Go Green, ISG libatkan 3.500 becak hias
A
A
A
Sindonews.com - Program go green ikut mewarnai Islamic Solidarity Games (ISG) 2013. Karena itu, Panitia pelaksana daerah (ISG) akan mengerahkan 3.500 becak sebagai sarana transportasi pendukung selain shuttle bus.
Sebelumnya, pada saat pelaksanaan SEA Games XXVI tahun 2011 lalu, Panitia Inasoc Daerah juga melibatkan sebanyak 350 penarik becak sebagai alat transportasi bagi para atlet, official dan juga penonton didalah kawasan Jakabaring Sport City (JSC).
Meningkatnya jumlah penarik becak yang dilibatkan, tidak lain lantaran jumlah peserta ISG lebih banyak yakni 32 negara, sementara SEA Games hanya 11 negara. Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Selatan (Sumsel) Muddai Madang mengatakan, pada prinsipnya teknis pelaksanaan khususnya dalam bidang transportasi didalam JSC hampir sama seperti saat SEA Games lalu.
Pasalnya, dengan konsep go green, maka selama pertandingan berlangsung yakni mulai 22 September – 1 Oktober kawasan JSC akan bebas asap. Oleh karena itulah segala jenis kendaraan dilarang masuk kecuali shuttle bus yang menggunakan bahan baker gas.
''Para penarik becak ini akan diberikan seragam khusus dan diberikan honor. Selain itu becak mereka juga akan dihias agar seragam dan terlihat menarik. Dengan melibatkan para penarik becak ini, maka kita berharap pelaksanaan ISG juga menyentuh semua kalangan,”ujarnya.
Selain itu, dengan adanya becak di areal JSC, maka atlet-atlet dari Negara peserta bisa merasakan langsung bagaimana sensasi menjadi penumpang kendaraan roda tiga itu. Dia juga menjelaskan, para penarik becak ini didapat dari masing-masing pangkalan becak yang ada di kota Palembang.
''Jadi tiap pangkalan masing-masing mengirimkan minimal 2 atau 3 becak. Rencananya, setelah lebaran nanti para penarik becak yang terlibat akan dikumpulkan untuk mengikuti briefing, sehingga mereka tahu dan paham apa saja yang menjadi tugasnya,”lanjutnya.
Terpisah, Gubernur Sumsel, Alex Noerdin mengungkapkan, becak dipilih sebagai salah satu alat pendukung transportasi karena sarana angkutan masyarakat Palembang itu bebas polusi dan unik, sehingga ada kesan etnik dan tradisional bagi setiap orang yang menjadi penumpangnya.
"Sebanyak 3.500 unit becak itu nantinya akan disiagakan di kawasan venues yang dipergunakan dalam pertandingan ISG dan Wisma Atlet di Jakabaring. Selain sebagai transportasi bagi atlet menuju venues, juga sarana transportasi bagi atlet yang ingin berkeliling di Jakabaring,”paparnya.
Sebelumnya, pada saat pelaksanaan SEA Games XXVI tahun 2011 lalu, Panitia Inasoc Daerah juga melibatkan sebanyak 350 penarik becak sebagai alat transportasi bagi para atlet, official dan juga penonton didalah kawasan Jakabaring Sport City (JSC).
Meningkatnya jumlah penarik becak yang dilibatkan, tidak lain lantaran jumlah peserta ISG lebih banyak yakni 32 negara, sementara SEA Games hanya 11 negara. Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Selatan (Sumsel) Muddai Madang mengatakan, pada prinsipnya teknis pelaksanaan khususnya dalam bidang transportasi didalam JSC hampir sama seperti saat SEA Games lalu.
Pasalnya, dengan konsep go green, maka selama pertandingan berlangsung yakni mulai 22 September – 1 Oktober kawasan JSC akan bebas asap. Oleh karena itulah segala jenis kendaraan dilarang masuk kecuali shuttle bus yang menggunakan bahan baker gas.
''Para penarik becak ini akan diberikan seragam khusus dan diberikan honor. Selain itu becak mereka juga akan dihias agar seragam dan terlihat menarik. Dengan melibatkan para penarik becak ini, maka kita berharap pelaksanaan ISG juga menyentuh semua kalangan,”ujarnya.
Selain itu, dengan adanya becak di areal JSC, maka atlet-atlet dari Negara peserta bisa merasakan langsung bagaimana sensasi menjadi penumpang kendaraan roda tiga itu. Dia juga menjelaskan, para penarik becak ini didapat dari masing-masing pangkalan becak yang ada di kota Palembang.
''Jadi tiap pangkalan masing-masing mengirimkan minimal 2 atau 3 becak. Rencananya, setelah lebaran nanti para penarik becak yang terlibat akan dikumpulkan untuk mengikuti briefing, sehingga mereka tahu dan paham apa saja yang menjadi tugasnya,”lanjutnya.
Terpisah, Gubernur Sumsel, Alex Noerdin mengungkapkan, becak dipilih sebagai salah satu alat pendukung transportasi karena sarana angkutan masyarakat Palembang itu bebas polusi dan unik, sehingga ada kesan etnik dan tradisional bagi setiap orang yang menjadi penumpangnya.
"Sebanyak 3.500 unit becak itu nantinya akan disiagakan di kawasan venues yang dipergunakan dalam pertandingan ISG dan Wisma Atlet di Jakabaring. Selain sebagai transportasi bagi atlet menuju venues, juga sarana transportasi bagi atlet yang ingin berkeliling di Jakabaring,”paparnya.
(aww)