Pesilat Ragunan gondol tiga emas di Lampang
A
A
A
Sindonews.com - Hari kedua pelaksanaan International Sports School Games di Lampang, Thailand, Sabtu (24/8), pencak silat di mana atlet Ragunan mendapat 3 emas dan SKO Kaltim meraih 4 emas.
menurut Isnanta, kalau atlet pencak silat Vietnam ikut even ini belum tentu kita bisa meraih emas sebanyak itu karena terbukti dalam ASEAN Schools Games yang berlangsung di Hanoi dua bulan lalu, Vietnam benar-benar menguasai olehraga bela diri yang berasal dari Indonesia ini.
"Setelah mengamati pertandingan renang dan pencak silat ini saya menyimpulkan bahwa Singapura bisa manjadi raja di kolam renang karena perenang-perenang mereka dipersiapkan sejak bangku SMP, bahkan ada yang sejak SD, sementara Ragunan dan Kaltim serta SKO di Riau, Sumatera Selatan dan Jawa Timur levelnya SMA. Itu artinya, atlet dipersiapkan setelah mereka masuk SMA," kata Isnanta tertulis dalam keterangan persnya.
Sebagai solusi, Isnanta berharap MoU antara Kemenpora, Kemendiknas dan Kemendagri yang ditandatangani pada puncak Hari Olahraga Nasional di Yogyakarta bulan depan agar tidak berhenti sebagai MoU tetap segera ditindak lanjuti.
"Dalam MoU yang penandatanganannya disaksikan Presiden SBY itu ditegaskan rencana pembentukan SKO di 33 provinsi, sementara saat ini Indonesia hanya memiliki 5 Sekolah Khusus Olahraga masing-masing di Jakarta, Balaikpapan, Pekanbaru, Palembang dan Sidoarjo. Kalau mamsing-masing provinsi sudah memiliki SKO sendiri, setidaknya pembinaan atlet bisa merata di tiap daerah," kata Isnanta.
menurut Isnanta, kalau atlet pencak silat Vietnam ikut even ini belum tentu kita bisa meraih emas sebanyak itu karena terbukti dalam ASEAN Schools Games yang berlangsung di Hanoi dua bulan lalu, Vietnam benar-benar menguasai olehraga bela diri yang berasal dari Indonesia ini.
"Setelah mengamati pertandingan renang dan pencak silat ini saya menyimpulkan bahwa Singapura bisa manjadi raja di kolam renang karena perenang-perenang mereka dipersiapkan sejak bangku SMP, bahkan ada yang sejak SD, sementara Ragunan dan Kaltim serta SKO di Riau, Sumatera Selatan dan Jawa Timur levelnya SMA. Itu artinya, atlet dipersiapkan setelah mereka masuk SMA," kata Isnanta tertulis dalam keterangan persnya.
Sebagai solusi, Isnanta berharap MoU antara Kemenpora, Kemendiknas dan Kemendagri yang ditandatangani pada puncak Hari Olahraga Nasional di Yogyakarta bulan depan agar tidak berhenti sebagai MoU tetap segera ditindak lanjuti.
"Dalam MoU yang penandatanganannya disaksikan Presiden SBY itu ditegaskan rencana pembentukan SKO di 33 provinsi, sementara saat ini Indonesia hanya memiliki 5 Sekolah Khusus Olahraga masing-masing di Jakarta, Balaikpapan, Pekanbaru, Palembang dan Sidoarjo. Kalau mamsing-masing provinsi sudah memiliki SKO sendiri, setidaknya pembinaan atlet bisa merata di tiap daerah," kata Isnanta.
(wbs)