Hitam dan Putih seorang Greg Nwokolo

Kamis, 22 Agustus 2013 - 16:16 WIB
Hitam dan Putih seorang Greg Nwokolo
Hitam dan Putih seorang Greg Nwokolo
A A A
Sindonews.com - Pemain tim nasional (Timnas) Greg Nwokolo masih menjadi bahan pemberitaan gencar di berbagai media. Kasusnya dugaan penganiayaan Rahelia Geby terus menjadi santapan publik, hampir sama dengan kasus yang pernah menimpa pemain naturalisasi lainnya, Diego Michiels.

Kasus ini mungkin menjadi pertaruhan karir Greg Nwokolo yang sebenarnya menanjak, baik di klubnya Arema Cronous maupun Timnas Indonesia. Arema sendiri masih menyikapi kasus Greg dengan positif dan tetap mendukung secara moril pemain yang telah mencetak 11 gol untuk Singo Edan tersebut.

Wajar jika Arema sendiri ketar-ketir menunggu kepastian kasus Greg dengan Geby. Maklum, sebagai kapten tim Arema, pemain kelahiran Nigeria itu dianggap sebagai sosok yang selayaknya memberikan contoh bagi timnya. Perkembangan terakhir, Greg mendapat libur khusus untuk menyelesaikan kasusnya.

''Greg sempat mengikuti latihan, tapi Arema memberikan libur khusus untuk dia terkait penyelesaian masalahnya di Jakarta. Tentu kami berharap dia secepatnya bisa kembali ke Malang dan bergabung dengan tim. Samapi sekarang sikap saya tetap sama, yakni mendukung Greg,” ujar Pelatih Arema Cronous Rahmad Darmawan.

Sejauh ini, pelatih, manajemen maupun supporter Aremania, berada di belakang Greg dan yakin pemainnya itu tidak melakukan kesalahan yang dituduhkan. Namun semuanya tetap kembali ke proses hukum dan Greg bakal sangat mengecewakan Aremania jika benar itu terbukti.

Perjalanan pemain berusia 27 tahun tersebut musim ini tidak begitu mulus, tepatnya setelah terjadi merger antara Arema FC dengan Pelita Jaya. Ada sejumlah momen positif dan negatif yang sempat dialami Greg selama berkostum Arema Cronous, walau secara umum dia tetaplah aset penting bagi Singo Edan. Berikut jatuh bangun Greg musim ini:

Sering Cedera

Dibanding pemain Arema Cronous lainnya, Greg adalah pemain yang paling sering mendapatkan cedera. Dia bahkan sudah absen di beberapa pertandingan awal ISL 2013 karena cedera sejak pra musim. Cedera itulah yang membuat Greg telat bersinar di Singo Edan, sekaligus sedikit kalah pamor dengan dua striker lainnya, Alberto 'Beto' Goncalves dan Christian Gonzales. Di pertengahan musim dia kembali cedera dan sempat kembali menghilang dari tim utama. Tak terbantahkan, cedera menjadi hantu yang paling menakutkan bagi Greg musim ini.

Individualis

Greg Nwokolo adalah pemain berposisi striker yang bisa berperan sebagai sayap maupun gelandang serang. Di bawah arahan Rahmad Darmawan, dia lebih sering berposisi striker sayap. Maklum, keunggulan pemain ini adalah kecepatan serta dribble yang cukup apik. Sayangnya tak semua suka dengan gaya permainan individual yang kerap dipertontonkan. Sebagian Aremania sempat merasa 'gemas' dengan permainan individual yang dianggap kurang efektif. Namun akhirnya Greg mulai bisa beradaptasi dengan permainan tim Singo Edan.

Quattrick

Puncak perjalanan Greg Nwokolo di Stadion Kanjuruhan terjadi pada 4 Juli 2013. menghadapi tim penghuni dasar klasemen PSPS Pekanbaru, pemilik nama lengkap Gregory Junior Nwokolo mencetak quattrick alias empat gol sekaligus. Itulah penampilan terbaik Greg bersama Arema. Baik dari sisi permainan tim maupun sebagai pencetak gol, dia bermain dengan sempurna. Performa seperti itulah yang selalu diimpikan Aremania dari pemain berpostur 175 cm. Catatan 11 gol juga termasuk catatan yang lumayan bagus mengingat Greg selama ini tidak diposisikan sebagai striker utama.

Debut Timnas

Setelah berjuang selama dua tahun lebih, Greg akhir menjadi Warna Negara Indonesia (WNI). Berstatus sebagai pemain naturalisasi, dia akhirnya menjalani debut sebagai penggawa Timnas Indonesia pada awal Mei 2013, ketika Indonesia menghadapi Arab Saudi di pertandingan Pra-Piala Asia. Walau masuk sebagai pemain pemain pengganti, Greg menganggap momen itu luar biasa hingga tak mencuci jersey-nya. Pada kesempatan berikutnya, Greg terus menjadi pilihan utama timnas di pertandingan resmi maupun ujicoba.

Dugaan Penganiayaan

Kegemilangan karir Greg untuk sementara harus terhenti karena laporan penganiayaan dari seorang perempuan bernama Rahelia Geby. Walau masih dalam proses hukum, ini sudah menjadi pukulan telak bagi Greg sebagai pemain sepakbola profesional. Baik bagi Arema Cronous maupun Timnas Indonesia, kasus Greg bisa mendatangkan malu seandainya terbukti di depan hukum. Kasus ini menjadi masalah terbesar bagi Greg sejak menjalani debutnya di sepakbola Indonesia sembilan tahun silam.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6841 seconds (0.1#10.140)