PSIS tumbang di kandang Persebaya
A
A
A
Sindonews.com – PSIS Semarang harus pulang dengan muka tertunduk setelah, digelontor dua gol tanpa balas oleh tuan rumah Persebaya pada laga lanjutan babak 12 besar Divisi Utama Liga Indonesia, di Stadion Kobangdikal, Bumi Moro Surabaya, Minggu (25/8). Kekalahan ini menjadi kekalahan kelima bagi PSIS sepanjang kompetisi Divisi Utama musim ini.
Kemenangan ini, membuat Persebaya kokoh di puncak klasmen sementara Grup B dengan torehan 11 poin, dan sekaligus melenggangkan tim berjuluk Bajul Ijo ini lolos ke empat besar dan promosi ke ISL. Sementara bagi PSIS hasil ini tidak ada pengaruhnya sama sekali bagi, karena memang sejak awal, PSIS sudah tidak mungkin bisa melaju ke ISL.
Pada pertandingan yang digelar tanpa penonton ini tuan rumah Persebaya langsung melakukan serangan cepat sesaat setelah wasit meniup peluit tanda babak pertama dimulai. Serangan cepat yang dilakukan Uston Nawawi dkk, berbuah manis. Berawal dari tendangan bebas Uston Nawawi, dari luar kotak penalti Jabalette ‘Dennis’ Bedalbe berhasil menyarangkan bola ke gawang PSIS yang dijaga Ghoni Yanuar, pada menit pertama.
Gol cepat ini membuat mental anak-anak asuh Firmandoyo, sempat menurun, dan membuat skema permainan anak-anak Semarang tanpa arah. Mereka kesulitan untuk membangun serangan.
Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Uston Nawawi CS, untuk menambah keunggulan. Persebaya yang lebih menguasai jalannya pertandingan, terus melakukan serangan yang langsung mengarah ke jantung pertahanan PSIS.
Persebaya akhirnya mampu menambah keunggulan menjadi 2-0 melalui Febriyanto Hamzah. Gol kedua Persebaya, terjadi melalui skema serangan yang cukup baik. Firmansyah Aprilianto yang berhasil menerobos barisan belakang PSIS berhasil mengirimkan umpan matang ke arah gawang yang langsung disambut sundulan oleh Ferbriyanto. Keunggulan Persebaya bertahan hingga turun minum.
Pada babak kedua, PSIS bermain lebih tenang. Meski ball position masih dikuasi oleh tuan rumah, namun upaya Uston Nawawi dkk untuk menambah keunggulan selalu berhasil dikandaskan barisan belakan PSIS.
Meski, secara permainan kalah, bukan berarti PSIS tanpa melakukan serangan ke jantung pertahanan Persebaya. PSIS sesekali mengandalkan serangan balik cepat dan berapa kali mengancam gawang Persebaya. Salah satunya melalui tendangan bebas Addison Alves. Namun, sayang tendangan bebasnya pada menit ke 70 dari luar kotak penalti, melambung tipis di atas mistar gawang.
Upaya serangan yang dilakukan PSIS, tak membuahkan hasil. Hingga peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan dibunyikan, skor 2-0 untuk kemenangan tuan rumah tidak berubah.
Meski menelan kekalahan, General Manager PSIS Semarang Ferdinand Hindiarto, memuji penampilan dan perjuangan para pemainnya. Menurutnya banyaknya materi pemain muda seperti Rico Fernanda, Hari Nur, Fauzan Fajri, dan pemain muda lainya yang saat ini ada di dalam skuad bisa dijadikan fondasi yang kokoh untuk mengarungi musim depan.”Penampilan anak-anak bermain cukup baik, mereka kerja keras untuk meredam setiap serangan yang dilakukan oleh lawan,” katanya.
Menurutnya kekalahan timnya, karena Persebaya lebih siap untuk menghadapi pertandingan.”Saya salut dengan pemain-pemain muda kita, mereka tampil cukup baik,tanpa menyerah,”tandasnya.
Kemenangan ini, membuat Persebaya kokoh di puncak klasmen sementara Grup B dengan torehan 11 poin, dan sekaligus melenggangkan tim berjuluk Bajul Ijo ini lolos ke empat besar dan promosi ke ISL. Sementara bagi PSIS hasil ini tidak ada pengaruhnya sama sekali bagi, karena memang sejak awal, PSIS sudah tidak mungkin bisa melaju ke ISL.
Pada pertandingan yang digelar tanpa penonton ini tuan rumah Persebaya langsung melakukan serangan cepat sesaat setelah wasit meniup peluit tanda babak pertama dimulai. Serangan cepat yang dilakukan Uston Nawawi dkk, berbuah manis. Berawal dari tendangan bebas Uston Nawawi, dari luar kotak penalti Jabalette ‘Dennis’ Bedalbe berhasil menyarangkan bola ke gawang PSIS yang dijaga Ghoni Yanuar, pada menit pertama.
Gol cepat ini membuat mental anak-anak asuh Firmandoyo, sempat menurun, dan membuat skema permainan anak-anak Semarang tanpa arah. Mereka kesulitan untuk membangun serangan.
Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Uston Nawawi CS, untuk menambah keunggulan. Persebaya yang lebih menguasai jalannya pertandingan, terus melakukan serangan yang langsung mengarah ke jantung pertahanan PSIS.
Persebaya akhirnya mampu menambah keunggulan menjadi 2-0 melalui Febriyanto Hamzah. Gol kedua Persebaya, terjadi melalui skema serangan yang cukup baik. Firmansyah Aprilianto yang berhasil menerobos barisan belakang PSIS berhasil mengirimkan umpan matang ke arah gawang yang langsung disambut sundulan oleh Ferbriyanto. Keunggulan Persebaya bertahan hingga turun minum.
Pada babak kedua, PSIS bermain lebih tenang. Meski ball position masih dikuasi oleh tuan rumah, namun upaya Uston Nawawi dkk untuk menambah keunggulan selalu berhasil dikandaskan barisan belakan PSIS.
Meski, secara permainan kalah, bukan berarti PSIS tanpa melakukan serangan ke jantung pertahanan Persebaya. PSIS sesekali mengandalkan serangan balik cepat dan berapa kali mengancam gawang Persebaya. Salah satunya melalui tendangan bebas Addison Alves. Namun, sayang tendangan bebasnya pada menit ke 70 dari luar kotak penalti, melambung tipis di atas mistar gawang.
Upaya serangan yang dilakukan PSIS, tak membuahkan hasil. Hingga peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan dibunyikan, skor 2-0 untuk kemenangan tuan rumah tidak berubah.
Meski menelan kekalahan, General Manager PSIS Semarang Ferdinand Hindiarto, memuji penampilan dan perjuangan para pemainnya. Menurutnya banyaknya materi pemain muda seperti Rico Fernanda, Hari Nur, Fauzan Fajri, dan pemain muda lainya yang saat ini ada di dalam skuad bisa dijadikan fondasi yang kokoh untuk mengarungi musim depan.”Penampilan anak-anak bermain cukup baik, mereka kerja keras untuk meredam setiap serangan yang dilakukan oleh lawan,” katanya.
Menurutnya kekalahan timnya, karena Persebaya lebih siap untuk menghadapi pertandingan.”Saya salut dengan pemain-pemain muda kita, mereka tampil cukup baik,tanpa menyerah,”tandasnya.
(wbs)