Pemain PSMS kompak seret Indra Sakti ke pengadilan
A
A
A
Sindonews.com - Gerah tidak mendapat tanggapan dari Ketua Umum PSMS PT LI, Indra Sakti, pemain, pelatih dan dan ofisial PSMS Medan mengambil jalan terakhir. Mereka menempuh jalan hukum agar Indra Sakti membayarkan gaji pemain.
Bahkan, untuk urusan yang satu ini, seluruh pemain dan mantan pemain PSMS LI yang dipecat musim ini beserta pelatih, Suimin Diharja juga sepakat untuk membawa Indra ke ranah hukum. Beberapa pertemuan pun dilakukan untuk menyatukan langkah. Markas Kebun Bunga yang pasca kompetisi berakhir sepi mendadak ramai dengan pertemuan orang yang merasa ditindas oleh Indra Sakti. Nama-nama seperti Herman Batak, Aun Carbiny, Andre Sitepu, Rudi Hartono terlihat hadir di beberapa pertemuan.
Sekretaris tim PSMS, Fityan Hamdy mengatakan berkas-berkas seperti bukti-bukti perjanjian kontrak, kesepakatan-kesepakatan lain yang bisa sebagai bukti sudah disiapkan. Pihaknya akan terus mengumpulkan surat-surat lain yang bisa dijadikan sebagai bentuk pelanggaran yang dilakukan Indra Sakti. "Berkas-berkas, bukti otentik termasuk draft kontrak tentunya jadi bukti kuat. Inti tuntutan itu pembayaran gaji. Draft kontrak asli, bukan hasil foto kopi," ujarnya.
Saat ini pihaknya tengah menyiapkan kuasa hukum. Beberapa sosok pengacara tengah dipertimbangkan menjadi kuasa hukum PSMS untuk menyeret Indra ke pengadilan. "Nanti kami memberikan surat kuasa kepada pengacara. Setelah dia pelajari nanti langsung dia yang menyiapkan surat somasi. Yang pasti secepatnya usai Idul Fitri," ujarnya.
Sedangkan Suimin mengatakan, kesepakatan pelatih, ofisial pemain dan mantan pelatih dan pemain tersebut merupakan tindak lanjut dari kondisi miris yang menimpa tim di putaran pertama maupun pemain yang masih dipertahankan hingga akhir kompetisi resah menunggu gaji.
Suimin mengatakan, awalnya, sejumlah pemain menanyakan kepadanya perihal aksi selanjutnya yang harus dilakukan.
"Pemain menanyakan ke Abang. Jadi lewat Fityan, Abang minta mereka kumpul. Karena memang sebelumnya abang juga sudah bilang ke pemain kalau kami mau buat gerakan. Ini bukan aksi individu tapi semua yang dirugikan," ujarnya.
Mantan pelatih Persikabo Bogor, Persitara Jakarta Utara, Persijap Jepara dan Sriwijaya FC itu mengatakan, target mereka, para pemain bisa mendapatkan hak karena mereka sudah cukup bersabar. Namun karena jalur kekeluargaan mendapat respons negatif dari Indra, jalur hukum menjadi opsi terakhir. "Karena memang tidak ada itikad baik dia, ya sudah, sampai ketemu di meja hijau," ujarnya.
Suimin mengatakan jika kondisi ini dibiarkan, PSMS akan terus mengalaminya dari masa ke masa. Pengurus baru yang tidak tahu bekerja akan memanfaatkan situasi yang sama yang akhirnya akan merugikan pemain.
"Kami berharap kami yang terakhir. Jangan sampai ada lagi korban-korban berikutnya. Dampaknya ke PSMS jika pengelolaannya tidak becus. Korbannya ya kami-kami ini," pungkasnya
Bahkan, untuk urusan yang satu ini, seluruh pemain dan mantan pemain PSMS LI yang dipecat musim ini beserta pelatih, Suimin Diharja juga sepakat untuk membawa Indra ke ranah hukum. Beberapa pertemuan pun dilakukan untuk menyatukan langkah. Markas Kebun Bunga yang pasca kompetisi berakhir sepi mendadak ramai dengan pertemuan orang yang merasa ditindas oleh Indra Sakti. Nama-nama seperti Herman Batak, Aun Carbiny, Andre Sitepu, Rudi Hartono terlihat hadir di beberapa pertemuan.
Sekretaris tim PSMS, Fityan Hamdy mengatakan berkas-berkas seperti bukti-bukti perjanjian kontrak, kesepakatan-kesepakatan lain yang bisa sebagai bukti sudah disiapkan. Pihaknya akan terus mengumpulkan surat-surat lain yang bisa dijadikan sebagai bentuk pelanggaran yang dilakukan Indra Sakti. "Berkas-berkas, bukti otentik termasuk draft kontrak tentunya jadi bukti kuat. Inti tuntutan itu pembayaran gaji. Draft kontrak asli, bukan hasil foto kopi," ujarnya.
Saat ini pihaknya tengah menyiapkan kuasa hukum. Beberapa sosok pengacara tengah dipertimbangkan menjadi kuasa hukum PSMS untuk menyeret Indra ke pengadilan. "Nanti kami memberikan surat kuasa kepada pengacara. Setelah dia pelajari nanti langsung dia yang menyiapkan surat somasi. Yang pasti secepatnya usai Idul Fitri," ujarnya.
Sedangkan Suimin mengatakan, kesepakatan pelatih, ofisial pemain dan mantan pelatih dan pemain tersebut merupakan tindak lanjut dari kondisi miris yang menimpa tim di putaran pertama maupun pemain yang masih dipertahankan hingga akhir kompetisi resah menunggu gaji.
Suimin mengatakan, awalnya, sejumlah pemain menanyakan kepadanya perihal aksi selanjutnya yang harus dilakukan.
"Pemain menanyakan ke Abang. Jadi lewat Fityan, Abang minta mereka kumpul. Karena memang sebelumnya abang juga sudah bilang ke pemain kalau kami mau buat gerakan. Ini bukan aksi individu tapi semua yang dirugikan," ujarnya.
Mantan pelatih Persikabo Bogor, Persitara Jakarta Utara, Persijap Jepara dan Sriwijaya FC itu mengatakan, target mereka, para pemain bisa mendapatkan hak karena mereka sudah cukup bersabar. Namun karena jalur kekeluargaan mendapat respons negatif dari Indra, jalur hukum menjadi opsi terakhir. "Karena memang tidak ada itikad baik dia, ya sudah, sampai ketemu di meja hijau," ujarnya.
Suimin mengatakan jika kondisi ini dibiarkan, PSMS akan terus mengalaminya dari masa ke masa. Pengurus baru yang tidak tahu bekerja akan memanfaatkan situasi yang sama yang akhirnya akan merugikan pemain.
"Kami berharap kami yang terakhir. Jangan sampai ada lagi korban-korban berikutnya. Dampaknya ke PSMS jika pengelolaannya tidak becus. Korbannya ya kami-kami ini," pungkasnya
(aww)