Indonesia bidik satu gelar juara
A
A
A
Sindonews.com – Pebulutangkis-pebulutangkis muda terbaik Indonesia tengah mematangkan persiapannya jelang tampil di Kejuaraan Dunia Yunior 2013. Kejuaraan ini dijadwalkan akan dilangsungkan pada 23 Oktober – 3 November 2013 di Bangkok, Thailand.
Sejak minggu lalu, PBSI telah memanggil sejumlah pemain dari klub untuk berlatih bersama di Pelatnas Cipayung. Pelatih ganda putra Sigit Budiarto mengatakan persiapan menuju event akbar tersebut lebih intensif dan lebih panjang dibandingkan kejuaraan sebelumnya, Asia Junior Championships 2013.
“Menurut saya persiapan sekarang lebih bagus, karena lebih terfokus dibanding Asia Junior Championships 2013 dan Kejuaraan Dunia Yunior 2012. Intinya persiapannya lebih baik dan bisa dapat sparring dari senior, dapat pengalaman, ini modal untuk pemain muda yang akan berlaga di kejuaraan besar,” kata Sigit yang dijumpai di Pelatnas Cipayung, Selasa (20/8) sore dilansir situs PBSI.
Tim Indonesia diharapkan minimal dapat mempertahankan gelar juara di nomor ganda campuran yang telah diraih dua tahun berturut-turut lewat partai all Indonesian final. Pada tahun 2012, pasangan Edi Subaktiar/Melati Daeva Octavianti mengukuhkan diri menjadi pasangan ganda campuran junior terbaik dunia usai mengalahkan rekan senegaranya, Alfian Eko Prasetya/Shela Devi Aulia.
Sementara di Kejuaraan Dunia Yunior 2011, Alfian yang kala itu berpasangan dengan Gloria Emmanuelle Widjaja sukses membawa pulang gelar juara dunia junior ganda campuran. Di final, mereka juga menundukkan sesama pasangan Indonesia, Ronald Alexander/Tiara Rosalia Nuraidah.
“Kami mencoba untuk mempertahankan apa yang pernah dicapai dua tahun terakhir, yaitu satu gelar dari all Indonesian final. Tetapi, kami akan berusaha juga untuk menambah perolehan gelar juara dunia junior di sektor lain, entah itu di ganda putra, ganda putri atau tunggal putra dan putri” tambah Sigit, juara dunia ganda putra 1997 bersama Candra Wijaya ini.
Sejak minggu lalu, PBSI telah memanggil sejumlah pemain dari klub untuk berlatih bersama di Pelatnas Cipayung. Pelatih ganda putra Sigit Budiarto mengatakan persiapan menuju event akbar tersebut lebih intensif dan lebih panjang dibandingkan kejuaraan sebelumnya, Asia Junior Championships 2013.
“Menurut saya persiapan sekarang lebih bagus, karena lebih terfokus dibanding Asia Junior Championships 2013 dan Kejuaraan Dunia Yunior 2012. Intinya persiapannya lebih baik dan bisa dapat sparring dari senior, dapat pengalaman, ini modal untuk pemain muda yang akan berlaga di kejuaraan besar,” kata Sigit yang dijumpai di Pelatnas Cipayung, Selasa (20/8) sore dilansir situs PBSI.
Tim Indonesia diharapkan minimal dapat mempertahankan gelar juara di nomor ganda campuran yang telah diraih dua tahun berturut-turut lewat partai all Indonesian final. Pada tahun 2012, pasangan Edi Subaktiar/Melati Daeva Octavianti mengukuhkan diri menjadi pasangan ganda campuran junior terbaik dunia usai mengalahkan rekan senegaranya, Alfian Eko Prasetya/Shela Devi Aulia.
Sementara di Kejuaraan Dunia Yunior 2011, Alfian yang kala itu berpasangan dengan Gloria Emmanuelle Widjaja sukses membawa pulang gelar juara dunia junior ganda campuran. Di final, mereka juga menundukkan sesama pasangan Indonesia, Ronald Alexander/Tiara Rosalia Nuraidah.
“Kami mencoba untuk mempertahankan apa yang pernah dicapai dua tahun terakhir, yaitu satu gelar dari all Indonesian final. Tetapi, kami akan berusaha juga untuk menambah perolehan gelar juara dunia junior di sektor lain, entah itu di ganda putra, ganda putri atau tunggal putra dan putri” tambah Sigit, juara dunia ganda putra 1997 bersama Candra Wijaya ini.
(irc)