirinya tidak lagi bertanggung jawab soal gaji pemain PSMS, pelatih dan ofisial lantaran sudah diserahkan kepada Manajer tim, Sarwono. Namun menurut Fityan, perjanjian yang dibuat Indra tersebut keliru. "Pada perjanjian itu dia buat, pembayaran gaji delapan pemain baru di putaran II menjadi tanggung jawab manajer (Sarwono).
Dia tulis, "Maka saya mohon kepada bapak manajer dapat mengatasi masalah penggajian kepada pemain tersebut. Dan manakala hal tersebut tidak terlaksana, maka perjanjian kontrak secara otomatis terputus, karena keuangan PSMS yang ada. Demikian saya buat pernyataan ini, agar
tidak terdapat silang sengketa di kemudian hari".
''Jadi yang tidak dia tanggung itu hanya delapan pemain yang masuk di putaran II, sedangkan
pemain, pelatih dan ofisial lain, itu tetap dia yang tanggung kan. Dia terjebak dengan ucapannya sendiri," beber Fityan.
(aww)