Keuangan sekarat, Persis cuma main di kandang
A
A
A
Sindonews.com - Masa depan Persis Solo versi LPIS di kompetisi Divisi Utama LPIS sedikit menemui titik terang. Krisis finansial akut dideranya tidak membuat tim Laskar Sambernyawa mengibarkan bendera putih dalam mengarungi kompetisi yang diikuti.
Namun, untuk mewujudkan ambisi finis di papan atas, sangat sulit teralisasi. Pasalnya, meski Persis LPIS siap menyelesaikan kompetisi, namun hanya sanggup menjalani laga kandang. Untuk sebagian besar laga tandang, kemungkinan dilepasnya karena ketiadaan anggaran.
"Belum ada keputusan resmi dari manajemen. Namun, kemungkinan besar kita tetap lanjut
(menyelesaikan kompetisi) meski hanya saat bermain di kandang," kata asisten pelatih Sri Widadi.
Langkah ini ditempuh karena kondisi keuangan Persis LPIS dalam keadaan sekarat. Tim tidak sanggup menyediakan anggaran untuk menjalani laga tandang. Sedangkan untuk laga kandang, relatif bisa dilaksanakan karena mendapat pemasukan dari penjualan tiket penonton meski harus
dipotong untuk biaya sewa dan pengamanan.
Untuk laga tandang, kemungkinan besar memang dilepas. Hanya saja untuk laga tandang melawan Persewon Wondama akan tetap diikuti mengingat jarak yang relatif dekat. Persewon yang bermarkas di Stadion Pandanarang Boyolali masih dalam jangkauan manajemen Persis LPIS.
Managemen siap menjalani laga tersebut meski datang beberapa jam sebelum laga digelar. Langkah ini untuk menghemat biaya karena tidak harus mengeluarkan anggaran untuk akomodasi perhotelan. "Persis siap berangkat beberapa jam sebelum laga dimulai, jarak Solo - Boyolali
relatif dekat," imbuhnya.
Jika kebijakan tersebut benar-benar dilaksanakan, Persis LPIS siap menjalani dua laga kandang yang dimajukan jadwalnya, masing-masing menjamu Persibangga Purbalingga (25/8) dan PSS Sleman (29/8). Dua laga kandang ini setidaknya bisa dijadikan momen untuk mengeruk keuntungan
dari penjualan tiket.
Namun, yang menjadi persoalan adalah armada tim yang berdiri sejak 1923 ini belum komplet. Sampai H-5 sebelum kick-off kontra Persibangga, pemain Persis LPIS belum sepenuhnya merapat ke Solo, termasuk menjalani latihan.
Manajemen baru menginventarisir pemain yang dianggap siap menjalani laga pada 25 Agustus tersebut. Dari inventarisasi yang dilakukan hanya 12 pemain yang dianggap siap. Jumlah yang sangat minim untuk ukuran tim sepak bola.
Mereka yang dianggap siap oleh manajemen adalah I Komang Putra dan Johan Setiawan (kiper), Roni Ardian, Rusdiansyah, Yogi Alfian, Dwi Djoko Prihatin (belakang), Bayu Andra, Diva Tarkas, Sidik, Andrid Wibowo, Yunet Hadianto (tengah) dan Ferry Anto (depan).
Namun, untuk mewujudkan ambisi finis di papan atas, sangat sulit teralisasi. Pasalnya, meski Persis LPIS siap menyelesaikan kompetisi, namun hanya sanggup menjalani laga kandang. Untuk sebagian besar laga tandang, kemungkinan dilepasnya karena ketiadaan anggaran.
"Belum ada keputusan resmi dari manajemen. Namun, kemungkinan besar kita tetap lanjut
(menyelesaikan kompetisi) meski hanya saat bermain di kandang," kata asisten pelatih Sri Widadi.
Langkah ini ditempuh karena kondisi keuangan Persis LPIS dalam keadaan sekarat. Tim tidak sanggup menyediakan anggaran untuk menjalani laga tandang. Sedangkan untuk laga kandang, relatif bisa dilaksanakan karena mendapat pemasukan dari penjualan tiket penonton meski harus
dipotong untuk biaya sewa dan pengamanan.
Untuk laga tandang, kemungkinan besar memang dilepas. Hanya saja untuk laga tandang melawan Persewon Wondama akan tetap diikuti mengingat jarak yang relatif dekat. Persewon yang bermarkas di Stadion Pandanarang Boyolali masih dalam jangkauan manajemen Persis LPIS.
Managemen siap menjalani laga tersebut meski datang beberapa jam sebelum laga digelar. Langkah ini untuk menghemat biaya karena tidak harus mengeluarkan anggaran untuk akomodasi perhotelan. "Persis siap berangkat beberapa jam sebelum laga dimulai, jarak Solo - Boyolali
relatif dekat," imbuhnya.
Jika kebijakan tersebut benar-benar dilaksanakan, Persis LPIS siap menjalani dua laga kandang yang dimajukan jadwalnya, masing-masing menjamu Persibangga Purbalingga (25/8) dan PSS Sleman (29/8). Dua laga kandang ini setidaknya bisa dijadikan momen untuk mengeruk keuntungan
dari penjualan tiket.
Namun, yang menjadi persoalan adalah armada tim yang berdiri sejak 1923 ini belum komplet. Sampai H-5 sebelum kick-off kontra Persibangga, pemain Persis LPIS belum sepenuhnya merapat ke Solo, termasuk menjalani latihan.
Manajemen baru menginventarisir pemain yang dianggap siap menjalani laga pada 25 Agustus tersebut. Dari inventarisasi yang dilakukan hanya 12 pemain yang dianggap siap. Jumlah yang sangat minim untuk ukuran tim sepak bola.
Mereka yang dianggap siap oleh manajemen adalah I Komang Putra dan Johan Setiawan (kiper), Roni Ardian, Rusdiansyah, Yogi Alfian, Dwi Djoko Prihatin (belakang), Bayu Andra, Diva Tarkas, Sidik, Andrid Wibowo, Yunet Hadianto (tengah) dan Ferry Anto (depan).
(aww)